21.Dua puluh satu

729 26 0
                                    


Happy Reading ❤

Setelah lama hening Anne membuka suara.

"Ley nggak mau nikah besok" Ucap Anne pada mereka berdua. Alex langsung menatap Anne dengan sebelah alis yang terangkat.

"Ley mau nikah kalau pembunuh itu mati di tangan Ley sendiri. Ucap Anne dengan dingin. Alex langsung berdiri membuat mereka bingung

"Mau kemana lo" Tanya Devan

"Bawa mereka kesini biar Ley bisa langsung membunuhnya, biar cepet nikah" Jawab santai Alex yang membuat mereka memutar bola matanya.

"Jangan dulu, gue udah ada rencana"ucap Devan dan menarik Alex agar duduk.

" Kamu udah ngabarin Ian suruh kesini?" Ucap Devan pada Anne. Anne hanya mengangguk menanggapi. Tak lama Julian datang dan langsung duduk disebelah Anne sambil menyenderkan kepalanya kepundak Anne. Kening Julian mengkerut bingung melihat sahabat abangnya disini?

"Ngapain bang Alex disini? " Tanya Julian sambil menatap Alex

"Ngelamar Anne" Jawab santai Alex sambil menyenderkan punggungnya ke sofa. Julian yang mendengar langsung melotot menatap Alex yang terlihat santai.

"Biar kakak ceritain" Ucap Anne menenangkan Julian. Julian hanya menganguk.

Setelah beberapa menit menceritakanya. Mereka langsung masuk kamar masing-masing karna besok ia akan sekolah, kecuali Alex yang pergi menuju Mansion pribadinya.

*****
Skip sekolah

Hari ini adalah seleksi terakhirnya. Dia aula sudah banyak siswa-siswi yang hadir. Ia menunggu di belakang panggung, menunggu namanya dipanggil untuk seleksi bermusik.

"Anne? "Bu Eni memanggil Anne. Anne mendongak dan tersenyum tipis.

" Giliran kamu, hati-hati gurunya galak"Bu Eni sedikit bergurau membuat Anne menunjukan senyuman tipisnya.

"Baik bu"Anne berjalan ke arah panggung . Anne belum tau ingin menyanyikan apa. Anne melihat Alex yang tidak jauh dari aula sedang memperhatikanya. Anne meminta staff yang mengurus audio memutar salah satu file di flashdisknya.

Anne menyanyikan lagu mesin waktu. Lagu Indonesia yang sedang hits dikalangan anak muda.

Anne menyanyikan dengan sangat menghayati. Para siswa yang tahu lagu yang dinyanyikan Anne semangat, menyanyikan bersama. Anne dengan semangat membawakan lagu ini. Ia sudah lama belajar lagu Indonesia yang hits bersama kembarannya. Tak sia-sia ia belajar selama ini.

Anne mengakhiri dan akan menuruni panggung tapi seorang berteriak.

"Anne gue tantang lo main piano" Teriak seorang siswi itu ia berniat mempermalukan Anne. Anne hanya mengangguk dan menatap Bu Eni meminta persetujuan. Kedua sahabat Anne menahan tawa mendengar ada yang menantang bermain piano. Tidak taukah kalau Anne adalah seorang pianis de Amerika.

Anne menghampiri piano, mengelus pelan piano itu. Sudah lama sekali ia tidak bermain piano. Anne lalu duduk memposisikan dirinya dengan nyaman lalu menekan Tuts piano dengan sangat lihai

Anne bermain piano dengan sangat cepat dan lihat membuat semua orang melotot. Mereka tidak pernah melihat skill bermain piano secepat dan selihai ini. Mereka sangat terpukau melotat kemampuan Anne. Guru musik yang melihat itu sama terkejutnya. Siswi yang menantang Anne tadi diam menahan amarahnya melihat kemampuan Anne.

Setelah Anne menyelesaikan ia langsung pulang menuju mansionya. Hari ini sangat melelahkan. Nanti malam ia akan menyelesaikan rencana selanjutnya.

Saat ditengah perjalanan menuju parkiran Geng Devil menghadangnya.
Alfa menarik sebelah tangan Anne menyuruh untuk berhenti.

"Lo siapa sebenarnya? "Tanya Alfa sambil menatap tajam Anne. Anne yang mendapat pertanyaan itu langsung tertawa pelan.

"manusia" Jawab Anne santai. Ia melihat Alfa yang akan marah langsung menyela ucapannya terlebih dulu.

"Datang ke club Ax entar malem"Ucap Anne langsung pergi meninggalkan mereka. Ia akan membuat Vina dan sahabatnya dibenci mereka. Setelah itu Anne berlalu pergi menuju mobilnya.

*****
Sampai dimansion ia melihat mobil Alex berada disana. Anne langsung saja masuk dan menghampiri Alex yang duduk di sofa menunggu kedatangannya.

"Saya ikut kamu ke club nanti malam"Ucap Alex membuat Anne langsung menatap Alex. Alex pasti memata-matainya. Anne hanya berdehem menjawabnya. Lalu Alex berdiri dan berpamitan pulang ke mansion pribadinya.

" Nanti saya jemput"jawab Alex,sebelum berlalu pergi ia mengecup pipi Anne lembut. Anne hanya mengangguk sebagai jawabnya lalu masuk ke kamarnya.

Bersambung....

 AnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang