Happy Reading❤"Lo nggak baris? Bisik Jesika pelan
" Terakhir lebih baik"Ucap santai Anne yang hanya menyender di dinding di dekat Ines mengamati murid kelasnya. Beberapa menit tibalah Anne yang akan maju.
"Selanjutnya" Teriak Bu Eni. Anne berjalan pelan kedepan. Semua mata melihat Anne tak berkedip, seakan berkedip 1 detik saja, mereka akan melewatkan sesuatu yang langkah.
"Ingin mengikuti seleksi apa? " Tanya ramah Bu Eni sambil tersenyum
"Bernyanyi dan dance"Ucap Anne dengan senyum tipis yang hampir tak terlihat. Setelah itu ia maju mengambil gitar lalu menarik kursi. Anne menatap semua orang di ruangannya.
Anne memetik sesekali menyesuaikan nada.
Anne mulai memetik gitarnya dan bernyanyi dengan tenang. Semua murid terpana mendengar suara indah Anne. Anne menyanyinya dengan sesekali tersenyum yang menampilkan lesung pipi kanannya yang membuat kaum adam berterik kesenangan, dan sesekali tidak sengaja melirik mereka yang membuat mereka bertambah baper.
Teman-teman Anne mengangkat tangan mengikuti alunan melodi lagu dari Anne, beberapa juga ikut menyanyi.
Setelah selesai menyanyi dilanjutkan dengan dance. Anne merenggangkan bahunya dan berjalan maju ketengah, lagu intension berputar.
Anne meliuk-liukkan tubuhnya sesuai tempo, beberapa anak dance yang ikut menonton pun tercengang.
Mereka menutup mulut tertahan saat Anne tersenyum menggoda kearah mereka, kaum adam yang tak sengaja ditatapnya seketika berhenti bernafas. Anne menyelesaikan dancenya tapi,
"Lagi lagi lagi".Jesika berteriak dan disahuti yang lainnya. Beberapa anak yang sudah selesai mengikuti seleksi ikut melihat termasuk geng Devil yang ada disana, dan semakin banyak anak di kelas Anne.
" Lagi lagi"sahut Bu Eni ikut berseru heboh jiwa mudanya berkobar.
"Kalian ber empat ingin berkolaborasi? "Anne menunjuk empat anak dance yang juga ikut menonton.
Mereka mengangguk maju kedepan. Anne menjelaskan gerakkan singkat dan diangguki mengerti oleh mereka.
Anne melepas kancing bawah seragamnya dan mengikatnya sebatas perut, melihatkan perut absnya. Sahabatnya memutar bola matanya malas. Semua murid laki-laki mengelus dada dan membaca doa agar tahan dari godaan.
Lagu Lalisa menggema diruangan kelas Anne yang sudah ramai. Gerakkan Anne sangat luwes tidak ada kesalahan apalagi ditambah senyuman cerahnya.
Membuat kaum adam dan hawa pingsan dan berteriak histeris ingin sekali mereka menculik Anne. Anne mengedipkan mata kearah Julian yang ikut melihatnya. Julian langsung membuang muka ke arah samping dengan wajah memerah.
Anne hanya terkekeh "nggak pernah berubah adiknya ini"Anne berbicara didalam hati tapi masih fokus dengan dancenya.
" I-ni ini Anne kalau sampai gak lolos seleksi Wah parah"ucap Jesika antusias sambil merekam.
Prok prok prok
Musik berhenti begitupun gerakan Anne. Anne mengatur nafasnya dan berlalu pergi ke arah sahabatnya. Semua bertepuk tangan ada juga yang berteriak menginginkan Anne dance lagi.
Suara riuh menggema di ruangan kelas Anne. Anne mengusap dahinya pelan dengan tersenyum miring tanpa ada yang tahu.
"Ayo pulang" Ajak Anne pada kedua sahabatnya. Mereka mengikuti Anne keluar kelas dan menuju mobil mereka masing-masing.
"Lo keren banget njir"puji Ines pada Anne dan diangguki Jesika juga.
" Udah biasa"jawab santai Anne sambil terkekeh.
Saat sampai di mobil mereka. Mereka langsung menancap gas menuju mansion masing-masing.
*****
Ketika Anne dan Ines sampai di mansion mereka melangkah masuk kedalam tapi Ines berhenti dan meminta izin pulang ke mansion orang tuanya karna orang tuanya sudah di Indonesia. Tadi disekolah Ayah Ines menghubungi Ines kalau ia sudah sampai disini.
"An gue pulang ke mansion orang tua gue nanti, tadi bokap nelpon disekolah" Izin Ines pada Anne dan memberi tahu kan kalau orang tuanya udah di Indonesia.
"Iya, gue nitip salam sama mama papa lo ya" Ucap Anne. Setelah itu mereka pergi ke kamarnya masing-masing.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Annie
Teen FictionAnnie Easley, gadis kuat dan berani yang menyimpan sejuta rahasia. Parasnya yang begitu cantik sehingga banyak yang mengaguminya, tapi selalu menampilkan mimik sadis ketika melihat orang yang dibencinya, tujuannya datang ke Indonesia hanya untuk mem...