BLACK SECRET [Secretas De Amor]

9 | COME WITH ME, DARLING! MI AMOR!

BAB 33 | AMBITION

Flashback on.

Satu jam sebelumnya.

"Bagaimana keadaan anak itu?" tanya Leandra kepada Ailie yang baru saja turun dari anak tangga.

Ailie sedikit menundukkan kepalanya dan menggeleng lirih. "Nona Rea ... masih belum menyentuh makanannya, Nyonya," lapornya.

"Ck! Anak itu!" decak Leandra.

Ia baru saja pulang dari kantor dan bertemu dengan sebuah CEO perusahaan kosmetik asal Korea yang saat ini sedang tertarik kepada Rea untuk menjadikan supermodel sempurna itu sebagai brand ambassador-nya.

Sudah satu hari satu malam, Leandra mengunci Rea. Meski ia juga mendengar isak tangis dan teriakan dari putrinya itu, tetap saja Leandra tidak memperdulikan.

"Ternyata dia sudah berani menantangku!" gumam Leandra dengan tajam. "Ini semua gara-gara laki-laki brengsek itu! Putriku yang sempurna hampir saja hancur!"

Leandra sangat marah saat ini. Tak ada satupun pekerja yang berani menyela. Suasana mansion benar-benar mencengkam.

Tentu saja mereka tahu apa yang sedang terjadi di kediaman ini. Yaitu sebuah affair yang dilakukan oleh nona mereka dengan seorang pengusaha muda pendatang baru di China.

Nyonya mereka—Leandra Hwasa—benar-benar sangat marah. Temperamennya pun semakin buruk kala ia tahu kalau Rea benar-benar berniat ingin memutus hubungannya dengan Ansel.

Tanpa menunda terlalu lama, Leandra pun naik untuk menuju ke kamar Rea.

"Buka pintunya!" titahnya terhadap Jecob.

Jecob langsung menjalankan perintah dari nyonya-nya itu. Tanpa basa-basi lagi Leandra langsung masuk ke dalam kamar tentu diikuti oleh Jecob.

Kamar ini nampak begitu gelap, temaram, dan sangat tak bercahaya. Begitu hening dan hampa. Tetapi meski temaram sebuah siluet terlihat jelas di mata Leandra. Yaitu siluet wanita yang sedang duduk di tepi ranjang, menatap kosong ke arah jendela yang tertutup rapat oleh tirai.

Leandra berjalan mendekati sosok itu. "Apa kau tetap akan protes seperti ini?" tanya dingin Leandra yang sudah berdiri di samping Rea.

Rea tak bergeming. Ia masih menatap kosong jendela itu. Begitu kosong seolah tak bernyawa.

Melihat putrinya yang mengacuhkan dan tak menganggap ada dirinya, membuat Leandra menggeram kesal.

"Cukup, Rea! Dengan kau menyiksa dirimu sendiri seperti ini, tidak mau makan bahkan tampak seperti mayat hidup sekalipun, tak akan mengubah keputusanku!" geram Leandra. "Mama hanya tidak ingin kau cacat!"

"God! Apa kata semua orang jika mereka tahu kalau kau memiliki affair dengan laki-laki yang sudah beristri, Rea?! Sadarlah!" bentak Leandra. "Lupakan dia dan kembalilah seperti Rea yang dulu. Ansel ... hanya dia yang akan membuatmu bahagia, Rea!"