[5] (K)new

330 62 7
                                    

Dengan wajah yang masih kusut, Caibing berusaha menjelaskan kejadian malam itu–hanya sampai Yujin memegang tangannya dan akhirnya Caibing harus tidur di sampingnya.

"Terus kenapa Eonni juga ikutan gak pakai baju?" Yujin tentu saja heran dengan penampilan Caibing saat ini.

"Oh ini... hmmm gimana yah jelasinnya(?)"

"Heh, emang sesusah itu jelasinnya?"

Caibing tersenyum malu, dan sesekali menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Jadi gini... alasan aku gak bisa tinggal dengan orang lain itu karena kebiasaan aku kalau mau tidur cuman pakai pakaian seperti ini."

"Ohhhh jadi gitu. Kirain ada kejadian apa semalam." respon Yujin dengan ikutan tersenyum, kemudian sedikit tertawa sambil menutup mulutnya karena tidak menyangka Caibing punya kebiasaan seperti itu.

"Kenapa kamu ketawa? Kamu jangan berpikiran yang aneh-aneh."

"Aniyo."

"Udah, mending sekarang kamu siap-siap untuk ketemu psikiater." Caibing lalu berdiri dari sofa dengan keadaan masih menggunakan tank top dan celana short.

Sedangkan Yujin masih sibuk memandangi tubuh Caibing.

"Kenapa dia beda banget kalau jadi seksi gini. Gak nyangka badannya bagus juga. Hmmm... tapi masih bagusan punya aku sih," gumam Yujin sambil mengintip badannya yang masih tertutupi selimut.

"Jangan bengong aja, cepetan bangun."

"Iya, Eonni duluan aja mandinya. Kamar mandinya kan cuma satu, emang mau mandi bareng?"

"Enak aja!"
__

Tak lupa setelah mandi dan bersiap-siap, Caibing menyempatkan diri untuk membuat sarapan. Ia membuat sarapan yang simpel, hanya pancake dan susu.

"Selamat pagi Eonni," sapa Yujin begitu ia sudah selesai bersiap-siap.

"Selamat pagi. Udah gak pusing habis mabuk semalam?"

"Nggak Eonni."

"Baguslah, soalnya aku gak biasa masak makanan untuk penghilang pengar."

Yujin langsung duduk, ia bahkan tak menawarkan bantuannya untuk Caibing. Yujin sudah terbiasa mabuk di malam hari dan bangun dengan keadaan yang segar tanpa perasaan pengar, begitu juga dengan Caibing karena ia sangat tahan dengan alkohol jadi gak mudah mabuk sehingga dia tidak perlu makanan atau minuman untuk penghilang mabuk.

"Jadwal konsulnya jam berapa Eonni?"

"Jam 10." Caibing sambil menyiapkan sarapan di meja makan, lalu duduk berhadapan dengan Yujin.

"Ok deh. Tapi Eonni aku mau nanya!"

"Apa?"

"Ukuran itunya Eonni berapa?" Sambil melihat ke arah bagian dada Caibing dengan tatapan genit dan senyum jahilnya.

Sontak Caibing langsung menutup bagian dadanya dengan kedua tangannya.

"Apaan sih!" balas Caibing dengan ekspresi geram yang memperlihatkan warna pipinya jadi memerah.

"Hahahaha. Eonni lucu banget."

"Gini dibilang lucu!!" Caibing malah kesal dengan candaan Yujin.

"Eonni jangan marah, aku cuman bercanda kok." Yujin kemudian mengeluarkan ekspresi imutnya.

"Udah, kamu cepetan makannya."

"Hehehe iya Eonni."

*

My Pretty ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang