Bulan sudah duduk disinggah sananya, tapi Ezra tidak sadar akan hal itu. Anak bernama Ezra ini tiba-tiba mengantuk dan tertidur sampai satu setengah jam, padahal Ezra bukan tipe manusia yang doyan tidur.
Nada dering telepon dari ponsel Ezra terus bersuara dengan nyaring, sang supir yang kehabisan kesabaran langsung membuang benda pipih itu dan kembali fokus mengemudi.
Si supir masih menutupi identitasnya dengan tidak membuka apapun termasuk masker dan topinya, tapi kekehan ringan dari orang itu masih bisa terdengar walau tertutup masker tebal.
Suasana horor makin menjadi tatkala mobil melaju kencang menuju sebuah rumah mewah yang letaknya agak kedalam. Untuk menuju rumah itu harus melewati beberapa jalan terjal dengan pohon-pohon besar disisi kanan-kiri jalan.
Tapi Ezra tetap dalam posisi yang sama, ia masih terbenam dalam mimpi indahnya. Padahal, si supir yang katanya akan menghantarkan ia ke rumah malah mengantarkannya kepada kematian.
"Ezra ... Ezra ....Andai dulu lo tau siapa gue," batin orang itu.
Mobil berhenti setelahnya, berhenti tepat didepan rumah mewah yang membuat siapa saja terkesima. Si supir tadi mengangkat tubuh Ezra masuk ke dalam, dan membaringkannya di tempat yang sama saat ia membunuh Kiki.
Ya, orang yang sejak tadi mengemudi itu adalah Mr. K yang sekarang sudah duduk dikursi kebanggaanya dengan sebatang rokok yang membuat aura sangarnya semakin menjadi-jadi.
"Gue tunggu sampe lo sadar," gumam Mr. K saat melihat Ezra masih menutup kedua matanya.
Selang beberapa menit, tubuh Ezra menggeliat, menandakan bahwa orang itu sudah sadarkan diri.
Ezra mengucek matanya kemudian melihat ke semua sudut ruangan. Ingatan kecil mulai menjalari kepala Ezra. Ruangan ini mengingatkannya pada suara kejadian dimasa lalu, batin Ezra
"Ekhem," Deheman kecil terdengar. Membuat Ezra mencari asal suara.
Tepat tiga meter didepan, seorang berjaket hitam dengan topi yang senada sedang mengayunkan kedua kakinya dengan tempo pelan. Ezra memerhatikan orang itu dari bawah sampai ke atas, saat mereka saling pandang, senyum ramah menghiasi orang yang bernama Mr. K itu.
Tentu saja Ezra ketakutan. Siapa yang tidak takut jika melihat seseorang yang sedang menggenggam sebuah pisau sambil merokok seperti itu. Dam lagi, senyum tadi bukanlah senyum ramah, melainkan senyum pembunuh.
"Hai Ezra, udah berapa hari kita gak ketemu?" sapa Mr.K seolah-olah Ezra adalah tamu spesial.
"Lo?" Ezra lantas berdiri, mendekatkan diri pada Mr.k yang tidak berpindah tempat sedari tadi. "Siapa lo sebenernya?"
"Lo tanya siapa gue? Ezra? Bukannya lo bilang kalau kita sahabat?" Terlihat jelas raut kesedihan dari Mr. K karena Ezra sama sekali tidak mengenalinya.
"Gue gak kenal, dan gue juga gak punya temen yang serem kaya lo?!"
"Gue? Serem?" Mr. K mengambil cermin yang ada di meja dekat kursinya. "Enggak tuh, malah gue kelihatan ganteng banget."
"Dih? Udah ngaca, gak tau diri pula. Rokok lo matiin anjing dada gue sakit!" ucap Ezra.
"Lo gak kaya Kiki yang langsung ketakutan," sesal Mr.K dengan puppy eyes-nya.
"Lo siapa? Jawab atau gue kabur nih?" ancam Ezra. Entahlah, anak itu kekurangan ide lain atau bagaimana?
"Gue ... emm ....Kasih tau nggak ya ..." Senyuman maut itu muncul lagi, membuat Ezra bergidik.
"Eh! Aksesoris bumi! Jangan senyum! Serem tau gak!"
"Aksesoris bumi pala bapak kau! Gue temen lo, Za. Temen lo, masa lupa?" ucap Mr.k dengan semangat menggebu. Yang kini telah duduk sama rata menghadap Ezra.
KAMU SEDANG MEMBACA
4u+ || Hybe Japan
Humor[ TAMAT - L O K A L ] 26 November 2021 Empat menjadi tiga, tiga menjadi dua, dua menjadi satu, sampai habis tak tersisa. Ketidaksengajaan membuat dendam menjalar hingga menutupi kebenaran itu sendiri. Bagaimana bisa dendam membunuh 4 nyawa secara be...