Chapter Thirteen

12K 1.3K 17
                                    

Athea menghembuskan nafasnya lelah, saat tubuhnya bersentuhan dengan kasur milik nya.

Mata memberat ingin memejam namun tidak jadi karna ponsel miliknya berdering, menandakan ada panggilan masuk.

Dengan malas, ia menggeser tombol ponsel berwarna hijau ke atas dan menempelkan ponselnya ke telinga kanan nya.

"Halo" Ucap Athea mengawali pembicaraan karna orang di sebrang tidak berbicara apapun.

"Bisa keluar? Gue ada di depan rumah lo" Ucap orang di sebrang dengan suara bariton nya.

Athea menghembuskan nafasnya kasar, lalu ia melihat jam yang terpampang di dinding dengan megah nya.

17.56

"Oh, astaga. Kenapa orang orang disini tidak membiarkan aku beristirahat?! "Ucap Athea pelan agar tak di dengar orang di sebrang.

"Gak bisa langsung masuk aja? Gue lagi males, El"

Terdengar decakan dari sebrang karna balasan Athea barusan.
"Cepetan, Athea. Atau gue langsung masuk ke kamar lo! " Ancam Elang yang mulai jengah dengan penolakan Athea.

Athea berdesis kesal lalu bangkit dari tidurnya dan berdiri mendekati cermin.
"Iya iya! Tunggu 5 menit lagi"

Tut!

Dengan kesal, Athea langsung menekan tombol merah di ponselnya mengakhiri panggilan telepon tanpa mendengar balasan dari sebrang terdahulu.

Dirinya langsung mengambil pelembab miliknya dan mengoleskan nya di permukaan wajahnya. Setelah nya, ia menggunakan lipblam madu nya untuk melembabkan bibir cherry milik nya yang kering.

Ia mencepol rambutnya asal, mengakibatkan rambut rambut kecil berjatuhan ke bawah menambah kesan cantik untuknya, secara tak sadar.

Athea mengambil ponselnya dan melangkah membuka pintu dan menuruni tangga.

Sampai di pintu utama, Athea membuka lebar pintu berwarna putih megah itu menampak Elang yang tengah menatapnya tanpa berkedip.

"Heh! " Sentak Athea membuyarkan lamunan Elang.

Elang mengerjab perlahan lalu menatap Athea, yang juga menatapnya jengkel.
"Hehe, gini. Eh, ini dulu pegang! "Ucap Elang bingung sembari menyodorkan flashdish berwarna putih polos kepada Athea.

Athea sedikit memiringkan kepalanya lalu mengambil flashdish ditangan Elang dan memandangnya bingung.
"Apa nih? "

"Buka nanti aja, sekarang ikut gue cari makan! "Sergah Elang seraya menarik tangan Athea.

Athea mengedipkan matanya beberapa kali, lalu mendengus kesal saat Elang menyeretnya dengan tidak berperikemanusiaan.

Elang menarik tangan Athea menuju mobil miliknya dan menyuruh Athea masuk, diikuti dirinya yang duduk di kursi kemudi.

"Emang di apartemen lo gak ada makanan apa? " Tanya Athea saat mobil Elang melaju meninggalkan halaman rumah Arthemavia.

"Ada, cuman Mie Instan doang" Jawab Elang yang fokus melihat jalanan sembari tangannya memegang kendali stir.

Athea membulatkan mulutnya untuk huruf 'O sembari menganggukkan kepalanya.

-------

Athea dan Elang duduk di kursi meja makanan di restoran mewah itu. Mereka saling berhadapan, lalu memesan makanan dan minuman masing masing. Sembari menunggu makanan datang, mereka berbicara tentang ini dan itu.

"Lo gak mau putusin Marvel, gitu? "Tanya Elang membuat Athea mengernyitkan dahinya bingung.

"Emang kenapa? "

Dahlia To AtheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang