BLACK SECRET [Secretas De Amor]

7 | THE SECRET LOVEBIRD

BAB 25 | THE SECRET LOVEBIRD

Hardin menunggu dan menjemputnya?!

Tentu saja itu sangat tak terduga dan sebuah kebahagian bagi Rea.

Namun ....

Tepat di tengah-tengah perjalanannya menuju Hardin, Rea kembali memperlambat langkahnya. Senyuman lebarnya juga kembali berangsur memudar. Degupan jantung yang berbunga itu, juga mulai berubah menjadi degupan yang rumit.

Karena saat ini, mata emeraldnya menangkap satu sosok lain yang sedang berjalan ke arahnya dari belakang Hardin.

Berjalan melewati Hardin dengan membawa karangan bunga yang tak kalah indah dengan pria gagah yang sedang berdiri menantinya itu. Sosok itu juga tersenyum lebar untuk menyambut Rea.

Sosok itu adalah Ansel, tunangannya!

'A-ansel?' gumam Rea getir karena Ansel sudah berdiri tak jauh di samping Hardin.

Tetapi Hardin ... laki-laki itu masih tetap di dalam posisinya yang berdiri tegak dengan rangkaian bunga tulip yang melambangkan cinta yang mendalam di tangannya.

Kini di pelupuk mata Rea terdapat dua sosok yang sedang berdiri tegap dan gagah. Mereka juga sama-sama memegang sebuah karangan bunga masing-masing.

Ansel—tunangannya memegang rangkaian bunga mawar merah.

Sedangkan Hardin—prianya, kekasihnya, sedang memegang rangkaian bunga tulip.

'A-apa ini?' Tentu saja Rea meragu!

Dia juga tampak sangat syok saat melihat Ansel datang menjemputnya di bandara. Ini sangat amat jarang terjadi dan sudah pasti dia datang karena hanya untuk image semata.

Tetapi Hardin ....

Ingin sekali ia lari dan melebur di pelukan pria itu. Namun bukankah itu sebuah tindakan yang sangat tidak mungkin? Meski tak ada paparazi, bukankah masih ada orang-orang yang berlalu lalang di bandara ini?!

Rea adalah public figure! Pun juga dengan dua lelaki gagah dan tampan itu.

"Hardiiinnn ...!" seru seseorang tiba-tiba.

"!!"

Tepat pada saat itu juga, Rea kembali berdenyut. Bukan hanya jantungnya saja tetapi seolah raganya sudah kehilangan mana kehidupan.

Aroma lily musk yang lembut pun menguar masuk ke penciuman Rea. Lalu semerbak rambut blonde juga terpintas di sudut terkecil pandangannya. Karena tepat saat ini, seolah seperti slow motion, seorang wanita berjalan dengan langkah yang lebar mendahuluinya.

Wanita itu mendahului Rea dengan suara yang renyah serta sedang memanggil sosok di depan. Ia juga langsung berhambur ke pelukan seorang laki-laki paling tampan yang sedang membawa rangkaian bunga tulip.