3.3

446 35 2
                                    


WARNING!!

BOY LOVE

OOC

TYPO DIMANA MANA

~~~

sasuke mendapatkan kembali kesadarannya, bagian belakang lehernya sangat sakit, tapi sasuke tau dia tidak dalam bahaya fisik, hanya saja dia berada dibahaya mental

sungguh sasuke mungkin akan menjadi gila dengan semua kemauan dan tekanan keluarganya.

sasuke sudah mengenakan stelan jas dengan kemeja putih didalamnya, dengan bunga saputangan putih berada pada kantung kiri dadanya menjadi pelengkap jasnya.

dengan perlahan sasuke duduk dia memegang kepalanya yang berdenyut nyeri dengan tangan yang sudah terbalut sarung tangan putih.

"aku benar benar tidak bisa kabur" gumam sasuke sangat pelaan sambil memijat belakang lehernya berharap sakit berkurang.

"tentu saja, kau kira pikiran dangkalmu itu, aku tidak bisa menebaknya" sahut seseorang yang berdiri didekat pintu yang tidak lain dan tidak bukan kepala keluarga uchiha, fugaku uchiha.

sasuke menolehkan kepalanya melihat ayahnya yang juga mengenakan jas walau yah tidak seformal sasuke.

sasuke langsung memasang wajah datar sedatar cermin, dia tidak menanggapi ayahnya.

"hari ini hari pernikahanmu sasuke, saatnya kau berada dialthar sekarang, kami sudah menunggu mu lama" kata fugaku sambil berjalan mendekat dan langsung memegang tangan sasuke untuk dibawanya menuju althar.

sasuke hanya berjalan, tepat berada didepan pintu althar fugaku melepaskan tangannya dan mendorong sasuke untuk masuk.

mau tidak mau, sasuke berjalan dengan biasa menuju depan pendeta yang sudah menunggu, karena sasuke tidak mau mempermalukan dirinya sendiri, sudah cukup harga dirinya hancur didepan naruto dengan memohon membawanya pergi.  beberapa orang yang diundang memusatkan perhatian mereka pada sasuke yang sedang berjalan.

sasuke sudah berdiri disana, didepan pendeta, melakukan tugasnya untuk menunggu mempelai wanita, yah walau dia tidak menyukainya.

tidak lama pintu althar terbuka kembali, disana berdiri seorang gadis yang mengenakan gaun pernikahannya berwarna putih menjuntai kelantai, bahkan bisa dikatakan menyapu lantai, wajahnya dilapisi kain putih tembus pandang, serta memegang bunga dengan kedua tangannya, sangan mempesona dan cantik, parasnya yang memang cantik ditambah gaun itu membuatnya 2x lebih cantik, didampinya sang ayah yang memegang sebelah tangannya. para pria lajang yang hadir turut iri dengan sasuke karena akan memiliki istri secantik itu.

tetapi bahkan sang empu pemilik acara tidak meoleh ataupun berbalik sedikitpun melihat sang mepelai wanita. sakura mengangkat kepalanya menatap lurus ke althar yang disana berdiri sasuke yang memunggunginya.

jika sakura dibilang baik baik saja dengan senyum dibibirnya, itu salah .sakura merasakan sakit. bahkan jika di pertunangannya dia bilang dia tidak peduli mau sasuke menerima atau menolaknya, sakura tetap merasa sakit.

perlahan sakura berjalan menuju althar

"silahkan anda jemput mempelai wanitanya" kata pendeta, 

sasuke akhirnya berbalik badan dan melangkah menuju sakura.

raut wajahnya masih sedatar telenan,

sasuke sudah putus asa, dia hanya akan menjalankan tugasnya seperti yang biasa dia lakukan dengan sempurna dimata ayahnya.

sasuke mengulurkan tangan, kizashimenyerahkan tangan putrinya kepada sasuke.

"jaga dia baik baik" pesan kizashi walau sebenarnya dia tau pernikahan ini bukan pernikahan atas dasar cinta seperti itu.

Merman (NARUSASU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang