Pada malam Sabtu ini semua anak NCT sangat sibuk dengan acara yang akan mereka adakan, yaitu acara ulang tahun Yangyang.
Tentunya tanpa sepengetahuan Yangyang mereka semua berkumpul di base camp untuk mempersiapkan acaranya besok, rencananya mereka akan memberi kejutan ini kepada Yangyang pukul 10 pagi.
Jadi dengan semangat mereka semua membagi tugas agar persiapan acaranya lebih cepat selesai.
Kebetulan Mark dan Rania kali ini mendapat bagian membeli bahan dekorasi.
Selesai membeli semua bahan-bahan nya Mark dan Rania memutuskan untuk balik ke base camp.
Selama diperjalanan pulang Rania terus mengecek bahan dekorasi yang mereka beli, ia takut jika ada yang terlewati, "ini udah lengkap semua ka." ujarnya sambil menatap Mark yang fokus dengan jalanan.
"Oke, berarti tinggal tugas bang Jhonny sama yang lain buat ngedekor." jawab Mark tanpa mengalihkan pandangannya.
Rania mengangguk mendengar jawaban Mark, karena tidak tau lagi apa yang harus dikerjakan, akhirnya Rania hanya diam sambil menatap ke luar jendela.
Sampai saat mobil mereka akan melintasi sebuah minimarket, Rania melihat Mila yang sedang berbicara dengan seseorang di dalam gang yang agak sepi tersebut.
Matanya langsung terbuka lebar, "kak bisa berhentiin mobil nya dulu engga?" tanya Rania.
"Boleh, kenapa emangnya Ran?" Mark menatap Rania heran, lalu ia menepikan mobilnya di dekat gang itu, Rania tidak menjawab pertanyaan Mark, melainkan malah fokus kepada 2 orang di gang sepi itu.
Mark pun menatap ke arah tatapan Rania, didalam gang itu Mark melihat seseorang yang tampak familiar, "Ran, itu bukannya Mila?" tanya Mark bingung, ia lalu memajukan mobilnya untuk memastikan orang yang sedang berbicara serius disana.
"Iya kak, kayanya itu Mila tapi dia sama siapa? terus kenapa Mila nampar dia kak?" ujar Rania tanpa menoleh ke arah Mark.
Mark pun sedikit kaget ketika Mila menampar wanita itu dengan cukup keras, tapi karena rasa ingin taunya yang kuat Mark tetap melihat kedua orang tersebut dengan saksama.
Mereka masih memperhatikan Mila dengan wanita tersebut sampai akhirnya wanita itu membalas tamparan Mila.
Wanita itu lalu mulai memukul Mila secara kasar, hal itu membuat Rania dan Mark saling menatap, kaget.
Karena melihat temannya diperlakukan seperti itu tanpa basa-basi Rania hendak membuka pintu mobilnya, tapi tiba-tiba tangan Mark menahan Rania untuk membuka pintu mobilnya.
Mark menggeleng, "jangan ikut campur urusan dia Ran, udah kita langsung ke base camp aja." kata Mark.
"Enggak kak, aku mau keluar, kasian Mila sampai kaya gitu, aku mau nolongin dia." Rania menepis tangan Mark, kemudian ia langsung berlari menghampiri Mila.
Mark yang melihat itu menghela napas dan keluar dari mobil mengikuti Rania.
Bugh!
Rania menendang wanita itu dengan kasar, sampai wanita itu terjatuh ke tanah, "lo siapa?! Gila ya lo?!"
"Lo yang gila, lo siapa beraninya mukulin temen gue?!" seru Rania marah.
Wanita itu pun berdiri, ia berjalan mendekati Rania untuk membalas nya, tapi tiba-tiba tangan wanita itu ditahan oleh Mark, "cukup! lo mau pukul dia hah?!"
Wanita itu menghempaskan tangan Mark kasar, ia lalu menatap Mila yang terduduk lemas di tanah "lo bawa temen? bisanya keroyokan ya ternyata"
Mila menatap wanita itu sinis, "you should look in the mirror, Velin." ucapnya yang masih terlihat kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invenire Alstroemeria
Teen FictionErat dan kompak persahabatan bukan diukur dari seberapa lama kita kenal, tetapi tentang seberapa percaya kita antara satu sama lain. . . . "Harusnya kita bisa lebih percaya antar satu sama lain, tapi kenapa akhirnya malah kayak gini?"