Yujin kembali ke kamarnya, ia tak bisa menghentikan senyumnya. Sepertinya malam ini dia tidak bisa tidur, wajahnya begitu panas dan tak tau bagaimana cara meredakannya. Malam ini Yujin akan terus mengingat ciuman itu, ciuman yang mungkin bisa terulang lagi besok, lusa, dan seterusnya.
"Kenapa aku jadi canggung? Besok gimana, yah?" Berbeda dengan Yujin, Caibing malah merasa terbebani dengan ini. Mengingat Yujin adalah seorang selebriti dan dia hanyalah seorang manajer. Perasaan tidak percaya diri Caibing tiba-tiba menggerogoti pikirannya.
Meski begitu, Caibing tetap memiliki perasaan spesial untuk Yujin. "Apa yang Yujin lakukan kepadaku? Kenapa aku begitu tergila-gila kepadanya?"
Caibing telah terperangkap oleh pesona Yujin, dia tak bisa lepas. Malam ini Caibing juga tidak bisa tidur, setidaknya ciuman tadi merupakan awal untuk ciuman-ciuman selanjutnya.
Apa yang terjadi dengan Caibing? Kenapa tiba-tiba dia bisa jatuh hati kepada Yujin? Caibing merasa, ada takdir yang mengikat mereka dari awal. Mungkin sejak ia menjadi produser untuk album terakhir CRC yang belum diingat oleh Yujin sekarang.
*
Seperti biasa Caibing selalu bangun lebih awal. Tapi ada yang sedikit berbeda pagi ini, Caibing menggunakan baju kaos berlengan panjang dan celana kain yang panjang. Xiaoting, itu karena ada dia di apartemen ini.
"Selamat pagi Eonni." Yujin bangun lebih dulu, meninggalkan Xiaoting yang masih terlelap, padahal Xiaoting lebih dulu tidur malam tadi.
Sepertinya karena perasaan bersemangat yang membuat Yujin bangun lebih cepat, dan juga karena dia bisa mendengar Caibing yang keluar dari kamarnya.
Yujin tentu saja tidak sabar untuk melihat wajah Caibing setelah kejadian tadi malam.
"Selamat pagi Yujin. Bagaimana tidurnya tadi malam?" balas Caibing dengan senyum yang sangat lebar, tak lupa ia juga memberikan segelas air kepada Yujin.
"Aku gak bisa tidur." Yujin lalu mengambil gelas dari tangan Caibing. "Eonni tidur pakai itu tadi malam?"
"Oh ini, nggak kok. Baru aku pakai tadi. Tapi kenapa kamu gak bisa tidur?" Caibing terlihat khawatir.
"Kepikiran terus yang tadi malam hehehe."
"Nanti kan kamu harus syuting, kalau kamu ngantuk di lokasi syuting gimana?"
"Berarti kesalahan Eonni, dong?"
"Kok jadi kesalahan aku?"
"Kan Eonni yang mulai duluan." Yujin tertawa cekikikan mengingat sikap Caibing tadi malam.
"Kalau tau gitu harusnya aku gak mulai—"
"Mulai apa?" Tiba-tiba Xiaoting keluar dari kamar dan mendengar percakapan terakhir mereka.
"Xiaoting? Gimana tidurnya?" Caibing lalu mengalihkan omongannya.
"Nyenyak banget Eonni. Kayaknya aku mau nginap lagi deh malam ini—"
"NGGAK BOLEH!!" Yujin langsung memotong omongan Xiaoting.
"Emang kenapa Eonni? Ngegas amat."
"Oh..." Mata Yujin mulai bergerak tak karuan, ia bingung mau cari alasan apa. "...Aku mau konsultasi dengan psikiater nanti sehabis syuting."
"Bukannya minggu ini sudah?"
"Eh... tiba-tiba aku harus konsultasi lagi."
"Eonni kenapa sih? Dari tadi bicaranya gitu banget. Eonni ada masalah lagi?"
"Bukan masalah besar kok. Kamu gak usah khawatir."
Caibing hanya bisa menahan tawanya karena Yujin terlihat sangat menggemaskan saat sedang berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Manager
Fanfiction"Terimakasih, karena sudah bertahan." "My pleasure." [Choi Yujin X Caibing] ⚠GXG⚠ 🔞🔞🔞 Bahasa campur Ada sedikit BXG Minor & homophobic jangan mendekat #Another YuBing story