Chapter Eight

17.6K 2.3K 94
                                    

Dian dan Geo terdiam saat kedua anaknya telah keluar dari rumah besar Arthemavia. Tunggu saja, beberapa menit lagi keluarga besar Arthemavia akan datang melabrak dan menuntut Geo dan Dian.

"Mom, Dad. Audrey enggak di terima di keluarga ini, ya? "Tanya Audrey menundukkan kepalanya seraya jari jarinya saling bertautan, gelisah.

Dian terkesiap, ia langsung mengelus rambut Audrey pelan, "Belum, Aud. Mom sama Dad pastikan, Kevlan dan Athea bakalan nerima kamu... "Ucap Dian.

Sementara Geo masih membungkam mulutnya, pikirannya berkecamuk antara melepaskan Audrey dan mengembalikkan nya di panti atau mempertahankan Audrey dan kehilangan kedua anak tercintanya. Sial.

Apalagi Keluarga besar Arthemavia, bisa Geo tebak. Semua anggota bakal datang ke rumahnya dan mempertanyakan semua ini, karna ada beberapa bodyguard yang memberitahu hal ini kepada Tuan Besar Arthemavia.

Diam.

Audrey diam, namun tidak dengan isi pikirannya yang merencakan ini itu.

------

Tok! Tok! Tok!

Kevlan dan Athea saat ini sedang berada di kediaman rumah Tuan Besar Arthemavia, atau Kakek dan neneknya.

Untung saja, jarak rumah kakeknya lumayan dekat. Hingga, jika berjalan kaki tidak membuat kaki kakak beradik itu pegal.

Pintu terbuka menampilkan wanita dengan seragam pembantu, Bi Ani, namanya.

"Eh, Non, Aden" Sapa Bi Ani terkejut dengan kedatangan Nona dan Tuan mudanya.

"Ya, Bi. Apa Kakek Gerald sama Nenek Geisha di rumah? "Tanya Kevlan seraya merangkul pundak Athea yang diam sedari tadi.

"Eh, ada, Den. Silahkan masuk" ucap Bi Ani seraya menuntun mereka berdua menuju ruang keluarga dimana Gerald dan Geisha berada, dan ada beberapa anggota keluarga Arthemavia.

Disana, di ruang keluarga. Suara ricuh terdengar di telinga Athea dan Kevlan. Hingga suara Bi Ani membuat mereka memusatkan perhatiannya pada wanita paruh baya itu.

"Maaf, Nyonya, Tuan. Den Kevlan sama Non Athea ada disini"

Seluruh anggota keluarga Arthemavia langsung menatap Athea dan Kevlan. Sedetik kemudian, suara Geisha dan beberapa Tante mereka terdengar.

Satu wanita berumur 30 an itu berdiri menghampiri kakak beradik itu, dan langsung memeluk keduanya dengan erat.

Dia adalah Adele Ducild Arthemavia, adik ketiga dari Geo, atau anak terakhir di keluarga Arthemavia.

"Tante kangen banget, sama kalian berdua" Gumam Adele yang hanya di dengar Kevlan dan Athea.

Athea tersenyum lalu membalas tak kalah erat memeluk Adele, "Maaf, Tan" Hanya itu yang bisa Athea katakan, yang bisa mewakilkan perasaan nya.

"Ekhem! " Dehem wanita paruh baya dengan beberapa uban yang sudah menumbuhi rambut hitamnya, Nyonya besar Arthemavia atau Nenek Geisha.

"Nenek... "Lirih Athea, ia melepaskan pelukan Adele dan berlari memeluk Geisha dengan erat.

"Cucu Nenek sudah besar, ya? Sangat cantik! "Puji Geisha saat pelukan mereka terlepas. Tangan berkerutan itu mengelus pipi sedikit chubby milik Athea.

Athea hanya tersenyum sebagai balasan untuk pujian sang Nenek.

"Ada apa kalian kemari? Pasti ada masalah, bukan? "Tanya Gerald memandangi kedua cucu pertamanya.

Kevlan mengangguk lalu duduk di sofa diikuti Athea yang sudah duduk di sebelah Geisha.

"Mom, Dad ngangkat anak tanpa diskusi dulu sama kita... "Ujar Athea yang sedari tadi diam.

Dahlia To AtheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang