17

134 12 0
                                    


Langit sudah berubah menjadi oranye, beberapa ekskul juga telah dibubarkan termasuk paduan suara. Jimin tengah menyesap es cokelatnya dengan hikmat sambil menonton taehyung latihan basket.

Sudah sejam ia disana, akibat janji dengan sang kakak untuk membawa taehyung dan pacarnya bertemu. Sebelum hari ini, Jimin yang gugup setengah mati memberanikan diri mengajak taehyung bertemu namjoon. Alasannya karena kakaknya ingin tahu seperti apa sosok taehyung yang pergi bersama adiknya hari minggu lalu.

Meski taehyung kebingungan dan merasa agak aneh karena tiba tiba, tapi mata Jimin yang berbinar itu meluluhkannya, bagaimana mungkin ia berkata tidak.

"Oke, latihan hari ini cukup sampai disini ya. Kita ketemu lagi minggu depan, jaga kesehatan semua" Coach Dika membubarkan anak buahnya.

Taehyung lantas berlari dan mendudukkan dirinya disamping Jimin, mengambil botol minum yang Jimin beri untuknya.

"Abang kamu mau ketemu dimana?" Taehyung menatap jimin yang sepertinya agak gugup

"Aku lagi chat, katanya sih di tempat makan deket sekolah aja. Gakapapa Tae?"

"Iya gakapapa, lagian Abang kamu cuma mau kenal aja kan, gak bakal dimutilasi kan aku?"

Jimin refleks memukul lengannya "Ih nggak lah, serem banget"

Ditengah perbincangan mereka, satu pesan singkat dari namjoon muncul di ponselnya.

"Yuk, Abang katanya udah sampe. Di tempat makan yang deket belokan itu" ucap Jimin sambil sibuk mengetik balasan chatnya.

Akhirnya mereka berdua bergegas menuju tempat makan yang dimaksud.

Tidak butuh waktu lama, 5 menit kemudian mereka sudah sampai. Jantung Jimin rasanya ingin mencelos ke perut.

"Kamu gugup ya?" Taehyung memperhatikan ekspresi wajah Jimin yang nampak tegang.

Ia menoleh ke arah taehyung "Jujur aku penasaran siapa pacar abang, tapi takut juga. Kamu udah siap ketemu abangku?"

Kepala taehyung mengangguk pelan sebagai tanda bahwa ia sudah siap bertemu dengan sosok calon kakak iparnya. Meski sebenarnya dengkul kakinya sudah lemas,  kepalanya sibuk memikirkan jawaban yang akan diberikan untuk segala pertanyaan nantinya.

"Di lantai dua katanya" Jimin menyadarkan lamunan taehyung.

Satu demi satu anak tangga mereka pijak bersamaan. Sebelum anak tangga terakhir, ada hembusan nafas yang taehyung keluarkan sambil menahan segala rasa gugupnya.

Tangan Namjoon melambai begitu melihat sang adik muncul dengan seorang laki laki di sebelahnya.

"Dek, disini"

Jimin mengangguk pelan sambil melihat ekspresi wajah taehyung, lalu ia berkata "gakapapa kok, yuk"

Jujur, wajah taehyung sebenarnya sudah pucat pasi.

Jimin akhirnya mendudukkan kursi kosong di sebrang namjoon bersama taehyung.

Suasananya agak kikuk untuk beberapa menit awal, karena tidak ada yang berbicara setelah mereka duduk dan memesan minuman.

"Ehm... Lo taehyung yang suka diceritain sama adek gue?" Tanya namjoon to the point.

Taehyung yang mendapat serangan pertanyaan tiba tiba langsung gugup.
"Ah .. i- iya. Kemaren sempet mau pamit pas antar pulang tapi kata Jimin gak usah jadi gak ketemu....? Saya manggilnya apa ya?"

Namjoon tertawa kecil, polos banget.

Panggil "kak atau abang kaya Jimin juga boleh, kak namjoon mungkin? Soalnya gue lebih tua dua tahun diatas Lo"

First Dance [VMIN] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang