My Pretty Manager

[18] Truth

Yuhuuu sesuai janji kemarin karena sekarang Sunday berarti ada matahari yang artinya tidak hujan, jadinya bisa update lagi....... :'))))

Selamat ber-Sunday
.
.
.
.
.

Caibing sudah sampai di lokasi yang ditunjukkan Ruiqi. Di sebuah Villa milik keluarga mereka. Caibing juga sudah hapal dengan pin untuk masuk ke dalam villa tersebut, sehingga dengan cepat ia masuk lalu menghampiri Ruiqi yang berada di kamar.

Ruiqi terlihat sedang duduk di bawah lantai dan bersandar di pinggir ranjang. Ia memeluk lututnya sambil menundukkan kepalanya. Terdengar suara sendu dari tangisan kecilnya.

Caibing berjalan dengan pelan mendekati Ruiqi, ia tidak ingin terburu-buru. Caibing lalu ikutan duduk di depan Ruiqi, memegang wajah Ruiqi dan berusaha menaikkan kepalanya yang menunduk. Banyak air mata yang tak bisa disembunyikan Ruiqi. Caibing kemudian dengan lembut membersihkan air mata tersebut.

"Siapa laki-laki itu?" Suara Caibing sengaja ia rendahkan agar Ruiqi bisa tenang untuk menjawab semua pertanyaannya.

"Eonni..." Ruiqi berusaha menenangkan dirinya walaupun perasaan takut terus saja membayanginya, "aku takut kalau Appa tau."

Caibing mengusap pelan kepala Ruiqi untuk meredakan kegelisahannya.

"Kamu tenang aja, Appa nggak bakalan ngapa-ngapain kamu. Mungkin saja dia akan marah, tapi dia tidak akan melepaskan kamu juga."

"Tapi... ini bahkan bisa lebih buruk kalau Appa tidak suka dengan pacar aku."

"Emangnya dia siapa?"

"Eonni kenal dengan dia."

Caibing mengernyitkan alisnya heran. "Hah? Siapa Ruiqi? Aku nggak banyak kenal dengan cowok."

Sejenak Ruiqi mengambil napas sambil menutup matanya dan mengunci sebentar bibirnya, lalu mengembuskannya bersamaan dengan membuka mata. Ia sedang bersiap-siap mengungkapkan semuanya.

"Eummm... Aku minta maaf Eonni karena baru bisa jujur sekarang."

"Siapa?" Caibing mulai sedikit meninggikan nada suaranya

"Direktur Cute Entertainment."

"Chan Yeol oppa!?" Caibing berteriak kaget, mata sipitnya seketika memaksa untuk melebar.

"Iya."

Caibing mulai histeris dan menjadi lebih gesit. "Tapi sejak kapan? Kenapa aku bisa nggak tau?"

"Udah lama, Eonni. Sejak aku masih kuliah. Kami emang sengaja menyembunyikan hubungan kami."

"Ruiqi!?" Caibing benar-benar belum bisa percaya.

"Aku tau, Eonni pasti akan kaget. Makanya selama ini aku nggak berani untuk bilang sampai benar-benar waktu yang tepat."

"Tapi kenapa dia?"

"Karena dia orang pertama yang bisa buat aku nyaman dari sekian banyak orang yang ngedeketin aku. Dia juga masih bisa bertahan sampai sekarang, bahkan ketika aku yang maksain buat tetap menyembunyikan tentang hubungan kami. Dia orang baik, Eonni juga tau sendiri, kan?"

Caibing tak menjawab. Mendengar Ruiqi mengatakan Chan Yeol adalah orang yang baik, tiba-tiba pikirannya menjalar ke waktu-waktu yang telah berlalu. Dia merasa, Ruiqi adalah orang dibalik semua ini. Ketika Caibing tiba-tiba dipercayakan oleh Chan Yeol untuk menjadi produser musik di agensinya, ketika Chan Yeol dengan cepat membantu Caibing untuk pergi ke Amerika, ketika Caibing ingin kembali lagi ke Korea dan menawarkannya menjadi manajer, dan ketika Chan Yeol tiba-tiba mengetahui tentang Caibing yang sedang berhubungan dengan seseorang.