Mereka berjalan ke arah meja yang tadi diberitahu oleh Mark, ternyata disana sudah ada Jeno, Renjun, Shotaro, Chenle, Mark, Xiaojun, Hendery, Lucas, Jungwoo, Winwin dan Jaehyun yang sedang mengobrol bersama.
''Chan, sebelum lu duduk minta tolong pesen makanan dong, sama Xiaojun sana buat kita sama lu berdua juga." Tolong Jaehyun.
Haechan yang baru saja ingin mendaratkan bokongnya ke tempat duduk tiba-tiba terhenti, ''Bang kok gua sih? baru aja mau duduk" Jaehyun tidak menjawab, ia hanya menatap Haechan dingin.
Anak itu menghembuskan nafas kasar "Yaudah deh, Bang Xiaojun yok pesen.'' Pasrah Haechan terpaksa.
Makanan yang mereka pesan sudah ada di meja sekarang, mereka langsung berdoa masing-masing lalu menyantap makanan yang ada dihadapan mereka.
Saat mereka sedang menyantap makanan, Rania yang merasa di perhatikan pun akhirnya menengok ke arah belakang, ternyata banyak murid yang memperhatikan nya sambil berbisik, siswa-siswi itu tampak sesekali melirik ke arah meja mereka, lebih tepatnya ke arah Rania.
Renjun yang berada di samping Rania menoleh ke arah wanita tersebut lalu matanya menatap ke arah para siswa-siswi tersebut, seakan paham akan kejadian tersebut, Renjun menepuk bahu Rania, "Ran.'' Panggil Renjun.
''Eh, iya Ren kenapa?'' Bingung Rania.
"Makan Ran, nanti makanannya dingin loh.'' Kata Renjun, Renjun tau alasan Rania menoleh ke arah belakang karena ia juga merasa diperhatikan.
"Iya ini juga mau dimakan kok Ren.'' Jawab Rania sambil tersenyum dan kembali melanjutkan makannya.
Saat semua fokus makan tiba-tiba Shotaro menyadari semua tatapan siswa-siswi itu, ''Guys, kenapa semua orang pada ngeliatin ke arah meja kita si?'' Tanya Shotaro dengan raut bingung.
''Biasa lah Taro, siapa yang enggak kenal sama NCT disekolah ini?'' Sahut Mark sambil tertawa kecil.
''Emang anak NCT itu terkenal banget ya kak?'' tanya Rania penasaran.
"Enggak, gue cuma bercanda doang kok Ran.'' Balas Mark, kemudian ia melanjutkan makannya, Rania hanya menggangukkan kepala mengerti.
''Sebentar lagi bel, ke kelas yuk.'' Ajak Jeno pada semua.
''Yaudah bareng aja jalan ke kelas masing-masingnya.'' Timpal Haechan.
''Yaudah ayok.'' Sahut Chenle sambil berdiri.
Akhirnya mereka pun berjalan bersama di lorong sekolah, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka terutama kaum hawa, bagaimana tidak? siapa yang tidak kenal NCT? yang sudah 2 anggota nya menjadi ketua osis berturut-turut dan juga semua anggotanya memiliki aura yang cool serta visual yang tidak main-main, ditambah lagi NCT yang dikenal tidak pernah dekat dengan perempuan mana pun, tapi kali ini ditengah-tengah mereka seorang perempuan yang baru saja masuk ajaran baru tahun ini, malah berjalan dan makan bersama mereka, hal ini tentu membuat semua orang kaget.
''Chan, masuk duluan yuk?'' Bisik Rania ke Haechan yang tepat berjalan di sebelahnya.
''Kenapa Ran? bareng aja kali.'' Bisik Haechan juga.
"Ayo lah Chan, banyak yang ngeliatin kita semua nih.'' Balas Rania dengan berbisik agar tidak di dengar orang lain.
Haechan akhirnya menggangukkan kepala dan berpamitan untuk duluan ke kelas kepada yang lain, ''Guys gue sama Rania duluan ke kelas ya, soalnya tadi gue lupa belum nutup tas gue." Ucapnya.
"Yaudah Chan." Jawab Lucas.
Kemudian ia menarik tangan Rania untuk berjalan lebih dulu daripada yang lain.
"Si Haechan ada-ada aja dah, gimana kalo barang nya ada yang ilang coba?" Seru Hendery.
"Gak tau tuh adek lu, Hen" Ledek Lucas.
"Angkat tangan deh gue kalo punya adek kayak Haechan" Hendery mengangkat tangan pertanda menyerah, membuat yang lain tertawa melihat raut wajah nya yang lucu.
*-*-*
Haechan dan Rania akhirnya sampai dikelas lalu duduk di bangku mereka.
Haechan menatap kearah Rania "Ran, tadi lu risih ya diliatin banyak orang gitu? sampe suruh gue ajak lu ke kelas duluan.'' Tebak Haechan.
"Iya risih banget diliatin gitu Chan.'' Ucapnya dengan tawa kecil.
Selang beberapa menit Jisung, Yanyang, Jaemin dan Sungchan pun masuk ke kelas dan duduk ke tempat masing-masing.
Sungchan menepuk pundak Haechan dari belakang, "Gimana tasnya?"
"Gak kenapa-kenapa tas gue" Haechan mengacungkan jempolnya.
"Gak ada yang ilang kan barang lu?" Tanya Yanyang yang sedari tadi memperhatikan pembicaraan mereka.
Haechan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Hm.. enggak kok, aman."
"Untung gak kenapa-napa" Seru Sungchan dari meja belakang, Haechan hanya menoleh ke arah Sungchan lalu tersenyum.
"Eh ngomong-ngomong nih ya, emang NCT seterkenal itu ya di sekolah ini?" Ucap Jisung memulai pembicaraan.
"Iya tuh sampai tadi kita dilihatin mulu sama murid-murid yang lain" Seru Rania.
"Kayak nya sih iya, Ji, lu inget gak? kalo setiap hari valentine abang-abang pasti selalu bawa coklat banyak ke base camp, terus bagi-bagi ke kita deh" Jelas Yanyang.
"Oh iya.. kirain gue mereka beli sendiri buat kita" Jisung merengut karena merasa sudah dibohongi oleh Jaehyun.
"Yaelah Ji, lu percaya aja" Celetuk Haechan.
"Berarti nanti kita bakal terkenal juga dong, kan kita anggota NCT juga" Sungchan tersenyum lebar membayangkan dirinya dikenal semua orang di sekolah ini.
Jaemin tiba-tiba mengangkat kepalanya yang tadi ditidurkan di atas meja, "Oh.. pantes Bang Taeyong nyuruh kita satu sekolah disini"
"Ih iya, Kang Doyoung juga nyaranin aku buat sekolah disini." Rania terlihat kaget.
"Iya tuh, pasti karena mereka udah terkenal di sekolah ini" Ucap Yanyang yang memperjelas kenyataan tersebut.
"Parah sih, mereka gak pernah cerita kalau mereka terkenal." Seru Haechan.
KRINGG!
Bunyi bel masuk telah berbunyi, semua murid mulai berdatangan ke kelas dan mereka pun menghentikan obrolan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/280876402-288-k570406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Invenire Alstroemeria
Teen FictionErat dan kompak persahabatan bukan diukur dari seberapa lama kita kenal, tetapi tentang seberapa percaya kita antara satu sama lain. . . . "Harusnya kita bisa lebih percaya antar satu sama lain, tapi kenapa akhirnya malah kayak gini?"