Gue memang egois, apa yang gue inginkan harus gue miliki bagaimanapun caranya.
-Annie Easley-
Happy Reading❤
Trenggg
Suara bell panjang pertanda istirahat kedua.
"Ayok kantin. " Ajak Jesika penuh semangat.
"Hem."
Mereka berdua pun segera melangkahkan kakinya keluar dari kelas menuju kantin. Di sepanjang perjalanan banyak siswa-siswi secara terang-terangan mamandang Annie dengan tatapan memuja, meskipun begitu Annie tetap acuh dan berjalan santai menuju kantin.
Mereka memasuki kantin dan memesan makanan, setelah itu Annie makan dengan tenang. Tepat saat itu isi kantin menjadi ramai saat beberapa most wanted boy berjalan memasuki kantin. Disana terdapat geng Devil dan tiga wanita yang berjalan anggun dengan raut sok polosnya.
"Mereka geng Devil, lo pasti tahukan yang jalan di depan sendiri, Alfa Pamungkas ketuannya, dia orangnya kejam. " Beritahu Jesika membuat Annie berdecih sinis dalam hati.
"Really?. " Ucap Annie.
"Iya, terus dibelakangnya yang kulitnya eksotis itu, Dimas Putra Maxim, orangnya cuek. Disebelahnya Dimas ada Erlangga Prasetya cowok ngeselin tapi gue suka. " Ucap Jesika sambil senyum-senyum sendiri.
Annie yang melihat Jesika senyum-senyum sendiri merasa ngeri. "Stres lo senyum-senyum sendiri. "
"Anjirlah, skip dibelakangnya lagi ada Leonal Bagaskara pacarnya si Renanjig. " Ucap Jesika sambil tertawa keras. Memang dari dulu Jesika tidak pernah menyukai Ana dan teman-temannya, karna ia tau mereka orang yang munafik.
"Terakhir, Julian Ethan dia yang paling pendiam tapi sekali ngomong langsung nusuk ke hati, banyak orang yang ngomng kalo dia cowok yang misterius, sahabatnya aja nggak ada yang tau tentang Julian." Ucap Jesika penasaran yang hanya diangguki Annie seolah mengerti.
Memang banyak orang yang penasaran tentang sosot misterius Julian Ethan yang notobenya anggota inti geng Devil. Parasnya yang tampan diantara yang lain membuat banyak orang yang mengidolakannya.
****
SATU! DUA! TIGA! EMPAT! LIMA! ENAM! TUJU?! DELAPAN! Hitungan yang menggema di ruangan bernuansa putih,membuat seorang gadis berambut sepunggung itu menghela nafasnya perlahan lalu membuangnya perlahan.
Sudah setengah jam ia melakukan pemanasan sebelum melakukan pelatihan rutin seperti saat ini.
"CUKUP! " suara tegas dari pria muda itu mampu membuat senyum di wajah sangat gadis mengembang begitu sempurna.
"Ok, brother. " Ucap gadis itu dengan semangat membuat pria yang dipanggil brother itu menggelengkan pelan kepalanya sambil terkekeh geli,menggemaskan sekali adiknya ini
"Istirahatlah sebentar, nanti kita lanjutkan lagi!. " Ucap pria muda membuat gadis itu menganggukan kepalanya mengerti.
Annie, atau yang memiliki nama lengkap Annie Easley. Seorang gadis bermata biru laut yang begitu indah. Annie memiliki dua saudara laki-laki. Vano adalah saudara tertua Annie, mereka hanya berbeda 4 tahun. Vano memiliki perusahaan sendiri yang bercabang di Indonesia. Selain itu Vano memiliki paras yang tampan dan rupawan, manik mata berwarna biru muda yang tajam, serta aura yang begitu misterius. Kakak keduanya atau bisa disebut kembaran Annie tidak ada yang tau dimana keberadaannya selain keluarganya.
Tidak ada yang tau tentang kehidupan Annie, termasuk sahabat kecilnya Jesika. Hanya ada satu orang yang tau tentang kehidupan seorang Annie dan keluarganya.
Vano berjalan menuju matras yang berada di tengah ruangan dan menyuruh Ley mendekat dan saling berhadapan.
Ley adalah panggilan kesayangannya dari kecil dan tidak ada yang boleh memanggilnya Ley selain keluarganya.
"Ingat posisi kuda-kuda harus benar, mata harus selalu siaga! Musuh selalu ada di depan dan belakang. "Ucap Vano mulai menjelaskan mengenai pelatihan bela diri.
Sudah dari kecil Annie mendapat pelatihan khusus dari Vano. Ia benar-benar di didik keras dalam hal bela diri. Karena jika wanita lemah maka akan selalu diinjak-injak, jadi Annie harus kuat dan mampu melawan musuh.
****
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Annie
Teen FictionAnnie Easley, gadis kuat dan berani yang menyimpan sejuta rahasia. Parasnya yang begitu cantik sehingga banyak yang mengaguminya, tapi selalu menampilkan mimik sadis ketika melihat orang yang dibencinya, tujuannya datang ke Indonesia hanya untuk mem...