"Yujin gimana?" Tanya Xiaoting.
Dia sama Yaning baru aja sampe ke rumah sakit, agak telat karena ada urusan bareng anak anak yang lain.
"Tuh didalem, lagi tidur."
"Bagus kalo gitu."
Brak! Brak! Brak!
Mereka berempat sontak ngeliat ke arah sumber suara langkah kaki yang kenceng banget tadi, kayanya lagi lari.
Dan endingnya, malah kaget sendiri
"Loh?" Dengan bingung, Yaning natap Caibing dari bawah sampe atas. "Masi ada nyali?"
"Ruangan Yujin yang mana?"
Lagi lagi, mereka saling liat satu sama lain, bingung kasih tau apa engga, di sisi lain Yurina sama Mashiro males kasih tau, nunggu disuap baru mereka spill.
Tapi yaudahlah, kali aja Caibing sadar dia ngapain kemaren.
"Tuh, yang di kanan."
Gak ngucapin apa apa, Caibing langsung lari ke ruangan yang Yurina maksud tadi. "Gatau terima kasih tu anak."
"Ning, Mabar ayo."
Yaning garuk tengkuk belakangnya mendengar ajakan Mashiro barusan. "Hospot Lo ya."
"Cina cina kere!"
***
Cklek...
"Apalagi?"
Caibing hanya memperhatikan Yujin yang munggungin dia, kemungkinan perempuan itu gak sadar kalo yang dateng bukan Yurina sama Mashiro.
"Dih? Diem aja?" Yujin langsung balikin badannya. "Gue gak lap—"
"—Kok disini?"
Tanpa jawab, Caibing jalan beberapa langkah sampai dia berdiri persis didepan brankarnya Yujin. "Salah?"
"Gak jalan sama temen kamu?"
Ini pertanyaan, apa sindiran?
"Gak, dia udah balik ke China, ayo makan dulu."
Ngomongnya agak panjang, perhatian, peduli, ngajakin makan, makin lama makin lama.
"Gak laper, kamu aja."
"Makan."
Karena suara Caibing makin rendah, Yujin takut sendiri dengernya, dengan terpaksa dia mau makan makanan yang ada didepannya sekarang.
Waktu di cicip, Yujin ngerasa ada yang kurang. "Kok ga pedes?" Tanyanya.
Caibing cuma ngangguk. "Emang, lagi sakit kan?"
Yujin ngelekukin kedua bibirnya kedalem, entah kenapa, dia lagi mimpi or smth? Yang jelas semuanya gak masuk akal.
"Yaudah.."
"Yaudah?" Ulang Caibing.
"Heum?"
"Apa?"
"Iya apa?"
Karena omongan mereka gak nyambung, Caibing berdiri lalu ngambil satu makanan lain, buat dirinya sendiri yang pasti.
"Ih?! Kok makannya ceker?!!" Yujin sedikit geram, pasalnya dia makan yang hambar, Caibing malah makan yang enak. "Gak adil."
"Bodoamat, salah sendiri sakit."
"Ih?!"
"Apa?!!"
Baru aja dipuji baiknya, sekarang malah ngelunjak, emang jangan lestariin orang dikasi hati mintanya ampela.
"Pengen yang pedes.." Gumam Yujin pelan.
Karena pendengaran Caibing setajam kucing, dia cuma ngangguk ngangguk aja. "Cuma itu yang bisa dimakan lagian."
"Udahlah, kenyang."
Gerakan tangan Caibing seketika berhenti ngedenger ucapan Yujin barusan. "Kenyang? Baru sesuap."
"Ya bodoamat." Balas Yujin copy paste omongan Caibing tadi.
"Jangan bandel, makan, katanya mau sembuh."
Lagi lagi, Yujin ngerek sambil pout in bibir bawahnya. "Gamau..."
"Makan."
"Atau aku pulang sekarang."
Yubing
KAMU SEDANG MEMBACA
Polaroid | Caijin✓
Fanficlove? cringe. -GL -Angst -Harsh words [ Homophobic do close this page, ty ]