20.Dua puluh

726 30 0
                                    


Happy Reading❤

Saat Anne sampai mobilnya ia langsung menancap gas menuju mansion kakaknya tanpa memperdulikan Alex yang ingin mengikutinya.

30 menit perjalanan Anne sampai di mansion kakaknya. Anne langsung berjalan memasuki mansion. Devano yang tau kedatangan adiknya pangsung menyambutnya dengan sebuah pelukan. Dan dibalas tak kalah erat oleh Anne. Lalu mereka melepaskan pelukan yang dan duduk di sofa.

"Ley mau tanya apa? Tanya Devano seakan tau kedatangan adiknya ke mansion. Tak biasanya adiknya datang tiba-tiba.

"Cari tau tentang Alexander de Andreson" Ucap Anne sambil menatap serius Devan. Devan yang mendengar nama itu melotot seketika. Bagaimana bisa adiknya ini mengenal sahabatnya? Pikir Devan dalam hati.

"Jauhin dia" Perintah Devan yang tak ingin adiknya berurusan dengan Alex si psikopat gila meski ia juga psikopat tapi tak segila Alex.

"Abang kenal? Kenapa harus dijauhin? Tanya Anne penasaran sambil mengangkat sebelah alisnya. Saat Devan akan menjawab terdengar decakan dari arah pintu mansion.

" Ck kenapa tak ada yang menyambutku"ucap Alex datar dengan tiba-tiba membuat kedua orang itu terkejut. Hal itu membuat Devano memutar bola matanya. Lalu Alex berjalan menghampiri mereka dan duduk didepan Anne.

"Kayak setan lo, tiba-tiba nongol" Sinis Devan membuat Alex memutar bola matanya malas. Anne yang melihat itu hanya diam memperhatikan.

Lalu Alex melepas topi dan maskernya.

"Lo ngikutin gue ya om?" Tuduh Anne sambil menunjuk Alex yang berada didepannya. Alex yang dipanggil om hanya menatap datar Anne

"Dia sahabat abang" Beritahu Devano pada Anne. Lalu Datang menoleh melihat Alex sambil menatap tajam dengan aura permusuhan.

"Lo Jauh-jauh dari adek gue" Ucap penekanan Devan

"Ck, masa harus jauhin calon istri gue? " Ucap datar Alex membalas tatapan tajam Devan. Anne yang mendengar nya hanya melongo tak percaya.

"Apa, calon istri? " Guman pelan Anne tak percaya. Devan yang mendengar gumaman adiknya langsung menoleh seketika.

"Adek mau jadi calon istri dia? Tanya Devan sambil mengangkat sebelas alisnya. Anne yang ditannyai hanya mengerjabkan kedua matanya. Lalu Anne melihat Alex dengan intens sambil berfikir.

"Boleh deh, ganteng juga"Ucap Anne berbinar sambil menatap Alex dan Devan bergantian. Devan yang mendengar jawaban santai adiknya melongo seketika. Dan Alex langsung menatap Devan sambil tersenyum miring.

" Pasti ganteng dan pastinya kaya"Ucap Alex dengan sombong. Yang dibalas dengusan oleh Devan.

"Gue suka gayalo om" Ucap Anne tertawa pelan sambil menatap Alex yang menatapnya dingin.

"Jangan panggil saya om" Ucap Alex penuh penekanan.

"Dih,bagusan om" Bantah Anne sambil menatap Alex jahil. Alex langsung menatap Anne tajam. Anne yang ditatap tajam bukanya takut malah semakin ingin menjaili Alex.

"Sayang aja gimana" Ucap Anne sambil mengedipkan sebelah matanya. Alex yang dipanggil sayang pun pipinya memerah sampai telinga seketika. Devan yang melihat Alex blushing melongo seketika. Anjir sejak kapan dia bisa baper "pikir Devan dalam hati

" Sayang"ucap Anne lagu membuat Alex bertambah memerah. Anne yang melihat Alex blushing tertawa pelan.

Alex sangat senang, ingin sekali dia menihai Anne secepatnya. Lalu Alex berdehem untuk menormalkan detak jantungnya yang sangat cepat.

"Ehem, besok kita langsung nikah" Ucap Alex datar sambil mengecup punggung tangan Anne dengan cepat. Anne yang mendengar kata menikah melongo seketika. Dia kira tadi hanya bercanda

"Serius" Ucap Anne dengan nada seriusnya menatap Alex. Sebelum Alex bicara. Devano lebih dulu menyela.

"Apa-apaan nikah gue nggak setuju, adek gue nggak kenal siapa lo sebenarnya" Ucap Devano tidak menyetujui permintaan Alex yang ingin menikah i adiknya.

"Kata siapa nggak kenal? " Jawab santai Alex sambil menatap lembut Anne.

"Adek tau siapa Alex sebenarnya? " Tanya Devan pada Anne yang sedaritadi diam mencerna apa yang terjadi barusan. Lalu Anne mengangguk mendengar pertanyaan Devano

"CEO De'lexander"Jawab Anne sambil menjeda kalimatnya. Devano yang mendengar menghela napas. Tapi setelah mendengar Anne melanjutkan kalimatnya Devan lansung terdiam terkejut.

" Mafia black rose, psikopat gila"Ucap Anne melanjutkan kalimatnya dan bergumam pelan ketika mengatakan .psikopat gila.

"Saya anggap itu pujian" Ucap Alex yang mendengar gumaman Anne. Anne yang mendengar hanya menatap Alex dengan sinis.

Devano memijat pelan kepalanya yang bingung. Lalu Devan memandang mereka dengan serius.

"Pernikahan itu nggak main-main lex" Ucap Devan serius

"Gue tau, dan gue serius. Lo juga tau kalau gue cinta sama adek lo" Jawab Alex dengan serius. Devan yang mendengar nya lamgsung mengangguk tapi ia tak ingin memaksakan adiknya untuk menikah.

"Ley, gimana? kenapa kamu langsung mau diajak nikah sama Alex?" Tanya Devan pada Anne. Anne menghelah napas lalu.

"Ley akan belajar cinta sama dia, mungkin ini udah takdir dari Tuhan. Saat ngelihat dia pertama kali jantung ley kayak lari maraton, biasanya ley deket sama cowok lain nggak pernah ngrasain kayak gitu" Jawab Anne serius sambil menatap Devan. Lalu Devan mengangguk.

Bersambung...







 AnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang