Chapter Twelve

13.7K 1.5K 20
                                    

Athea menatap datar pada lelaki yang sudah lancang membawanya ke rooftop sekolah.

Sedangkan lelaki yang di tatap datar Athea hanya tersenyum. Gila, itu yang di pikirkan Athea sekarang.

"Athea, putusin Marvel"

Mata Athea spontan melotot lalu beringsut mundur beberapa langkah dari lelaki di hadapannya ini.

"Lo Gila, ha?! "Pekik Athea menatap tak percaya Rayhan.

Ya, lelaki yang lancang membawa nya ke rooftop sekolah dan seenak jidat menyuruhnya untuk putus dari Marvel.

Rayhan terkekeh sinis, lalu mendekati Athea. Tangan kanan nya terangkat mengelus pipi kemerah merahan milik Athea.

"Gue suka sama lo, Athea"

Diam.

Athea diam setelah mendengar pengakuan Rayhan yang selama ini tak menampakkan diri.

"Please, tinggalin Marvel dan jadi pacar gue" Tangan kanan Rayhan yang mengelus pipi Athea berpindah menggengam tangan Athea erat namun tak menyakiti Athea.

"Punya apa lo? Sampe nyuruh gue buat ninggalin Marvel?! Hah?! Punya apa lo?!! "Sentak Athea menepis tangan Rayhan dan mundur menjauhi Rayhan.

"Gue punya semua nya-"

"Kecuali hati gue, Rayhan!! "Ucapan Rayhan terpotong oleh pekikan Athea.  Sedangkan Athea, setelah mengatakan itu, dirinya langsung meninggalkan Rayhan di rooftop sendirian.

Tangan Rayhan terkepal, bibirnya tersenyum sinis dengan matanya menatap pintu rooftop yang sudah menelan tubuh kecil Athea.

---------

Lagi.

Athea memandang datar kedua lelaki  yang tengah memperebutkan dirinya.

"Dia kekasih gue, sialan! "Ucap Marvel sinis dengan menyentak kasar tangan Samuel yang hendak menggenggam tangan Athea.

"Dia Dahlia! Bukan Athea!! Jadi, dia kekasih gue, bocah tengik!! "Balas Samuel tak kalah sinis.

Kini, Athea dan Marvel sedang berada di Apartemen milik Samuel, karna mendapat kabar dari Elang bahwa Samuel demam.

Sebenarnya, Marvel enggan untuk ke apartemen Samuel. Namun, mengingat ancaman Athea kepada nya membuatnya terpaksa mengiyakan.

Sedangkan Elang, dirinya menonton drama di hadapan nya dengan mulut menguyah cemilan di meja hadapannya.

Soal Dahlia dan Athea, dirinya juga sudah mengetahui itu. Sungguh, mereka semua termasuk dirinya adalah karakter yang tidak nyata, fiksi! Hal yang tidak terduga oleh Elang Baswara sendiri.

"Berhenti! Kalo kalian berdua gak mau berhenti, gue potong pen*s lo berdua! "Ancam Athea menatap sengit Samuel dan Marvel

Sontak, kedua terdiam dengan tangan menutupi miliknya masing masing. Sedangkan, Elang yang tengah menguyah cemilan tersedak akibat omongan Athea.

Uhhuk! Uhhuk! Uhhuk!

Elang meraih gelas berisi jus jeruk dan meminum nya hingga tandas. Setelah lega, mata nya menyorot tajam Athea yang juga menatap nya tanpa ekspresi.

"Apa lo?! Jangan sampe gue beneran potong tuh pen*s lo" Ujar Athea yang kebetulan memegang pisau dan di arah ke Elang.

"Iya, iya! Peace! "Cicit Elang ngeri dengan pisau yang pegang Athea.

Athea mendengus kasar lalu menatap Samuel dan Marvel menunduk dengan tangan yang masih menutupi milik mereka masing masing.

"Sam"

Dahlia To AtheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang