Sudah kurang lebih satu bulan menjadi siswa menengah atas, taehyung masih juga belum berani mengirim pesan pada jimin.
Kertas itu masih ia simpan rapi di dalam laci meja belajarnya.
Mereka berbeda kelas, meski masih dalam satu gedung, jarak kelas mereka cukup jauh.
Sempat beberapa kali taehyung melihat jimin melintasi lapangan basket menuju ruang kelasnya yang diujung gedung.
"Te, liatin siapa?" jungkook tiba tiba berdiri disebelahnya
"Astagaa bikin kaget aja"
"Abisnya lo fokus banget kayanya, liatin siapa deh?" Tanyanya yang masih penasaran
"Ada pokoknya" taehyung tersenyum singkat
"Hmmm. Jimin ya yang lo liatin?"
Taehyung langsung menoleh, agak sedikit kaget.
"Lah lo kenal?"
Jungkook mengangguk, "well, dikelas dia tuh ada temen smp gue, jadinya gue tau jimin. Soalnya kan kalo jam istirahat gue sering tuh ke kelasnya"
"Gue boleh ikut lo gak nanti?"
Kali ini jungkook yang agak bingung.
"Ikut kemana??""Ikut ke kelas temen lo"
"Jadi bener lo naksir jimin?" Jungkook kemudian tertawa renyah depan taehyung
"Kenapa lo ketawa?"
"Gakapapa, gue tau sih lo ganteng. Tapi jimin tuh setau gue banyak yang naksir. Secara, anaknya emang manis gitu kan. Terus dia juga ketua kelas, jadi berwibawa"
"Hmmm, banyak dong saingan gue ya" taehyung kembali menatap ke arah lapangan.
"Yaa, gue bisa aja bantuin lo sih. Gue beberapa kali juga suka ngobrol sama jimin" jelas jungkook
"Gue usaha sendiri dulu deh, nanti kalo butuh bantuan lo gue bakal ngomong"
Jungkook hanya mengangguk "okee"
**
Jimin menaruh tasnya di meja, seperti biasa. Ia kemudian mengeluarkan novel dan menyumpal telinganya dengan headset."Ji, lo udah ngerjain pr biologi?" Tanya seokjin yang baru sampai dan duduk disampingnya.
Mereka teman sebangku.
Tangannya melepas sebelah headsetnya, "udah kok, yang nama ilmiah kan?"
Seokjin mengangguk "iya, itu anak anak lain kayanya banyak yang belum beres"
"Tapi lo udah selesai?"
"Udah kok, tinggal dihapalin aja. Btw, tar ke perpus yok, mau liat koleksi buku perpus kita kayak apa"
Jimin mengangguk "boleh"
Setelah jam pulang sekolah, sesuai rencana, mereka pergi ke perpus yang berada di gedung sebelah. Yang mana membuat jimin harus melewati kelas taehyung untuk sampai di perpustakaan.
Jimin berjalan beriringan dengan seokjin.
Dan mata jungkook menangkapnya.Ia lari masuk ke dalam kelas, menghampiri taehyung yang masih merapikan barang barangnya.
"Te!!! Gawat te!"
"Apanya yang gawat?? Lo dikejar hantu?"
Jungkook menempeleng kepalanya pelan "bukan bege, itu barusan si jimin lewat sama seokjin"
"Ya terus kenapa?"
"Kok kenapa sih?? Mereka jalan berduaan!"
Taehyung langsung bergegas keluar kelas, namun tidak menemukan sosok jimin.
"Mana? Nggak ada tuh? Halu ya lo"
"Beneran anjir, ngapain gue halu. Nih, gue chat si seokjin"
"Lah, jadi seokjin tuh temen yang suka lo samperin ke kelas jimin?"
Sambil sibuk mengetik jungkook menjawab "Iyaaa. Mereka duduk sebangku"
"HAH?!"
"Hah, hoh, hah, hoh. Panik kan lo"
"Kenapa lo gak cerita dari awallll"
Tanpa menghiraukan taehyung, jungkook berlari meninggalkan ruang kelas.
"Heh, mau kemanaaa? Kook?"
Mau tidak mau taehyung ikut mengejar, siapa tau dia dapat pencerahan kemana jimin dan seokjin pergi.
Dan jungkook berhenti di depan pintu masuk perpustakaan. Sambil sedikit menghirup udara yang semakin menipis akibat ia lari.
"Ngapain kesini??" tanya taehyung disebelah jungkook.
"Mereka ada di dalem. Gua barusan dapet balesan chat dari seokjin"
"Lo suka seokjin ya??" Taehyung menampilkan senyum jahilnya
Jungkook yang agak gugup langsung majawab "Apasih lo tiba tiba"
"Yaelah, ngaku aja si"
"Iya iya, udah ah ayo masuk buruan. Lo pengen ketemu jimin kan pasti"
Akhirnya mereka membuka pintu perpustakaan. Mencari jimin dan seokjin. Menelusuri lorong rak-rak buku yang berjejer.
"Kita mencar aja deh, lo ke kiri gue ke kanan"
Taehyung mengangguk, dan mulai berjalan menelusuri rak rak buku di sebelah kiri.
Sambil berpura pura mencari buku, agar terlihat lebih natural.
Sudah 10 menit ia berkeliling, tapi tak kunjung menemukan jimin. Dan jungkook, entah kemana. Ia terlalu malas mengirimkan pesan padanya.
Hingga ia memilih duduk, membaca satu buku karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan bulan juni.
Taehyung duduk di lantai kayu, dibawah rak buku. Ketika sedang hikmat membaca, ada laki-laki yang tengah berjinjit di sebelahnya, berusaha meraih posisi buku yang tinggi.
Ia yang melihat kaki mungil itu berjinjit langsung berdiri, hendak membatu.
Sayangnya tangan kanan orang itu terangkat ke atas dan menutupi wajahnya, sehingga taehyung tidak bisa melihat dengan jelas.
"Mau dibantu?"
Dan jimin menoleh ke arahnya.
"Mm boleh" jawabnya, sambil tersenyum kikuk.
Menyisakan taehyung yang sedikit tercengang hingga menjatuhkan bukunya.
"E-eh kenapa?" tanya jimin dengan heran.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Dance [VMIN] END✔️
FanfictionWe've both been waiting so long, for this day to come. Now that its here, let's make it special. Let's make this a night the two of us remember.