Kelas olahraga pagi ini membuat jimin bersemangat. Ia ingin sekali bermain basket, sudah lama rasanya ia tidak memegang bola oranye itu.
"Ji, ayo turun ke lapangan yang lain udah pada duluan" seokjin muncul di depan pintu kelas
"Iya duluan aja, gua lagi rapiin baju bentar"
Seokjin berjalan duluan menuju ke lapangan, disusul Jimin di belakangnya dengan jarak yang agak jauh.
Namun alangkah kagetnya Jimin ketika melihat taehyung sedang berlari mengelilingi lapangan sendirian.
Matanya tidak lepas dari laki-laki itu. Keringatnya bercucuran di dahi, sedangkan rambutnya yang agak gondrong tertiup angin mengikuti kecepatan kakinya berlari, menampilkan jidat mulusnya.
Dan jujur saja, Jimin sedikit terpesona.
Terdengar suara Bu Tuti yang berteriak dari atas.
"Taehyung, 3 puteran lagi kamu boleh masuk kelas"Taehyung menengok sejenak ke arah suara, lalu menyadari di pinggir lapangan ada Jimin yang sedang melihat ke arahnya.
Mata mereka saling bertatapan meski hanya tiga detik.
Dan Taehyung gugup.
Malu dong lagi dihukum gini malah ketahuan gebetan.
Salahnya sendiri karena bangun tidur terlalu siang dan lupa membawa buku paket.alhasil, jogging pagi dari Bu tuti menjadi hal pertama yang dilakukannya di sekolah hari ini.
"Ji, ayo buruan baris" teriakan seokjin menyadarkannya.
Kakinya melangkah cepat, bergabung dengan yang lain membentuk barisan untuk pemanasan.tetapi selesai pemanasan, Taehyung sudah tidak terlihat lagi di lapangan.
Hingga jam istirahat akhirnya datang. Taehyung setengah berlari menuju kantin, dibelinya satu botol air mineral dingin. Meninggalkan Jungkook yang masih memesan mie ayam di sebrang.
"Te, mau kemana Lo?" Teriaknya begitu melihat Taehyung melewati meja kantin yang sudah ia tandai untuk mereka makan nanti.
"Bentar, ada misi penting" kemudian berlari.
Jungkook bengong sebentar lalu kepalanya bergeleng, "Pasti bucinin si Jimin" katanya pelan.
Dibandingkan memberikan air minum itu sendiri pada Jimin, Taehyung lebih memilih memanggil anak kelas sebelah yang dikenalnya.
Dito, anak yang berambut klimis dengan kacamata tebal tapi pintar dan pasrah itu ia panggil.
"Dito klimis!" Teriaknya dari pintu kantin.
Membuat sang pemilik nama menoleh, menampilkan wajah bingungnya yang seakan berkata kenapa?
"Sebelum Lo nanya, gue mau jelasin duluan. Gue mau minta tolong sama Lo, dan please jangan tolak. Ini simple gampang dan pokoknya gak bikin repot" jelasnya panjang lebar
"Apa?" Tanya Dito datar
Tangan taehyung menyerahkan air minum itu pada Dito. "Tolongggg banget, kasih ini ke Jimin"
"Jimin? Yang ketua kelas itu?" Jawabnya memastikan.
Taehyung mengangguk antusias. "Emang gak salah orang orang bilang lo pinter To. Jadi tolong kasih ke Jimin yaa. Kalo dia nanya dari siapa bilang dari gue"
"Tapikan gue yang kasih ke dia, berarti dari gue dong jadinya?"
Taehyung menghela napas, "Gak jadi gue bilang lo pinter, gue tarik lagi tuh kata kata"
"Ya, gue bener dong soaln-"
"Sssttt, pokoknya kalo dia nanya bilang dari gue, Kim Taehyung. Oke?oke! Thanks" kemudian ia berlari kembali ke tukang mie ayam
Dito hanya menggeleng, baru kali ini ia menjadi kurir merpati. Mau tidak mau ia menerima permintaan taehyung, toh sekalian lewat pikirnya.
Jimin sedang duduk di pinggir lapangan dengan seokjin kala Dito datang membawa sebotol air dingin dari taehyung.
Tanpa basa basi,tangannya mengulurkan pesanan taehyung pada Jimin.
"Dari taehyung" katanya singkat sambil membenarkan letak kacamatanya.Membulatkan matanya, kaget. "Taehyung?" Kemudian ia melihat sekitar, tetapi laki laki itu tidak ada.
"Iya dari taehyung, gue duluan"
Seokjin dan Jimin saling bertatapan beberapa detik, bingung.
"Si Taehyung baik banget, suka kali sama lo ji?"
Jimin tersenyum singkat sambil menatap botol air dan menjawab "Masa sih? Emang baik aja kayanya anaknya"
"Aduh, keknya udah obvious banget deh dia suka sama Lo"
Jimin hanya mengangkat bahunya pelan sambil tersenyum.
Makasih Taehyung.
***
"Lo ngapain dah nebeng gue, males tau bonceng Lo. Gue maunya bonceng Jimin" katanya pada Jungkook yang saat ini sedang menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.
"Sengaja, lagi gak mau bareng seokjin. Kalo gue bawa motor nanti gue gak enak, soalnya udah janji mau PP bareng sama dia"
"Wkwk kenapa sih lu menghindar banget dari seokjin belakangan ini"
"Kan gue udah cerita kemarenan di kantin, udah ah jangan bahas bahas lagi berisik lo, bawa motor aja yang bener"
"Dasar penumpang gatau diri, gue turunin Lo di lampu merah"
Setelah itu tidak ada lagi obrolan yang terdengar dari mereka. Taehyung sibuk mengendarai motor dan Jungkook sibuk mendengarkan musik dari headset bluetooth nya. Tapi lampu merah di depan membuat mereka terkejut, terkejut karena melihat orang yang tidak asing berboncengan.
Jungkook awalnya tidak sadar, tetapi setelah mengamatinya beberapa lama ia tahu siapa mereka.
"Te, anjir sumpah te.."
Taehyung masih fokus ke arah depan menunggu lampu berubah hijau, "Apaan? Kenapa lo"
"Itu, coba lu liat ke arah jam 3 ada siapa"
Tidak menunggu waktu lama, pandangannya langsung ia arahkan sesuai arahan Jungkook.
Dan..
"Hah?itu seokjin sama siapa??"
"Itu yang namanya yoongi, yang kemaren gue ceritain"
"Kok bisa anjir mereka pulang bareng? boncengan??"
Jungkook tidak menghiraukan pertanyaan taehyung. Kesal,sedih dan marah berubah jadi satu.
"Lampunya udah ijo, ngebut te."
"Hah??"
"Cepetannnn! Atau gue aja sini yang bawa motornya"
"Gak! Gamau masuk rumah sakit gue. Iya ini gue ngebut"
Taehyung membawa motornya melaju kencang, membelah jalanan tanpa menoleh ke arah spion untuk melihat Jungkook, mana mungkin ia tega. Jungkook terlihat tidak baik baik saja.
Dan disaat itu juga satu pesan masuk ke ponsel taehyung.
💌 Gebetan :
"Taehyung,jangan ngebut. Hati hati bawa motornya"
KAMU SEDANG MEMBACA
First Dance [VMIN] END✔️
FanfictionWe've both been waiting so long, for this day to come. Now that its here, let's make it special. Let's make this a night the two of us remember.