"Suapin dong, lemes."
Bukannya dapetin kelembutan, kepala Yujin justru dilempar bantal sama Yurina. "Manja Lo."
Setelah nyingkirin bantal itu dari kepalanya, Yujin ngedecih. "Perhatian dikit coba."
"Lagian, pacar Lo kemana? Cewenya lagi sakit gini malah gak dateng."
"Gue ga ngabarin dia." Balas Yujin.
Walau begitu, Mashiro sama Yurina tetep ngerasa ada yang gak bener. "Emang dia dateng kesini cuma karena Lo sakit?"
"Dia gakan kesini kalo alasannya gak penting."
Mashiro menggeleng gelengkan kepalanya gak habis fikir, kenapa ya, udah tau kaya gitu masih ada di pacarin.
"Gila, Caibing gila!"
Jujur aja, Yujin sendiri juga pengen di jengukin, tapi apa daya, mereka aja lagi gak akur. "Sebenernya, gue barusan chat dia sih.."
"Chat apa?"
"Buset typingnya.." Cibir Xiaoting sama Mashiro bersamaan.
Mereka sekali lagi gak habis fikir sama jalan fikiran temennya yang masih mau mertahanin hubungan sama orang kaya Caibing.
"Putusin aja udah."
"Setuju." Sambung Yurina semangat.
Walau gitu, Yujin tetep ngebales dengan senyum manis. "Gak kok, dia cuma lagi badmood aja."
"Aslinya baik, baik banget."
***
"Lah? Lo kenapa?" Tanya Xiaoting waktu ngeliat Ruiqi Dateng dengan muka babak belur sama tangan yang diperban dari lengan.
Keliatan kaya habis di pukul sama Titan, ngeri banget kondisinya. "Dicipok banci Lo?"
"Mulut!" Bantah Ruiqi gak terima. "Enak aja dicipok banci, rendah banget selera gua!"
"Ya terus, habis ngapain? Ketiban kok banminton?"
"Bacot deh Lo." Potong Xiaoting, baginya pertanyaan dari Yaning gak ada yang masuk akal. "Berantem dimana?"
Dengan gugup, Ruiqj garukin tengkuk belakangnya canggung. "Anu.."
"Gangguin cewe cantik, jadi di gebukin pacarnya."
"GOBLOK!!"
"HAHAHAHHA ANJING GA MASUK AKAL!!"
Gapapa di jelek jelekin, boongnya juga terpaksa, daripada mati ditempat kalo jujur.
Sambil ngeliat sekeliling, RUIQI nanya. "Yujin mana?"
"Yujin? Sakit dia, lagi diurusin Yurina sama Mashiro, soalnya pacarnya lagi asik asikan sama yang lain."
"Caibing?" Tanyanya mastiin. "Enggak, Maksudnya Caibing punya simpenan gitu?"
"Ya mana gua tau."
***
"Filmnya gimana? Suka?" Tanya Caibing ke perempuan yang ada disampingnya setelah mereka keluar dari ruangan XXI.
Loufei ngangguk. "Bagus banget, aku juga suka, soalnya asik, terus ada adegan romance, jadi gak bosenin sama action." Jelasnya.
Caibing cuma nanggepin jawaban Loufei dengan senyuman, setelah itu mereka lanjut ngelilingin mall buat nyari apa yang bisa mereka datengin.
"Mau sushi? Kita belum makan siang."
Tanpa ragu, tawarannya langsung terima. "Ayo, peka banget tau aja orang lagi laper."
Setelah sepakat, mereka berdua langsung masuk ke restoran sushi itu dan mesen beberapa menu yang favorite disana.
"Masih sama, suka salmon." Ucap Caibing tiba tiba.
"Bisa aja, emang udah selera kali."
Drt..Drt..Drt...
Yujin is calling
Caibing menatap sekilas ponsel yang ada ditangannya, lalu dia kembalikan ke dalam tas. "Siapa? Tanya Loufei.
"Bukan siapa siapa, salah sambung."
Drt..Drt..Drt...
"Angkat aja coba, mana tau penting."
Dengan senyum kecut, Caibing beranjak dari duduknya lalu pergi agak menjauh dari Loufei dan ngangkat telfon barusan.
"Apaan sih?!"
"Bing, lagi dimana? Kangen tau."
"Bacot, jangan basa basi, apaan?"
"Gamau kesini? Aku gaenak badan, cuma di temenin Yurina sama Mashiro."
"Ya bagus dong, masih mending ada yang nemenin, udahlah kalo gak penting gua matiin."
"Kok gitu jawabnya?"
"Lo mau gimana?!"
"Kamu kasar banget sekarang.."
"Banyak omong, gue cuma butuh status, bukan nya Lo."
Yubing
KAMU SEDANG MEMBACA
Polaroid | Caijin✓
Fanficlove? cringe. -GL -Angst -Harsh words [ Homophobic do close this page, ty ]