Entah bagaimana, takdir seolah sedang bermain dengan taehyung sekarang. Jam istirahat pertama yang sudah ia bayangkan untuk makan mie dan es jeruk di kantin, tiba tiba jadi sirna.
Matanya menangkap sosok sang gebetan tengah berjalan ke arah kantin dengan pacar kakaknya. Diikuti seokjin dan... Yoongi?
"Kook, gak usah jadi ke kantinnya kita. Muter aja ke gerbang depan beli es enci sama batagor"
Jungkook mengerutkan alisnya
"Lah kenapa? Katanya mau pop mie?"
Taehyung menunjuk ke suatu arah dan membuat teman sebangkunya itu berfokus pada apa yang taehyung lihat
"Noh, lu liat. Kuat lu ke kantin dengan pemandangan kaya gitu?"
"Buset, si yoongi ngegas banget. Mentang mentang sekarang gue gak pernah ke kelas seokjin dia nyolong start gue"
Jungkook melirik ke taehyung "Tapi... Itu Jimin sama siapa? Saingan lu ya itu? Mampossss hahahaha"
Jungkook tertawa puas. Pasalnya ia mengira itu saingan taehyung dan baru saja kemarin mereka membicarakan hal tersebut.
Tapi taehyung tidak ambil pusing, ia tidak mau menjelaskan siapa itu yang ada di sebelah Jimin. Tak ingin juga ia menceritakan itu sekarang. Waktunya belum tepat.
Tanpa menghiraukan Jungkook ia lalu melangkahkan kakinya ke gerbang depan. Membeli es dan batagor sesuai ucapannya tadi.
"Heh, si anjir kebiasaan gue ditinggal mulu"
Yang sebenarnya terjadi adalah, yoongi tidak mendatangi seokjin ke kelasnya. Kebetulan ia lewat setelah dari ruang TU yang berada di dekat kelasnya seokjin, dan mereka berpapasan di lorong kelas.
Sedangkan Hoseok dan Jimin memang sudah janjian ingin makan di kantin bersama untuk mengakrabkan diri dan bertanya lebih detail soal hubungan Hoseok dan abangnya.
Dan sekali lagi, takdir seolah sedang bercanda dengan taehyung.
Niat hati ingin menghindari Jimin untuk beberapa saat, ternyata mereka malah bertemu di depan lab bahasa saat jam sekolah usai.
"Taehyung..?"
Ia sudah hafal itu suara siapa. Lalu menoleh pelan
"Hai ji.."
"kenapa belum pulang?"
"Gue nunggu jungkook. Dia lagi di toilet"
Jimin mengangguk "ohh.."
"Lo? Lagi nunggu Abang ya?"
Deg.
Oh .. sekarang kok pake kata Lo lagi ya. Bukannya kemaren udah aku kamu?
"G-gue nunggu ojek online hehe"
Taehyung hanya mengangguk.
Lalu Jungkook muncul setelah dari toilet ditengah mereka"Eh ada Jimin. Hallo ji"
"Hai Jungkook"
"Gue balik duluan ya ji, ayo kook" ucap taehyung tanpa basa-basi lagi.
Ia langsung melangkah ke arah parkiran, menyalakan motor dan melaju sedikit kencang. Meninggalkan Jimin yang masih terpaku disana.
Jimin bingung, ada apa?
mengapa taehyung seolah membuat jarak baginya?
Apa karena pertemuan dengan namjoon?
Apa taehyung tidak suka namjoon? Atau taehyung tidak suka lagi dengannya?Pikiran itu terus menghantuinya sepanjang perjalanan pulang. Hatinya gelisah. Bingung menangkap sinyal apa yang sebenarnya taehyung berikan.
Bukannya sedari awal ia yang sangat gigih ingin mendekat ke Jimin?
Lalu kenapa.Hingga malam, pikirannya terus berputar disitu. Apa perlu ia mengirimkan pesan pada taehyung untuk bertanya?
Tapi .. apa tidak terlalu berlebihan, pikirnya.Setelah bertanya pada seokjin.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengirimkan pesan pada taehyung.
Biarlah taehyung mau berpikir apa. Yang penting hatinya lega.💌 Gebetan
Tae? Lo gakapapa? Gue ada salah ya sama Lo..?"Sejam... Dua jam..
Hingga Jimin terlelap di tempat tidurnya. Tak ada satupun balasan dari taehyung.Taehyung tahu, ia membaca pesan Jimin melalui notifikasi. Ia juga berpikir bahwa sikapnya tadi siang begitu aneh pada Jimin. Seolah menciptakan jarak, yang padahal Jimin sendiri tidak salah dan tidak tahu apa apa soal masa lalunya.
Taehyung ragu, akankah jalan dia menuju Jimin akan mulus atau bahkan berakhir gagal karena seseorang dari masa lalu yang menghancurkannya muncul lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Dance [VMIN] END✔️
FanficWe've both been waiting so long, for this day to come. Now that its here, let's make it special. Let's make this a night the two of us remember.