''Jen, lu tau kenapa Bang Jaehyun suruh kita semua kumpul? tumben enggak sih?" Tanya Chenle sambil menaiki motornya.
"Mana gue tau Le,mungkin hal penting." Jawab Jeno sambil mengendikkan bahunya.
"Jeno!" Teriak seseorang dari belakang mereka.
Jeno pun menengok kebelakang dan menemukan Rania yang berteriak memanggil namanya tadi.
"Kenapa teriak Ran? gua enggak budek kok.'' Heran Jeno pada Rania.
Rania hanya cengegesan mendengar penuturan Jeno itu, "Yah, enggak apa-apa Jen. Kali aja kamu enggak denger" Rania tertawa kecil.
"Aku bareng kamu ya ke base camp nya?" Lanjut Rania.
''Lah? tumben biasanya juga sama Renjun atau enggak sama Haechan, Ran.'' Jawab Jeno.
"Aku lagi males sama mereka Jen, boleh ya bareng kamu? Kalau enggak mau enggak apa-apa biar aku chat aja Kak Doy biar kesini.'' Jelas Rania sambil menunjukkan wajah sedihnya.
"Astaga Ran kenapa enggak boleh coba? udah ayo naik, nih helm nya pake yang bener biar kalo lo jatuh ngak langsung kena kepala lo.'' Kata Jeno sambil menyerahkan helmnya dan tertawa kecil.
Rania hanya cemberut saja atas perkataan Jeno, seakan-akan Jeno memang mau membuat nya jatuh.
"Udah ayo langsung aja, yang lain udh pada nunggu.'' Ajak Yangyang pada mereka semua, mereka semua lalu menggangguk.
*-*-*-*
Kini mereka sudah duduk berhadapan dimeja besar yang cukup untuk menampung ke 24 anggota mereka.
Meja dengan panjang kurang lebih 7 meter tersebut memang sengaja Taeyong pesan untuk mereka mendiskusikan sesuatu atau sekedar mengobrol bersama.
Taeyong menatap satu-persatu teman-temannya yang terlihat masih enggan untuk membuka suara.
"Ekhem ekhem." Suara Taeyong membuyarkan lamunan semua orang yang berada disana.
"Jaehyun, lu nyuruh kita semua kesini ada apa?" Tanya Johnny dengan nada dingin, yang sukses membuat atmosfer di ruangan tersebut menjadi serius.
''Ada hal yang mau gue omongin sama kalian.'' Jelas Jaehyun menginterupsikan semua mata mereka untuk menatap nya.
"Sebenarnya ini bukan untuk semua tapi hanya beberapa dari kita yang merasa."
Rania menarik nafas panjang, ia merasa persoalan hari ini ada sangkut paut dengan nya.
"Gue mau kita jangan terlalu cepat percaya sama orang lain, apalagi asal-usul orang itu kita enggak tau secara pasti.'' Tutur Jaehyun.
Deg!
Rania, Jaemin, Haechan saling bertatapan sebentar tetapi langsung memutuskan nya.
Mereka merasa Jaehyun sedang memperingati mereka sekarang.
''Maksud lo ngomong gitu apa Jae?'' Bukan Johnny kali ini tapi Taeyong lah yang berbicara.
"Gue ngomong gitu karena mau memperingati diantara kita." Jawab Jaehyun to the point.
''Kak Jaehyun ngomong gitu karena kejadian tadi dikantin kan?'' Tanya Rania dengan lantang seperti tidak ada rasa takut dalam dirinya.
"Iya, kita belum tau dia darimana dan alasan kenapa dia baru masuk saat kita udh masuk sekolah seminggu" Jawab Jaehyun.
Jawaban jaehyun membuat Rania sedikit sebal, "Dia pindah ke sekolah kita karena memang ayah nya pindah tugas kak, kenapa kakak curiga ama dia sih?'' Jelas Rania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invenire Alstroemeria
Novela JuvenilErat dan kompak persahabatan bukan diukur dari seberapa lama kita kenal, tetapi tentang seberapa percaya kita antara satu sama lain. . . . "Harusnya kita bisa lebih percaya antar satu sama lain, tapi kenapa akhirnya malah kayak gini?"