Chapter 21 - Ciee Jadian! (ending)

10.3K 468 11
                                    

Enam bulan kemudian..

"Fay, katanya Eza mau dateng ya besok?" tanya Avri.

"Ya" jawab Faya lesu. Membuat Avri yang sibuk mencari baju di butik dibuat menoleh sejenak ke sahabatnya itu. "Kenapa nggak semangat gitu? Nggak inget ya, sekitar enam bulanan yang lalu lo tiap hari kerjaannya liatin semua sosmednya Eza. Stalking-in cuma buat mastiin kalo Eza nggak jelalatan sama bule bule disana" keluh Avri sembari duduk di single sofa dekat Faya. Terdengar sekali Faya menghembuskan nafasnya kasar. "Kan gue bukan ceweknya Vri jadi buat apa gue seneng kalo dia mau balik kesini lagi"

"Muna lo"

"Munaroh maksud lo?"

"Tau ah males ngobrol sama zombie" Avri kembali meneruskan aktifitasnya yang sempat tertunda itu. Avri memang benar, kerjaan Faya selain tidur siang ya..berubah jadi stalker yang 24 jam penuh mantau semua sosmed Eza. Memang sih, Eza belum secara resmi nembak Faya tapi cewek itu nggak mau kegeeran dulu nanti yang ada nyeri hate.

◆◆

Faya kaget melihat ada Iqbal di depan rumahnya sore sore seperti ini. Faya pun turun dari mobilnya dan menghampiri Iqbal.

"Kamu ngapain Bal di depan rumahku? Mau ngamen ya?" kelakar Faya.

"Enak aja. Bang Eza datang kak hari ini. Kita jemput yuk" ajak Iqbal dengan wajah berseri seri.

"Tapi bilangnya besok baru pulang"

"Paling tau siapa sih? Iqbal yang adiknya atau kak Faya yang calon pacarnya?" Faya dibuat mematung oleh Iqbal. Sedangkan bocah itu sudah menghambur ke dalam mobil Faya.

"Ayo kak. Keburu macet" teriaknya sambil membunyikan klakson.

Satu jam kemudian mereka tiba di bandara.

Mereka menunggu Eza di depan terminal kedatangan. "Gue harap nggak pingsan kalo liat Eza. Tarik nafas, hembuskan Faya" batin Faya.

Berkali kali Faya pun melakukan pemanasan dengan  menarik nafas dalam dalam dan membuangnya pelan pelan. Dia amat gugup. Entahlah apa yang dia pikirkan soal Eza.

"Tuh mereka?" seru Iqbal membuyarkan konsentrasi Faya. Tapi tunggu, mereka?

Faya menyipitkan matanya berusaha memperjelas penglihatannya. Eza nggak sendirian tapi bersama seorang cewek cantik dengan body bak Kim Kardashian.

"Hei udah lama kalian disini?" tanya Eza membuka percakapan. "Nggak kok kira kira baru nunggu lima belas menit" jawab Iqbal.

Eza membuka kacamata hitam miliknya dan digantung di kerah kaosnya.

"Hay Fay, apa kabar?" kali ini Eza mengulurkan tangannya ke arah Faya dan langsung dapat sambutan dari Faya. "Baik" jawabnya singkat.

"Oh ya, kenalin ini Sofia. Kebetulan dia mau liburan di Indonesia" cewek cantik itu tersenyum pada Faya sambil bersalaman. Wajah Faya berubah menjadi bete tingkat kecamatan melihat sosok barbie asli di depan matanya.

♥♥♥♥♥

Sepanjang perjalanan tadi, Faya nggak banyak bicara. Dia hanya sibuk memandang ke luar jendela. Bahkan dia nggak duduk di depan sebelah Eza. Justru Sofia lah yang duduk bersebelahan dengan Eza padahal itu mobilnya.

"Makasih ya Fay udah jemput gue sama Sofia. Oh ya, ntar malam ke rumah ya. Ada acara kecil kecilan" kata Eza sebelum dia masuk ke dalam rumahnya. "Lihat ntar aja ya. Gue cape sih" jawab Faya ketus.

"Fay, ayo turun!" teriak Gina dari bawah. Faya masih asyik duduk di atas atap rumahnya sambil memandangi rumah Eza. Ada beberapa mobil yang terparkir di depan rumah Eza.

Neighbour is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang