Pletak!
"Jancok Lo!"
Caibing menghempaskan tangan Ruiqi yang bertengger diatas bahunya.
"Buset, liat apaan Lo?" Tanya Ruiqi.
Dengan gak sopannya, dia ngintip ke arah ponsel yang lagi Caibing pegang sekarang. "WE WE WE!! CAIBING PUNYA PACAR!"
"Bangsat, siapa yang punya pacar?!"
"Itu namanya pake lope lope segala anjir, apa lagi kalo bukan pacar."
Dengan geramnya, Caibing melepaskan casing hpnya dan menghempaskan casing itu persis didepan wajah Ruiqi.
"Makan tuh pacar."
***
"Tukang odong, nabrak tukang jamu."
"Mau dong jadi pacar kamu."
Yujin dan Yerin menatap heran ke arah Yurina yang baru saja memberi Voice Note menjijikan kepada entah siapa. "Kenapa liatinnya gitu?"
"Anjing, gak sadar seberapa alay Lo tadi?"
"Tiking Iding nibrik tiking jimi, Mw ding jdi pcr kmii." Julid Yerin memperagakan selebay mungkin.
Karena kesal, Yurina langsung melemparkan bullpoin yang ada ditangannya.
"Babi!"
Keributan trio Y itu seketika berhenti saat melihat Caibing memasuki kelas dengan earphone yang menyumbat kedua telinganya.
"Liat deh, dia sehari hari gitu doang, gada perubahan." Bisik Yerin.
Yurina menganggukan kepalanya setuju. "Bener, mana jarang ngomong lagi, sekalinya ngomong paling toxic doang."
Dari pada membicarakan diam diam, Yujin langsung menuju ke arah kursi dimana Caibing duduk. "Tumben telat."
Yang diajak bicara hanya mendonggakan kepalanya, kemudian membuang pandangan kembali tanpa mengeluarkan satu katapun.
"Yaelah, Masi jaman diem dieman gini mbak? Ngomong dong."
Karena masih tidak ada jawaban, Yujin memilih kembali dengan helaan nafas kesalnya. "Sombong banget sih tu orang."
Yerin dan Yurina justru menertawakannya. "HAHAHHAHA MALU GA LO!"
"Diem."
Walau sudah berada di jarak yang cukup jauh, dari ujung ke ujung, Yujin masih menatap tajam ke arah Caibing.
"Awas aja Lo."
***
Saat jam istirahat tiba, Yujin sengaja mencari tempat yang dekat dengan Caibing dkk.
Tujuannya ya buat gangguin manusia dingin itu. "Caibing, jawab dong."
Karena mungkin merasa sedikit risih, Caibing berpindah duduk di sebelah Xiaoting. "Kenapa Lo cuekin dia mulu sih? Disapa noh."
Masih dengan diamnya, Caibing menggeleng.
"Bangsat, Bisu Lo ya?!"
Melihat Yujin yang mengatakannya seperti itu, Caibing sedikit tidak terima.
Ia langsung ikut berdiri dan menatap tajam gadis didepannya saat ini, tanpa kata apapun.
Hanya dengan tatapan tajam, menusuk, seperti memperingati Yujin agar lebih baik menjaga mulutnya dari pada mereka justru ber-adu pendapat.
"Jin, Jin, jangan cari masalah deh." Peringat Yurina.
Dia yang ngeliatin mereka berdua saja sudah bergidik ngeri, bagaimana bisa Yujin terlihat sangat menantang Caibing sekarang. "Ngomong dong! Bisu beneran?"
Caibing justru mendecih kesal, jujur saja, ia sangat malas meladeni orang seperti Yujin, sangat mengotori waktu istirahatnya.
Dengan malas, Caibing membawa cup mienya dan hendak pindah ke meja lain, namun Yujin secara teratur tidak sopan menahan tangannya.
"Apaan sih?!"
Mendengar itu, Yujin justru merasa sedikit puas, namun masih belum. "Nah, itu bisa ngomong, kenapa gak dari tadi aja?"
"Heh heh!, udah, jangan bikin masalah di sekolah." Xiaoting dam yang lain berusaha memisahkan kedua orang ini namun gagal.
Karena muak dengan semuanya, Caibing menepis tangan Ruiqi yang menahannya. "Gua gak ada waktu buat Lo."
Yujin membuka mulutnya tak percaya, jadi ia sedang dihina sekarang. "Gila."
Yubing
KAMU SEDANG MEMBACA
Polaroid | Caijin✓
Fanfictionlove? cringe. -GL -Angst -Harsh words [ Homophobic do close this page, ty ]