[10] Morning

334 56 12
                                    

⚠🔞🔞⚠

Warning!!
Skali lagi this is not for minor & homophobic, di awal aku juga udah bilang kalau bakalan ada adegan 20+.
So, please be wise.

Note:
don't ask who's the top or bot, if u know what I mean ^^

.
.
.
.


.
.

Yujin membuka matanya terlebih dulu, tidurnya sangat nyaman tadi malam.

Yujin sekarang berada di pelukan Caibing yang masih tertidur. "Cantiknya manajer aku," ucap Yujin sambil memegang pipi Caibing dengan kedua tangannya.

Yujin belum mau beranjak dari posisinya sekarang. Ia masih mau memandangi keindahan wajah Caibing. "Kenapa tangannya dingin banget," keluh Yujin begitu Caibing bergerak dan memeluknya lebih erat.

Beberapa menit hanyut dalam pelukan erat, wajah yang saling berhadapan membuat mata Yujin tak bisa lari dari bibir Caibing. Lambat laun, Yujin merasa ada desakan untuk mendaratkan bibirnya. Dan akhirnya Yujin tak kuasa menahannya, bibirnya dengan sengaja menyapu bibir Caibing yang masih tertidur.

Caibing mulai merasakannya dan terbangun. Yujin menyadari Caibing sudah membuka matanya, ia kemudian melepaskan tubuhnya dari pelukan Caibing dan mulai mengubah posisinya. Yujin belum melepaskan tautan bibirnya dengan Caibing, ia lalu memegang wajah Caibing dengan kedua tangannya saat Caibing sudah berada di bawahnya.

Caibing mulai tersadar dan mulai mengikuti keinginan Yujin, ciuman mereka berlanjut lebih intim, mesra, dan menggebu-gebu. Mereka tak ingin menghentikan cumbuan bibir yang memabukkan ini.

Beberapa menit mereka larut dalam ciuman yang mulai menyita akal sehat. Napas mereka saling memburu, seolah akan kehabisan oksigen. Tangan Caibing mulai bereaksi dengan berbagai sentuhan.

Yujin semakin liar, ia tak bisa mengontrol napasnya dan mulai mencari tempat lain untuk mendaratkan bibirnya. Semakin turun, dan Yujin sampai di bagian leher Caibing. "Yujin?" sela Caibing karena ia merasa sedikit geli. Yujin tak memperdulikan perkataan Caibing, dia terlalu bersemangat hingga meninggalkan jejak keunguan di leher Caibing.

Caibing yang tak bisa apa-apa tanpa sengaja mengeluarkan suara desahan akibat perasaan geli yang dirasakannya, namun itu membuat Yujin makin bersemangat.

Yujin kembali ke bibir Caibing, dan tak sengaja membuat tangan Caibing menyentuh bagian dadanya. Yujin berhenti seketika dan Caibing dengan cepat menarik tangannya kembali. "Maaf," lanjut Caibing. Yujin menaikkan garis bibirnya, lalu kembali merebut bibir Caibing.

Caibing tidak menyangka Yujin begitu bersemangat untuk ini. Caibing juga tidak ingin membuat Yujin merasa canggung karena tidak begitu cepat merespon gerakannya. Ia lalu berinisiatif membuka kancing baju piyama yang digunakan Yujin, meskipun posisinya masih berada di bawah Yujin.

Baju Yujin sudah terbuka dan hanya meninggalkan tank top serta bra. "Eonni saranghae." Yujin berhenti saat Caibing mulai mengambil alih tubuhnya. Caibing menyampingkan Yujin yang sedari tadi berada di atasnya. Gairah Caibing mulai bangkit, ia tak mau kalah dari Yujin. Dan seketika Caibing ikut menyentuhkan bibirnya ke leher di bawah dagu Yujin. Yujin pun menikmatinya dan ikutan menggerakkan tangannya untuk mencari spot yang bisa ia sentuh.

Yujin tak perlu susah payah untuk membuka baju Caibing karena memang hanya menggunakan tank top dan celana pendek.

Selagi Caibing masih sibuk dengan leher Yujin, Yujin dengan sangat gampang mulai memasukkan tangannya ke bagian dalam tank top Caibing. Ia mulai meraba bagian belakang Caibing dengan lembut dan lagi-lagi membuat Caibing merasa geli. Tapi kali ini Caibing tak peduli, ia lalu mengecup perlahan bagian bahu Yujin beberapa kali dari kiri ke kanan dan mulai ingin membuka tank top Yujin.

My Pretty ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang