22.Dua puluh dua

831 28 1
                                    


Happy Reading

Malam ini Anne dan Alex pergi ke club Ax ia akan menunjukan sesuatu yang menarik. Anne segera bersiap dan menunggu Alex untuk menjemputnya. Anne keluar menggunakan pakaian serba hitam tak lupa masker yang ia pakai.

Tak selang lama Alex datang dengan mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak selang lama Alex datang dengan mobilnya. Lalu Anne masuk dan berlalu menuju club Ax . Club yang dimiliki oleh Alex sendiri.

Sekitar 25 menit mereka sampai. Anne langsung menuju ruangan cctv dan diikuti Alex.

Mereka sampai dan melihat cctv menampilkan tiga orang wanita berpakaian kekurangan bahan yang sedang membicarakan hal serius. Mereka adalah Vina dan sahabatnya. Alex menyuruh anak buahnya untuk merekam apa yang mereka bicarakan. Setelah lima menit anak buah Alex datang. Anne langsung memutar apa yang mereka bicarakan. Anne tersenyum miring mendengar obrolan mereka.

Sekitar 10 menit Geng Devil datang, dan mereka menuju ruang cctv dengan arahan anak buah Alex. Pintu terbuka dan menampilkan mereka dengan muka datarnya.

"Apa yang ingin lo tunjukin" Ucap Alfa dengan dingin menatap Anne. Anne langsung menunjuk ke layar yang ada Vina dan sahabatnya sedang bercumbu dengan pria berhidung belang. Alfa dan sahabatnya yang melihatnya sontak terkejut. Meraka tidak menyangka kalau wanita yang mereka lindungi dan sayangi berbuat murahan seperti itu. Mereka mengepalkan tangannya menahan amarah. Alfa yang akan menghampiri mereka berhenti setelah mendengar perintah Anne menyuruhnya duduk.

"Duduk, gue kasih tau sesuatu" Ucap Anne datar dan memberikan rekaman yang tadi ke arah Alfa dan sahabatnya. Alfa yang penasaran langsung membuka rekamannya.

"Rencana lo selanjutnya gimana? "

"Kita harus kuras habis uang mereka"

"Lagipula mereka bodoh sih, hahah"

"Jangan sampai kehilangan ATM berjalan kita hahaha

Alfa dan sahabatnya yang mendengarnya sontak mengepalkan kedua tangan mereka. Mereka merasa dibodohi. Ingin sekali ia membunuh mereka. Julian yang asik tiduran disofa membuat Anne yang melihatnya terkekeh.

"Bersikap seolah kalian tidak tahu apa-apa" Ucap Anne memperingati mereka. Alfa yang mendengarnya sontak menatap Anne tajam.

"Kita buat rencana yang menarik" Ucap Anne sebelum Alfa ingin menyelanya. Alfa hanya mengangguk menanggapinya.  Setelah itu mereka membahas rencana mereka. Setelah lama mereka membuat rencana, Alfa angkat bicara. Alfa berdiri dan berjalan menghampiri Anne sambil menundukan kepalanya

"Gue minta maaf, gua udah kasar sama lo" Mohon Alfa dan diikuti sahabatnya yang lain kecuali Julian

"Maafin gue juga, gue udah salah sama lo" Mohon Erlangga dan sahabatnya. Anne yang melihat itu langsung menyuruh mereka bangkit.

"Kalian gak salah, gue udah maafin kalian" Ucap Anne sambil tersenyum tipis membuat mereka menatap Anne berbinar.

"Beneran" Jawab mereka berbinar. Lalu diamgguki Anne. Mereka yang akan memeluk Anne langsung terhenti ketika ada sosok yang menarik Anne kebelakangnya. Alfa dan sahabatnya terkejut melihat sosok asing yang memakai masker menyembunyikan Anne dibelakang badanya. Alex menatap tajam mereka semua.

"Jangan sentuh calon istri saya" Jawab Alex penuh penekanan sambil menatap mereka tajam. Mereka yang ditatap menelan ludah mereka. Mereka merasakan
aura membunuh yang sangat kental. Mereka menggaruk tengkuk mereka yang tidak gatal merasa gugup.

"Gue kira lo bodyguard Anne heheheh" Canda Leonal sambil cengegesan melihat Alex. Lalu Anne menyuruh mereka duduk. Leonal yang melihat Julian tertidur mengernyitkan keningnya.

"Woy Jul, lo kok malah asik tidur si" Kesal Leonal yang melihat Julian tertidur dari tadi. Alfa yang melihat sontak menatap Julian penuh selidik. Julian langsung terbangun karena tidurnya diganggu.

Alfa merasa ada yang disembunyikan oleh Julian. Kanapa dia terlihat santai saat tahu perbuatan Vina? Apa ia sudah tahu yang sebenarnya? Pikir Alfa dalam hati. Anne yang melihat tatapanya pada adiknya pun angkat bicara.

"Dia adik gue" Ucap Anne santai. Membuat mereka terkejut, mangkanya Julian terlihat santai dari tadi.

"Kembaran gue" Sahut Julian

"Pantesan, lo agak mirip sama Julian" Ucap Dimas membuat mereka menganggukkan kepala membenarkan.

"Tutup mulut kalian setelah tahu identitas dia, kalau tidak" Ucap Alex menyeringai menatap mereka sambil mengambil pistolnya didalam saku jaketnya, dan mengarahkan ke mereka yang diam mematung melihatnya.

"I-iya gue gak akan bocor ke siapa pun" Gugup Erlangga mewakili sahabatnya dan dibalas anggukan oleh mereka semua. Lalu Alex memasukkan kembali pistolnya kedalam saku jaketnya.

"Ehem, gue boleh jadi temen lo nggak" Tanya Alfa penuh permohonan menatap Anne, dan diamgguki oleh sahabatnya yang lain.

"Gue udah anggep kalian seperti sahabat gue sendiri" Ucap Anne lembut dengan tersenyum manis menatap mereka. Mereka yang mendengar sontak sangat bahagia.

"Terimakasih" Ucap mereka terharu menatap Anne.

"Ingat rencana kita" Ucap Anne memperingati mereka. Dan di balas anggukan oleh mereka. Lalu mereka pergi dan kembali ke rumah masing-masing.

******
B

Bersambung....

 AnnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang