Chapter Nine

17.5K 2K 84
                                    

Athea dan Kevlan melihat tubuh kedua orang tua nya menegang, Athea menyungging senyum sinisnya.

Ia melangkah dan berdiri di tengah tengah Om dan Tante nya, Athea bersendekap dada, mengangkat dagu angkuh lalu berdecak keras.

"Mom, Dad. Kalian bakal milih siapa? Anak pungut itu? "Tanya Athea mengangkat sebelah alisnya.

Dian diam, namun tangannya menggengam erat tangan Audrey. Athea yang melihat itu mengumpat cukup keras, hingga semua anggota Arthemavia terkejut.

"Fuck, what the fuck are you doing, Mom?! " Umpat Athea seraya menatap Dian dengan alis mengerut tajam.

"Athea! Your mouth! " Sahut Theo menatap tidak percaya pada Athea. Ia kira, Athea, sepupu nya ini pendiam, ternyata...

"Shut up! Jawab, Mom, Dad?! Kalian pilih siapa? "

"Audrey... "

Semua orang langsung mendatar kan wajahnya saat mendengar ucapan Geo dan gumaman Dian.

Sedangkan Audrey tersenyum lega, lain lagi dengan Athea dan Kevlan yang menatap dingin sang ibu dan ayahnya.

"Pergi dari rumah besar Geovandra! Rumah ini sekarang adalah rumah Athea dan Kevlan!! "Sentak Xander menggengam tangan mungil Athea, guna menyalurkan rasa tenangnya.

Geo terdiam cukup lama, kemudian mengangguk. Ia masuk ke dalam dan beberapa menit kemudian ia keluar dengan kedua tangan menenteng koper besar dan tas kecil di pundaknya.

"Goodbye, bitch! "Ucap Mirea seraya melambaikan tangannya ke arah Geo, Dian dan Audrey yang kini sudah memasuki mobil sedan hitam nya.

Mobil itu perlahan keluar dari halaman dan menyisakan keheningan sementara. Karna setelah mendengar hembusan Athea, Kevlan berbicara.

"Maafin Dad sama Mom, Nek, Kek" Ucap Kevlan seraya menundukkan kepalanya. Malu atas perbuatan kedua orang tua nya.

Theo yang di samping Kevlan menepuk bahu nya dua kali lalu masuk ke dalam rumah besar Geovandra yang kini berganti menjadi rumah Athea dan Kevlan.

"Thea "Lirih Kevlan menarik bahu Athea hingga sang adik menatapnya, lalu memeluknya erat, Athea memejamkan matanya kemudian membalas pelukan sang kakak.

Geisha menghela nafas pelan, sial. Gegara anak sulungnya, cucu pertama nya menjadi korban! Awas saja anak pungut buluk itu!

"Sudah ya, kita masuk ke dalam rumah dulu... "Tutur Geisha menepuk kedua cucu nya yang masih berpelukan.

Mereka semua mengangguk dan memasuki rumah besar Athea dan Kevlan.

------

"Mom, Dad? "

Audrey semaksimal mungkin mengendalikan ekspresi wajahnya agar tidak marah.

Saat mobil yang di tumpangi nya bersama Dian dan Geo berhenti di sebuah Kompleks perumahan mewah namun sederhana.

"Hanya sementara, Aud. Setelah kamu ambil hati kakek nenekmu, kita akan kembali ke rumah besar" Jelas Geo dengan tangan kanan nengelus rambut Audrey sedangkan tangan kirinya memegang erat koper miliknya.

Audrey hanya mengangguk semangat. Namun, tidak dengan hati nya yang menggerutu, tidak terima.

Sial, awas aja lo Athea dan Kevlan!

------

Agatha menghembuskam nafasnya pelan, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

Tak.

Dahlia To AtheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang