Chapter Three

33.8K 3.8K 76
                                        

Suasana kantin yang awalnya heboh langsung hening saat melihat Athea dan Kevlan tiba di pintu kantin.

Kevlan berjalan dengan tampang datarnya menuju meja yang sudah terisi dengan teman temannya.

Sedangkan, Athea, mata nya menelisik sekitarnya lalu terhenti saat mata cokelat itu menyorotnya tajam.

Agatha?

Or

Ana?

Athea tak memusingkan itu, ia langsung menyusul sang kakak yang sudah jauh di depannya.

"Athea, sini duduk! "Ajak Skala, karna Athea hanya diam di belakang Kevlan.

"Seben-"

Brukk

Ucapan Athea terhenti saat badan nya di tabrak sesuatu di belakang. Aura kantin langsung berubah karna aura Marvel dan Kevlan.

Mata teman teman Kevlan menyorot dingin orang yang menubruk badan Athea.

"Ma-maaf, aku tidak sengaja" Ucap gadis berambut hitam panjang seraya menunduk menahan tangis nya.

"Buta lo?! "Sentak Arkan menggebrak meja seraya menatap tajam gadis itu.

"A-ana minta maaf, kak"

Deg

Ana? Bukannya harus siswa lain, ya?

Athea yang ingin mengetahui wajah Ana, sang protagonis utama wanita membalikkan badannya dan melihat gadis yang menunduk.

"Angkat kepala lo" Titah Kevlan

Sudut mata Athea melirik Kevlan yang masih tampang datarnya. Lalu melirik Ana yang masih menunduk.

"Angkat kepala lo, sialan! "Mendengar umpatan Danu, Ana spontan mendongak dan maniknya menatap Athea benci sedetik kemudian berganti, mata cokelat nya itu berlinang air mata.

Athea langsung terkejut, tak sadar ia melangkah mundur dan hampir jatuh untung saja Marvel menahan dengan mebarik tangannya.

"Thea, lo gak papa, kan? "Tanya Arkan karna ia juga sempat melihat tatapan benci yang Ana layangkan pada Athea, adik temannya.

"I'm Oke" Balas Athea menganggukkan kepalanya

Kevlan berdiri dan menghampiri Ana, masih dengan tatapan datar.
"Gue peringatin, gak usah caper sama temen gue atau gue, gak usah nyoba nyoba buat nyelakain Thea gue! "Tekan Kevlan membuat Ana mundur selangkah dan menatap Kevlan dengan air mata yang sudah jatuh membasahi area pipi nya.

Kevlan tak peduli, dirinya terus menghunus tajam bola mata abu abu di hadapannya.

"Bang... "Panggilan Athea sukses membuat aura di kantin menghilang, Kevlan mendorong bahu Ana dengan kencang tak peduli Ana jatuh atau tidak, lalu membalikkan badannya duduk di samping Athea. Kini Athea di apit kedua pawangnya.

"Lo gak papa, kan? Gak yang sakit? "Tanya Skala beruntun

Athea tersenyum tipis lalu mengangguk, membalas ucapan Skala yang kebetulan duduk di hadapannya.

"Tadi dia siapa sih, bang? "Tanya Athea menatap Kevlan yang di sampingnya.

Kevlan hanya diam? Mata nya sibuk mengamati benda pipih di tangannya. Athea yang di hiraukan mendengus tak sadar.

"Dia Anastassia Abraham's, siswi beasiswa dan baru beberapa bulan disini-"

Mendengar penuturan Danu, Athea tercenung. Bukan, plot nya sudah melenceng jauh! Seharusnya Ana adalah siswi pindahan dari luar negeri, tanpa memakai beasiswa apa apa. Dan kini, Ana adalah Siswi beasiswa?

"Semua siswa siswi disini gak ada yang suka sama dia, katanya terlalu polos, atau pura pura polos lah. Kata salah satu siswi juga, mantannya putus sama dia gegara Si Ana! " Jelasnya membuat kepala Athea pening seketika.

"Enough.. " Ujar Athea, Danu yang malas menceritakan mengangguk dan menghentikan omongan nya.

"Em, boleh tanya lagi, gak? "Tanya Athea memandang teman Kevlan termasuk Kevlan bergantian.

"Tanya aja, selagi kita tahu dan mau" Ujar Skala.

"Kalian.. Em, disini ada siswi yang namanya Agatha? "

Beberapa detik hening lalu Arkan menganggukkan kepalanya
"Ada, kenapa? "

"Dia siapa, sih? Berpengaruh gak, disekolah ini? "

"Berpengaruh sih nggak, tapi dia punya julukan di AIS ini. the devil is an angel. Dia bisa jadi Devil dan Angel di waktu yang sama" Jelas Arkan

"Ouh, pernah bully murid, nggak? "

"Jarang, kalaupun bully murid. Yang dia bully cuman punya masalah sama Agatha, contohnya Ana. Dia yang nabrak lo tadi.. "

Athea memegang keningnya yang makin terasa pusing, alur nya melenceng! Sangat melenceng! Bagaimana bisa?! Athea tidak melakukan hal besar yang akan mengubah alurnya, apa... Seseorang sengaja mengubah alurnya? Tapi siapa?

"Haah" Athea menghela nafas lalu ingin berdiri namun terhenti saat merasa ada tarikan di tangannya.

Lantas ia menatap Marvel yang menarik tangannya tadi.

"Mau kemana? "Tanya Marvel dengan datar.

"Mau pesen makanan lah" Jawab Athea

Danu tersenyum geli menatap pasangan di hadapannya, "Udah, Athea. Mending lo duduk aja, tadi Kevlan udah nyuruh si Skala pesen, paling bentar lagi datang tuh makanannya" Jelas nya, membuat Athea mengangguk dan duduk kembali.

-----

"Dia udah pindah ke sini, Sel! "Ucap Gadis berambut sebahu dengan warna rambut merah tua dan badana hitam yang menghiasi rambutnya.

"Benarkah? Wah, akhirnya. Suruh dia buat nunggu gue di taman belakang sekolah di istirahat kedua! "Balas gadis berambut panjang berwarna biru laut itu pada Gadis berambut merah tua dan di anggukinya.

"Oke! "

-----

Sekarang adalah jam istirahat kedua, seluruh murid di kelas XI IPS 4 berkeluaran menuju kantin dan warung depan gerbang sekolah.

Sedangkan, Athea sedang membaca buku novel dengan hikmat.

Tak lama, ada suara ketukan pintu yang mengalihkan fokus Athea. Lantas ia menatap seirang siswa berambut cokelat berkepang dua disana.

"Athea, bukan? "Tanya gadis itu. Athea mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu disuruh seseorang untuk ke taman belakang sekolah, kamu tahu kan letak nya? "Tanya gadis itu lagi, dan Athea mengangguk kembali.

Setelah gadis berkepang dua itu pergi, Athea menutup buku novelnya dan menyimpannya di kolong mejanya.

Dirinya mulai keluar kelas, sepi. Karna sebagian besar murid berada di kantin.

-----

Sesampainya di taman belakang sekolah, Athea mengernyitkan dahinya saat melihat Gadis berambut biru laut membelakangi nya.

"Sudah datang, Athea? "Tanya gadis itu tanpa menoleh pada Athea.

Athea sedikit terhenyak karna gadis berambut biru laut itu mengetahui keberadaan nya.

Gadis itu mulai berbalik menatap Athea dengan senyum lebarnya, lalu mendekati Athea dan memeluknya.

"Siapa? "Tanya Athea akhirnya, merasa hangat karna pelukan seorang gadis ini.

"Agatha Selena Smith... "Jawab gadis itu seraya melepaskan pelukannya.

Mata Athea membulat lalu tanpa sadar dirinya melangkah mundur, terlalu terkejut.

"Agatha? A-agatha? "Ulang Athea di angguki Agatha.

Sial, bagaimana bisa tokoh antagonis di hadapannya sangat cantik! Dan aura sangat lah kuat.

Namun, suara Agatha membuat Athea mati kutu seketika.

"Mau membuat Ana si muka dua sengsara, Athea Aggetha Arthemavia? "

TBC.

Dahlia To AtheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang