[14] Hospital

242 40 5
                                    

Ternyata bukan hanya Caibing yang terkejut dengan kehadiran Wenzhe di rumah sakit, demikian juga yang dirasakan Wenzhe, karena dia tidak tau kalau Yeseo adalah adik sepupu Yujin. Wenzhe tidak ingat kalau pertemuannya waktu itu dengan Yujin karena mengantar Yeseo. Ia terlalu sibuk memikirkan hubungan Caibing dan Yujin.

Yujin berusaha tenang setelah ia memastikan suhu tubuh Yeseo sudah tidak terlalu panas.

"Yurina, makasih udah bawa Yeseo ke sini," ucap Yujin hanya kepada Yurina, karena ia mengenalnya melalui Xiaoting.

"Sama-sama, Sunbae-nim. Tapi Wenzhe eonni yang antarin pakai mobilnya ke sini," balas Yurina dan mengarahkan tangannya ke Wenzhe.

Yujin menunduk sopan. "Makasih." Lalu mengkerutkan sedikit alisnya setelah melihat wajah Wenzhe, ia merasa seperti pernah melihatnya.

"Temannya Caibing eonni, kan?" lanjut Yujin sambil menyenggol pelan bahu Caibing yang ada di sampingnya.

Wenzhe dan Caibing saling menatap dan tak langsung menjawab pertanyaan Yujin.

"Halo, Yujin. Perkenalkan saya Wenzhe, stylist untuk grup Yeseo nanti." Wenzhe mengulurkan tangannya ke arah Yujin yang berada di sisi sebelah tempat tidur Yeseo.

Yujin menerima uluran tangan Wenzhe.

"Oh jadi namanya Wenzhe. Tapi ini nggak apa-apa kalau aku panggilnya Eonni juga?"

"Yujin, badan Yeseo udah nggak panas lagi, kan?" Caibing menyela pertanyaan Yujin, ia tak ingin Yujin berinteraksi terlalu banyak dengan Wenzhe.

"Iya, Eonni. Suhu badannya udah baikan."

"Yurina, kami bisa titip Yeseo dulu sebentar? Aku sama Yujin mau ke kantin dulu. Kami tadi belum sempat sarapan," pinta Caibing seolah sudah kenal dengan Yurina.

"Oh iya, aku lapar banget. Tapi kalian udah sarapan, kan?" sambung Yujin.

"Kami sudah sarapan. Sunbae-nim pergi aja, biar kami yang di sini." Meskipun Yurina mengenal Yujin dari Xiaoting, tapi ini adalah pertemuan pertama mereka secara langsung, itulah mengapa Yurina masih belum terdengar akrab dengan Yujin.

"Oke, Yurina. Makasih." Caibing kemudian memegang tangan Yujin untuk segera pergi.

"Ehh, tapi Wenzhe eonni gimana?" Yujin menahan langkahnya, "...nggak apa-apa kan kalau aku manggilnya Eonni?" Sekali lagi Yujin menegaskan pertanyaannya.

Wenzhe belum menjawab, dia terdiam sejenak.

"Yujin, ayok!!" desak Caibing lagi.

"Kalian pergi aja, aku udah sarapan kok." Wenzhe menjawab segera dan membiarkan Yujin dan Caibing pergi.

Caibing dengan cepat menarik tangan Yujin, lalu pergi menuju kantin.

"Bukannya Eonni temannya manajer Yujin sunbae? Kenapa kalian tidak terlihat akrab?" celetuk Yongeun yang sedari tadi memperhatikan percakapan mereka.

"Iya, tapi kami ada sedikit masalah," jawab Wenzhe singkat.

"Tapi emang Yujin siapanya Yeseo?" lanjut Wenzhe.

"Yeseo adik sepupunya Yujin sunbae. Mereka sama-sama cantik, kan?" Masih dijawab oleh Yongeun.

"Ohh."

"Gitu aja?"

"Emang mau gimana lagi?"

"Ya udahlah," cetus Yongeun, "tapi tadi Manajernya Yujin sunbae cantik juga sih."

"Iya, emang dia cantik." Kali ini Wenzhe langsung merespon dengan cepat.

Selagi mereka masih berbincang, tiba-tiba seseorang datang membuka tirai ruangan Yeseo.

My Pretty ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang