[ 19 ] - Motoran

260 62 4
                                    

Dengan bangga, Yujin memamerkan kemesraannya sama Caibing secara langsung didepan public.

Jalan jalan pas istirahat sambil ngayuhin tangannya yang lagi gandengan, nyuapin pacarnya pas lagi di kantin, dan lainnya deh, pokoknya pamer.

"Begaya." Sindir Yurina.

Gak peduli sama omongan barusan, Yujin cuma bales seadanya. "Sirik."

Jujurly, Caibing sendiri gak faham kenapa dia bisa nyaman deket deket sama Yujin, padahal biasanya engga banget.

Sekarang udah pulang sekolah, mereka setia jalan bareng sampai didepan gang, awalnya pengen pisah, tapi Caibing justru nahan tangannya Yujin. "Mau bareng?"

"Hah?"

"He'em, mau bareng?"

"B-boleh dong! Yakali engga! Ayo!!" Seru Yujin semangat.

Dengan gak ragu dia nerima helm yang dipinjemin sama Caibing, kepalang asiknya

"Udah siap?" Yujin langsung gangguin kepalanya setelah helm itu udah dia pake.

"Guys, duluan." Ucap Caibing sebelum jalanin motornya buat pergi dari sana.

***

Karena agak ngebut, secara gak sadar Yujin malah ngelingkarin tangannya di pinggang Caibing, entah modus atau emang takut.

"Bing pelan dong!" Geram Yujin sambil mukulin bahu pacarnya

Ini mau diaja pulang kerumah atau pulang ke pencipta sih.

"Diem, aku ngantuk."

"Dih?!"

Citt!

"AWWW! CAIBING IH! NGEREM JANGAN MENDADAK DONG!" Lagi lagi, pundak jadi sasaran.

"Lagian juga udah sampai gang, mikir lah tandanya mau sampe, sana turun." Balas Caibing gak kalah kesel.

Dia ngerasa gapunya salah, tapi jadi bahan amukan terus.

"Terus kamu?"

"Aku apanya?"

"Gak mampir?"

Caibing gelengin kepalanya. "Kan tadi udah bilang ngantuk, pengen cepet balik terus tidur, kenapa?"

Sambil ngelepas helmnya, Yujin tiba tiba ngomong. "Kenapa gak nginep disini aja? Kalo kepalang ngantuk sih."

Nginep?

"Eh tapi gausah deh, sana sana pulang, aku mau nonton hari ini."

Bukannya pergi, Caibin justru turun dari motornya dan ikut ngelepas helm sama nurunin jaketnya dibawah bahu. "Yaudah, aku numpang nginep."

Denger itu Yujin tercengang sendiri, dia tadi nawarin cuma buat bercanda doang, kenapa malah beneran di terima?

Gak papa deh, anggep aja bonus.

Pas masuk kedalam kos, dengan sopan gak sopan Caibing langsung tiduran diatas paha Yujin yang baru aja duduk di sofa.

Padahal pengen duduk sebentar, malah gabisa kemana mana jadinya. "Bing, minggir ga."

"Diem, aku ngantuk."

"Itu kalimat tadi, minggir buruan gerah nih pengen mandi."

"Aku mandiin, mau?"

"Jan—"

Drt..drt..drt...

Sebelum sempat umpatannya keluar, tiba tiba telfonnya Yujin bunyi, gatau siapa yang nelfon.

"

Hallo?"

"Iya, gue Yujin, Lo siapa? Dapet nomer dari mana?"

"Gausah banyak omong, buruan jawab."

"Lo—"

Ponsel yang ada di telinga Yujin seketika Caibing rebut, dia penasaran siapa yang nelfon sampai responnya gitu.

"Gua pacarnya, Lo siapa?"

Yubing

Polaroid | Caijin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang