Chapter 14 - Bad Holiday

7.4K 483 3
                                    

Nggak ada kisah lagi antara Faya dan Daffa, begitu pikirnya.

Lagipula Daffa sudah nggak menjadi asdos lagi karena dia akan melanjutkan S2nya di Amerika bersama istrinya tentu saja.

Semenjak Eza mengatakan 'Say goodbye for my past' Faya optimis kalau dia akan mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dari Daffa. Dia sudah bertekad tak ada lagi nama Daffa di hatinya.

Keluarga Dewandaru mengajak keluarga Faya untuk berlibur akhir pekan di Bandung. Tentu saja Faya nggak akan menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Kapan lagi orang terkaya seantero Bekasi mengajak keluarganya jalan jalan.

"Kak Faya!" Iqbal memanggil Faya dari balkon kamar Eza.

"Kenapa Bal?"

"Seneng deh kak Faya mau ikut kita ke Bandung" seru Iqbal. Faya hanya tersenyum dan memberikan dua jempolnya untuk Iqbal.

Selesai berkemas, mereka akan pergi pukul lima pagi ini.

"Semua sudah siap? Ada yang ketinggalan nggak?" tanya pak Heri.

"Pa, Eza belum datang. Dia lagi jemput pacarnya" sahut tante Ir. Seketika tubuh Faya menciut. Eza bakalan mengajak Kania si cewek murahan itu. Apa kabar dengan dirinya nanti selama disana.

Lima menit kemudian Eza datang bersama Kania. "Pa, Eza bawa mobil sendiri aja ya sama Kania" kata Eza sambil merangkul pundak Kania.

"Yaudah tapi hati hati. Faya kamu mau gabung sama Eza?"

Faya langsung melotot ke arah pak Heri. Sesaat matanya melirik ke arah Eza namun bocah rese itu mengisyaratkan agar dia hanya berdua saja dengan Kania. "Nggak deh om Faya sama ibu dan ayah aja"

"Yaudah ayo berangkat nanti keburu macet di jalan"

◆◆

Faya duduk dengan sangat nggak tenang. Gimana nggak, pikirannya ketinggalan di depan rumahnya. Saat dia lihat Kania dirangkul mesra oleh Eza.

"Nggak mungkin gue cemburu. Nggak kan? Nggak..nggak..nggak.." batin Faya sambil mengetuk ngetuk kepala dengan ipod miliknya.

"Kamu kenapa Fay?" tanya ayahnya. Berarti sejak tadi ayahnya mengamati gerak gerik Faya dari kaca spion in.

"Nggak apa apa Yah"

"Kamu mau ke toilet Fay?" kali ini ibunya bertanya. Faya masih menjawab hal yang sama.

Sekitar jam 9 pagi mereka tiba di Bandung tepatnya di sebuah villa mewah bergaya klasik dengan banyak sentuhan artistik khas Sunda banget.

"Nah sekarang Faya dan Kania tidur di kamar lantai dua ya" jelas tante Ir.

"Apaaaa?" Faya dan Kania kompak kaget. Membuat orang orang bingung melihat kekompakan mereka.

"Ya kalian sekamar berdua. Kenapa memangnya?" kata tante Ir.

"Nggak apa apa kok tante. Ya kan Fay?"

Faya mengiyakan pertanyaan Kania dengan setengah hati.

"Ah capenya!" ujar Kania sambil tidur tiduran di kasur yang terpisah dengan Faya. Tangannya terbentang dengan kaki yang masih menggunakan sepatu.

Sedangkan Faya memandanginya dengan tatapan jijik. Faya mengambil tempat tidur di pojok dekat jendela. Dia hanya duduk di pinggir ranjang dan mengeluarkan isi tas besar yang dia bawa. Kania berjalan mendekati jendela dan membukanya lebar lebar.

"Oh my God, it's a beautiful" serunya. Faya hanya memutar bola matanya kesal melihat kelakuan norak si Kania. "Gue pengen lo nggak usah bilang apa apa tentang kejadian di rumah Rian"

Cepat, Faya mendongakkan wajahnya. "Kejadian apa ya? Lupa tuh" balas Faya.

"Nggak usah sok amnesia gitu. Beneran baru tau rasa loh!" Kania duduk di samping Faya.

"Gue sih nggak mau ngurusin urusan orang lain. Apalagi ngurusin orang yang terlibat skandal perselingkuhan. Bukan gue banget" akhirnya Faya meninggalkan Kania yang masih bengong sendirian di kamar.

♥♥♥♥♥

Malamnya ada acara pesta barbeque di halaman belakang villa. Para ibu ibu sibuk di dapur dan para bapak bapaknya sibuk membakar jagung dan ayam yang sudah dipersiapkan penjaga villa.

"Nih kamu mau?" Faya yang sedang duduk di ayunan tak jauh dari tempat bakar bakaran, melihat Eza yang menawarkan Kania sebatang jagung yang sudah matang.

"Kak Faya jealous ya?" tanya Iqbal yang tiba tiba muncul di belakang Faya dan hampir membuat Faya terjatuh.

"Bisa nggak sih kamu nggak kayak hantu yang tiba tiba nongol?" omel Faya.

"Nih kakak mau nggak?"

"Makasih" jawab Faya sambil menerima jagung dari Iqbal meskipun sebenarnya dia mengharapkan Eza yang akan memberikannya

Suara orang berbisik bisik dari dalam toilet yang ada di bawah tangga, membuat Faya penasaran. Dia berjalan mengendap endap dan menempelkan telinganya di depan pintu.

"Maaf ya sayang, aku nggak bisa jalan sama kamu malam ini. Aku masih di rumah saudara aku" suara itu pasti Kania. Faya nggak habis pikir padahal Rian itu cowok yang baik tapi kok mau mau saja sama Kania.

"Lo nguping ya?" pekik Kania.

"Ih sorry ya nggak tuh. Nggak mau ganggu pacarnya Rian. Ups-"

"Awas aja kalo lo sampe bongkar semuanya. Lo bakalan nyesel" ancam Kania. Faya yang lebih tinggi dari Kania berdiri menjulang tepat di wajahnya. "Semoga Tuhan memberikan jalannya supaya kebusukan lo terungkap"

"Ada apa nih? kebusukan apa?" tanya Eza yang tiba tiba hadir diantara mereka. Dua orang cewek itu langsung terkejut. Apalagi Kania yang terlihat kayak orang lagi panas dingin.

"Gini loh Za. Kania itu-"

"Aduh...aduhh...sakit banget perut aku yank. Mungkin karena lagi haid kali ya" Faya menaikkan sebelah alisnya. "Itu yank si Faya masa marah marah sama aku soalnya aku udah rebut kami dari dia. Emang dia suka sama kamu ya?" astaga, Kania jelmaan ular betina.

"Eh apa apaan lo fitnah gue. Maksud lo apa?" gertak Faya. Kania hanya berlindung di balik tubuh Eza. "Fay, cukup ya jangan lo marah marah sama Kania. Lo suka sama gue? Tapi sorry gue nggak suka sama cewek yang sikapnya bar bar kayak lo. Inget ya jangan pernah campurin urusan gue. Kalo lo benci sama Kania itu artinya lo juga benci sama gue. Paham lo?" Faya merasakan dadanya sesak seperti oksigen hilang begitu saja dari sekelilingnya. matanya pun dia rasakan panas.

Dari balik tubuh Eza, Kania tertawa dengan puas.

Daripada harus tidur satu kamar sama ular betina, Faya lebih baik tidur di gazebo belakang. Udara kota Bandung yang dingin nggak menghalangi niatnya untuk menghabiskan malam disini. Sendiri.

Hay readers..i'm come back!!!
Betewe, pada nunguin ya? *disemprot readers* maaf ya lama soalnya stort ku yang NatTroy juga lagi asik aku buat.

Ayo dong yang masih jadi silent reader jangan cuma intip intip manja tapi juga minta vommentnya ya??
Kita ngobrol bareng kan asik tuh..nanya apa aja yang mau kalian tanyain. Nanya aku udah punya pacar juga nggak apa apa. Hahaha *dilempar sendal*

Makasih buat yang udah ninggalin jejak. Ya? Oh ya mulai dari ini Daffa aku off-in biar Faya bisa move on.
Lophe,
221092♥

Neighbour is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang