26

133 16 4
                                    

Namjoon mengetuk pintu kamar Jimin kala adiknya itu tengah merebahkan diri di tempat tidur empuk miliknya.

"Iya, masuk aja"

Begitu melihat adiknya namjoon tahu, ada yang tidak beres. Setidaknya sudah seminggu ini Jimin terlihat murung dan lebih suka mengurung diri dikamar.

Namjoon rasanya tak tahan lagi, ingin tahu sebenarnya ada apa?
Karena ketika ditanya Jimin selalu menjawab tidak ada apa apa.

Ia duduk di tepi tempat tidur "Makan yuk, adek belakangan ini sering banget skip makan malem. Emang gak laper? Adek mau makan apa Abang beliin"

Tanpa menoleh ke arah namjoon Jimin menggelengkan kepalanya "aku gak mau apa apa, gak pengen makan"

Tangannya terulur menarik adiknya untuk bangun "ayo dong dek, kenapa sih? Ada masalah apa? Tumben Abang gak dikasih tau. Lagi marahan sama taehyung?"

Jimin menatap namjoon untuk beberapa saat. Karena sudah lelah dan cukup lama memendam akhirnya ia menjawab "udah putus"

Sontak namjoon memasang ekspresi kaget diwajahnya "Hah??! Kenapa??!"

Dan lagi pertanyaan itu hanya dijawab oleh Jimin dengan menaik turunkan bahunya.

"Ya gak mungkin dong dek, masa dia gak ngasih alesan kenapa putusin kamu"

"Emang gitu kenyataannya. Aku bahkan gak tahu salahku dimana. Dia cuma bilang ini yang terbaik.. terbaik buat dia dan enggak buatku"

Namjoon lantas memeluk adiknya sekilas.
"Yaudah beli es krim yuk? Biar moodnya baikan. Atau mau cokelat? Apa aja deh adek pilih aja apapun Abang traktir"

Senyum kecil tersinggung dibibir Jimin
"Apa aja deh terserah Abang"

"Nah gitu dong, yaudah pake jaketnya. Abang manasin motor dulu nanti adek turun ya"

Kemudian jimin mengangguk pelan.
Jimin bertekad untuk tidak menangis lagi mulai malam ini. Lagi pula air mata itu rasanya sudah kering, terlalu banyak terkuras.

Hingga mengkompres mata telah menjadi kebiasaan Jimin setiap pagi sebelum mandi agar tidak terlalu bengkak. Atau dia mengakalinya dengan menggunakan kacamata meski masih agak terlihat.

Merasa masih belum mendapat cerita yang lengkap tadi malam soal apa yang terjadi dengan hubungan percintaan adiknya itu, namjoon sudah menghubungi seokjin dan meminta waktunya untuk bicara seusai pulang sekolah.

"Kayanya langsung to the point aja ya, jadi gimana ceritanya kenapa Jimin bisa putus sama taehyung? Dan apa alesan taehyung mutusin Jimin?"

Mereka sudah berada di rooftop sekolah. Tempat yang dirasa aman untuk membicarakan hal ini.

Seokjin merapikan rambutnya yang tertiup angin, berdehem sebentar lalu menjelaskan
"Ceritanya agak panjang kak, kalo mau kita pindah aja dari daerah sekolah, gue agak ngeri juga kalo cerita disini"

"Kalo gitu gimana kalo lo gue anter pulang, kebetulan lagi gak sama supir jadi kita bisa ngobrol di mobil. Gimana? Gue bukan modus ya seokjin"

Seokjin mengangguk dengan terburu "iya kak gue paham, santai aja"

Akhirnya Seokjin diantar pulang sambil menceritakan hal yang ia tahu pada namjoon.

"Serius?? Terus lo bisa kasih tau gak orangnya siapa?"

Seokjin menatap namjoon agak takut
"G-gue ada videonya sih kak kalo lo mau liat"

Dan seokjin menunjukkan video itu ke namjoon.Setelah selesai menonton namjoon terdiam dan tidak mengatakan apa apa. Hal itu membuat seokjin sedikit khawatir

"K-kak?"

"Ah.. iya. Sorry gue bengong barusan. Gue tahu orangnya. Doni dan Andre itu temen pacar gue karena gue sempet kenalan waktu itu. Tapi kenapa mereka lakuin itu ke Jimin?dan kenapa juga taehyung malah kaya takut gitu ya sampe putusin adek gue. Gue ngerasa ada yang gak beres jin"

Seokjin memberikan jempolnya semangat "setuju! Ini semua tuh masih ganjel banget kak, tapi gue bingung mau mulai dari mana buat cari tau ini"

Namjoon nampak berpikir "apa gue tanya pacar gue ya?dia tau gak ya.. tapi kalo tau dia pasti bakal cerita ke gue gak sih secara yang dijahatin adek gue"

"Waduh kalo itu gue juga gak tau kak.."

Dan tidak terasa mereka sudah tiba di depan rumah seokjin .
"Mampir dulu kak?"

"Gak usah, gue nanti dicariin. Balik dulu ya. Makasih udah ceritain semuanya jin"

"Sama sama kak"

Seokjin turun dari mobil namjoon dan sedikit membungkukkan badannya lalu menunggu mobil namjoon melaju dan kemudian masuk ke dalam rumah.

*****

Taehyung sangat kebingungan dan hilang arah sekarang. Bahkan untuk sekedar menghubungi Jungkook pun rasanya ia sungkan. Saat ia mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jimin, ia bahkan sampai tidak tidur semalaman.

Hatinya tidak rela, tidak ikhlas harus melepas kekasih yang begitu ia idamkan sejak awal tapi Jimin selalu menjadi incaran hoseok. Setidaknya jimin berhenti diganggu karena dirinya. Begitu pikir taehyung.

Tanpa ia memikirkan bahwa dampaknya sebesar ini.

Usai kegiatan ekskul, saat motornya hendak keluar dari gerbang utama sekolah, namjoon terlihat sudah berdiri disana. Memandangnya dengan tatapan yang tak bisa dihindari.

"Apa kabar taehyung"

First Dance [VMIN] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang