[3] Begin

345 72 20
                                        

Di kamarnya, Yujin masih melihat isi kontrak yang diberikan Chan Yeol tadi. Yujin masih tidak percaya, kalau dia akan segera meninggalkan rumah Imo-nya. Rumah yang telah menjadi tempatnya pulang selama sepuluh tahun sejak orang tuanya meninggal.

Yujin tiba-tiba menjadi emosional, air matanya tak bisa ia tahan. Ia kembali mengingat momen saat ia baru saja ditinggalkan orang tuanya. Saat itu, Yujin baru saja masuk SMA, kedua orang tua Yujin singgah disebuah restoran yang baru saja buka setelah mengantarkan Yujin ke sekolah. Celakanya restoran tersebut mengalami kebakaran akibat kebocoran tabung gas. Kedua orang tua Yujin yang saat itu masih sementara makan, tak sempat menyelamatkan diri dan ikut menjadi korban dari kecelakaan tersebut.

Yujin mengetahuinya saat Imo-nya menelfon pihak sekolah untuk memberi tahu Yujin. Seketika itu, Yujin langsung pingsan setelah mendengar kabar tersebut, dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Yeseo, adik sepupunya yang saat itu masih berusia sepuluh tahun setia menemaninya di rumah sakit ketika kedua orang tua Yeseo sibuk mengurus pemakaman kedua orang tua Yujin.

Yujin tak sempat melihat kedua orang tuanya dimakamkan. Kesehatan mentalnya saat itu sangat terguncang, sehingga untuk bangun pun Yujin kesulitan. Sejak saat itu Yujin menjadi tertutup dan hanya menghabiskan waktunya membaca novel dan bermain bersama Yeseo.

Tok tok tok

"Yujin Eonni," seru Yeseo dari luar kamar Yujin.

Yujin dengan segera menghapus air matanya, ia tidak ingin ketahuan oleh Yeseo kalau dia sedang menangis.

"Iya, masuk saja Yeseo. Pintunya gak aku kunci," balas Yujin setelah ia memastikan air matanya sudah tidak ada.

"Eonni, makan malam sudah siap."

"Oh iya Yeseo, aku nyusul."

"Oke Eonni."

Sekali lagi sebelum keluar, Yujin melihat wajahnya di cermin untuk memastikan kalau ia tidak terlihat seperti habis menangis.
__

Di meja makan, seperti biasanya, Yujin makan malam bersama Imo, Samchon, dan Yeseo. Yujin terlihat berbeda malam ini, matanya terus melirik ke arah Imo, Samchon, dan adik sepupunya tersebut. Yujin sangat menyayangi mereka, begitu juga mereka sangat menyayangi Yujin. 

Yujin akan sangat merasa kecewa jika Yeseo tidak bisa menjadi trainee. Hanya itu yang bisa Yujin berikan sebelum ia pindah nanti.

*

Caibing masih sibuk merapikan barang-barangnya yang belum sempat ia keluarkan tadi dari koper. Tiba-tiba ketika Caibing mulai mengeluarkan satu demi satu barang-barangnya, ia menemukan sebuah album dengan dengan tulisan 'HELICOPTER' serta tanda tangan dari masing-masing member CRC.

 Tiba-tiba ketika Caibing mulai mengeluarkan satu demi satu barang-barangnya, ia menemukan sebuah album dengan dengan tulisan 'HELICOPTER' serta tanda tangan dari masing-masing member CRC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh, ternyata aku masih menyimpan ini," ucap Caibing dengan menaikkan sedikit garis bibirnya, ia tersenyum.

Caibing kemudian terus melanjutkan untuk melihat isi dari album tersebut. Ia terhenti ketika dilembaran yang menampilkan foto-foto Yujin.

My Pretty ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang