Five

26 6 0
                                    

Yanyang masuk ke kelas dengan terengah-engah, ia membungkuk memegang lututnya sambil mengatur nafas yang tidak beraturan, lalu ia melihat sekitar, ''Guru nya belum masuk kan?'' Tanya Yangyang ke arah teman-temannya. 

"Iya gurunya belum masuk kok, paling sebentar lagi.'' Jawab Jisung, ia melihat jam tangan dipergelangan tangan nya yang menujuk kan pukul 06.31.

 ''Duh, Yang kok bisa telat sih? Padahal waktu SMP kan lu yang paling pagi datengnya.'' Heran Haechan.

"Tadi ban motor gue bocor, jadi gue harus ke bengkel, bengkel nya jauh lagi, jadi gue telat deh.'' Jelas Yanyang sambil menaruh tas nya lalu duduk di bangku nya.

Yang lain hanya bisa menertawakan nasib malang Yanyang pagi ini, Tak lama guru datang ke kelas mereka, mata pelajaran pertama pun dimulai.


Kelas X IPA 1

''Taro'' panggil Chenle pada Shotaro yang sedang fokus membaca buku, Shotaro menoleh ke arah Chenle sambil menampakkan wajah seperti bertanya 'ada apa?'. 

''Gue tidur dulu ya, nanti kalo ada guru bangunin gue'' Kata Chenle sambil menunjukkan jempolnya ke Shotaro. 

"Le, pasti tadi malem lu begadang main game lagi ya?'' Tebak Shotaro, Chenle hanya mengganggukkan kepala sambil menyembunyikan kepala di lengannya.

Selang 15 menit Chenle memasuki alam mimpinya, Shotaro membangunkan Chenle dengan tidak elitenya, tentunya dibantu oleh Renjun dan Jeno karena guru sedang perjalanan ke kelas mereka.

Chenle yang terkejut karena tubuhnya di guncang-guncangkan dengan keras langsung menatap mereka bertiga dengan tatapan tajam, "Bangunin nya santai aja dong, kalian ada masalah sama gue, hah?" Keluhnya.

Shotaro terkekeh pelan melihat wajah Chenle yang terlihat tidak terima, "Kan kita takut lu gak bangun, Le" Ujar Renjun sambil tertawa kecil karena guru mereka sudah masuk ke kelas, Jeno dan Shotaro mengangguk setuju.

Kembali ke kelas X IPS 1 yang sedang sibuk mengerjakan tugas.

"Rania'' Bisik Jaemin sambil memajukan badannya sedikit ke depan. 

"Kenapa Jae?'' Tanya Rania tanpa menengok ke belakang karena sedang fokus mengerjakan tugasnya.

"Gue boleh bagi minum lu enggak? haus banget nih gue, jam istirahat masih lama lagi.'' Jelas Jaemin sambil memelas. 

"Nih habisin aja, udah tinggal sedikit soalnya.'' Ujar Rania, ia menyerahkan botol minuman nya pada Jaemin. 

Jaemin langsung menggambil botol yang diberikan Rania dan menenguk nya sampai habis, "Nih udah hehehe.'' Jaemin menyerahkan botol minum tersebut ke si pemilik. 

Haechan yang sadar akan obrolan orang disebelahnya pun menengok, ''Jae, lu habis minum dari botol nya Rania?'' Tanyanya kaget hingga suaranya terdengar di telinga meja depan mereka dan membuat orang di meja depan mereka pun menoleh ke belakang.

Rania yang melihat wajah Haechan kaget pun menjadi kebingungan.,''Emang kenapa sih, Chan? lagian kan Jaemin cuma minta minum.'' Heran Rania. 

Kali ini bukan Haechan yang menjawab melainkan Sungchan, karena melihat teman-teman dengan wajah kaget, ''Aduh, gimana ya gue jelasin nya?" Sungchan mengusap tengkuk lehernya.

"Pokoknya gini, lu kan kasih botol minum lu ke Jaemin yang sebelumnya udah lu minum kan, Ran?'' Tanya Sungchan, Rania lalu mengganggukkan kepala nya dengan muka tidak berdosa. 

"Nah itu.. secara enggak langsung lu udah ciuman sama Jaemin lewat botol minum itu.'' Jelas Sungchan sambil menunjuk botol minum diatas meja Rania tersebut. 

Invenire AlstroemeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang