BLACK SECRET [Secretas De Amor]

5 | VOCÊ VEIO, MI AMOR?

BAB 17 | HILANGKAN ITU!

'Joe Rusel, kepala kepolisian wilayah selatan telah ditemukan meninggal di unit apartemennya. Akibat kematiannya telah dikonfirmasi sebagai tindak bunuh diri. Diduga Joe memiliki gangguan skizofrenia parah yang timbul karena efek samping dari kecanduan narkoba.'

'Hasil pemeriksaan forensik telah menyatakan, Joe Rusel positif mengkonsumsi metamfetamin atau LSD dan mengidap skizofrenia kronis. Hal itu memicu halusinasi parah yang menyebabkan Joe memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri, dengan pistol pribadi miliknya yang tidak terdaftar.'

'Kondisi apartemen sangatlah rapi, tak ada tanda-tanda keberadaan orang lain yang masuk ke dalam unit milik Joe Rusel, kecuali dirinya sendiri. Joe Rusel ditemukan tewas di dalam ruang kerjanya oleh putra sulungnya yang datang untuk menemui sang ayah.'

'Tidak hanya itu, tetapi fakta lain pun ditemukan oleh pihak kepolisian. Yaitu sebuah fakta mengejutkan dari track record yang dimiliki oleh Joe Rusel.'

'Telah ditemukannya berkas-berkas tindak kejahatan yang dilakukan oleh Joe Rusel—kepala kepolisian wilayah selatan tersebut. Sebuah fakta mengejutkan yang mana Joe Rusel telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk membantu beberapa orang-orang kaya yang ingin menutupi tindak kejahatannya. Mulai dari kasus pemilik Dewa Group, hingga kasus kematian artis ternama Mischa Coel.'

'Sangat banyak sekali kasus kematian yang diakibatkan pembunuhan namun berakhir menjadi sebuah kasus kecelakaan, dimana Joe Rusel berperan untuk mengalihkan isu dan menghilangkan jejak pembunuhan atas permintaan sang pembunuh dengan bayaran uang yang sangat mahal.'

Sebuah berita tentang Joe Rusel talah menjadi hotline pagi ini.

Semua tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Joe Rusel telah menyebar luas ke seluruh penjuru Asia. Berita ini sangat lah gempar dan mengguncang seluruh negeri.

Berita itu, tentu saja Hardin lah yang membongkarnya. Ia mengeset unit apartemen Joe dengan sedemikian rupa. Tak ada jejak-jejak kehadiran kelompoknya di tempat itu. Satu pun tak ada, bahkan jika itu sidik jari atau hanya helaian rambut yang rontok.

Berita panas itu telah tampil dan disiarkan di sebuah saluran televisi, yang sedang menyala di ruang tengah sebuah apartemen. Sosok wanita yang tengah berpakaian semi formal pun menatap berita itu dengan intens.

Hingga ada sang penginterupsi datang.

"Mama," panggil Rea kepada Leandra yang sedang fokus membaca berita itu. "Ayo kita berangkat! Mama sedang menonton apa sampai-sampai sangat fokus seperti itu?" tanya Rea yang sembari menghampiri Leandra—mamanya.

"Ah, kau sudah siap?" Leandra sedikit tersentak.

"Hm." Rea mengangguk lalu memusatkan pandangannya ke arah televisi yang menjadi pusat mamanya itu tadi.