12

194 24 3
                                    

Hari ini, Jimin sengaja berangkat pagi pagi sekali untuk datang ke sekolah. Sebenarnya bukan karena rajin, tapi karena ia ingin melakukan sesuatu.

Kakinya melangkah menaiki anak tangga dengan gesit. Sambil menoleh ke kiri dan kanan seperti seakan ingin mencuri, ia memasukkan sesuatu ke dalam kolong meja.

Lalu setelahnya keluar dengan cepat dan berlari menuju ruang kelasnya yang ada di sebrang gedung.

"Untung masih sepi... Huffft.. berhasil"

Ia duduk di kursinya sambil mengeluarkan botol minum, menelan air yang sangat segar itu ke tenggorokannya.

Padahal Jimin tidak melakukan tindakan kriminal, namun dadanya berpacu dengan cepat. Malu kalau kalau ada yang melihat.

Tapi ia bernapas lega sekarang, dan bisa fokus untuk melahap roti sarapannya yang tidak sempat ia makan di rumah.

"Gimana? Udah?" Tanya seokjin yang baru saja tiba di bangku dan menaruh tas di sebelahnya.

Jimin mengangguk "Udah, karena masih sepiiii belum ada yang dateng. Btw, ni lo mau? Gue bawa roti dari rumah. Tadi gak sempet sarapan"

"Widih, niat juga seorang park Jimin" ledek seokjin sambil mengambil potongan roti.

"Sekali-kali. Lagian dia udah baik banget sama gue"

Seokjin menatap jimin "Udah gue bilang, dia tuh suka sama lo. Kenapa sih masih denial aja"

"Hmmm gue takut kepedean. Kali aja dia emang baik sama semuanya"

Seokjin rasanya ingin memukul kepala Jimin, tapi terlalu malas melakukannya.
"Serah looo, pokoknya kalo jadian jangan lupa kabarin gue"

"Apasihhh.. Lo berangkat bareng jungkook lagi?" Tanya Jimin tiba-tiba.

Seokjin hanya menggeleng pelan "enggak" jawabnya singkat.

"Kayanya udah lama lo gak PP bareng dia. Terus anaknya juga sekarang gak pernah nyamperin lagi ke kelas. Lo gak lagi marahan kan sama dia?" Jimin melirik seokjin yang sibuk mengunyah

"I don't know. Gue ngerasa gue gak ada salah. Mungkin dia lagi gak mood aja kali sama gue. Biarin ajalah"

"Lo gak kepikiran gitu?"

Lagi dan lagi seokjin hanya menggeleng "Gak juga, gue udah pernah tanya dia, tapi dia bilang gak apa-apa jadi yaudah"

"Lo pilih Jungkook apa yoongi jadinya?"

"Dih, ngaco banget dah omongannya. Milih apanya coba, orang mereka dua duanya temen gue"

"Halah, Denial" balas Jimin sambil meledek.

"Waaah ni anak, gue sebarin nanti ketua kelas kita lagi kasmaran"

Jimin menatap seokjin tajam "Ih enak ajaaa, makan ni makan" tangannya menyumpal mulut seokjin dengan roti cokelat sampai penuh.

Disisi lain, taehyung baru saja tiba dan langsung mendudukkan dirinya di kursi. Tiba tiba ponselnya bergetar.

💌 Gebetan
Hi Tae, kalo udah sampe di kelas nanti liat di kolong meja ya. Gak seberapa sih, tp itu sebagai tanda terimakasih gue karena Lo udah banyak nolong. Makasih yaa, hope u enjoy it!:)

Ia langsung melihat kolong mejanya, dan ternyata terdapat kotak kardus disana. Taehyung meraihnya lalu membukanya perlahan di atas meja.Dan isinya adalah macam macam donat.

Dan isinya adalah macam macam donat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woahh.. strawberry kesukaan gue" ucapnya dengan mata berbinar.

Lantas taehyung mengetikkan pesan balasan untuk Jimin.

💌 Taehyung
Ji, makasih banyak ya donatnya. Tau aja aku suka stoberi hehe🥰

Diujung sana, sang penerima pesan tersenyum sumringah. Ia senang pilihannya tidak salah.

Awalnya tadi malam, Jimin mengkonsultasikan hal ini pada seokjin. ia bertanya apa yang bagus untuk diberi ke taehyung sebagai tanda terimakasihnya karena taehyung selalu ada ketika ia dalam keadaan sulit dan mendesak.

"Kasih kue mungkin, atau donat" saran seokjin ketika Jimin melakukan video call dengannya.

"Mmmm iya kali ya. Yaudah oke deh, besok gue ke sekolah pas gelap gulita buat taro di kolong mejanya" ucap Jimin

Seokjin hanya terlihat mengangguk lalu pamit untuk tidur.

"Widihhh apaan tuh, bagi dong" tanya Jungkook yang baru datang dengan rusuh.

"Gakkk! Ini dari ayang gue. Gak boleh ada yang nyentuh selain gue" tegas taehyung.

Jungkook memutar bola matanya malas. "Ah elah pelit banget loooo, biarin kuburannya sempit"

"Yaudah boleh deh satu, yang ini aja niii yang bawah jangan yang ada creamnya" tangannya menunjuk donat yang diamaksud.

"Yah gue kan mau yang pink ituuuu te" Jungkook cemberut.

"Lo mau apa enggak. Kalo gamau yaudah gue tutup ni box nya sekarang"

Lalu tangan Jungkook mengambil donat yang taehyung maksud sambil berkata "Dasar pelit Lo"

"Si anjir, balikin sini! Balikin donat gueee!"


****


Jimin hampir saja masuk ke dalam mobil kala taehyung memanggilnya.Ia kemudian meminta ijin pada pak Adi untuk menunggunya sebentar.

"Iya kenapa Tae?" Jawabnya begitu taehyung bilang ada yang ingin ia bicarakan.

"Itu.... Hm... G-gue mau minta temenin lo hari Minggu. Bisa?"

Awalnya Jimin agak ragu, nemenin apa dan kemana yang taehyung maksud. Tapi ujung ujungnya kepalanya mengangguk setuju.

"Yaudah nanti gue chat lagi ya" taehyung tersenyum begitu pula dengan Jimin.

"Gue pulang duluan ya Tae, hati-hati jangan ngebut lagi"
Ledeknya.

"Haha, iya iya pasti kok"

Lalu Jimin menghilang dari padangannya. Hati taehyung menghangat. Pipinya merona. Dan ia semakin menyadari bahwa ia telah jatuh sepenuhnya pada Jimin.

.




.


.

.

.

.

.

.

Hi, aku mau tau dong tanggapan kalian. Ini bosenin gak ya?😅 Aku takut feel-nya gak dapet hehe. Kalo malu buat komen disini mampir secreto ku aja yaa. Ada di bio linknya.thankyou!💜

First Dance [VMIN] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang