"Chan, gue perhatiin dari tadi lu bukannya milih buku malah ngecek HP mulu" ucap Yangyang.
'Deg'
Haechan langsung terdiam, pernyataan dari Yangyang membuatnya sedikit gugup tapi karena otaknya yang pintar, Haechan langsung bersikap seperti biasa.
"Gue lihat HP itu soalnya mau liat rekomendasi buku pelajaran apa yang bagus" Elak Haechan pura-pura tak terima.
"Oh.." Yangyang kembali melihat-lihat sekeliling nya, berharap ada buku yang menarik perhatian nya juga.
Sedangkan Haechan kembali melihat handphone nya yang membuat senyum jahil tercipta di bibirnya.
*-*-*-*
Yangyang hari ini datang lebih telat dibandingkan yang lain dikarenakan mereka semua berencana memulai rencana nya hari ini dengan berangkat lebih dulu ke sekolah.
Pria itu terdiam sebentar di depan pintu kelas menatap teman-teman nya yang sedang mengobrol asik tanpa memperdulikan dirinya.
Dengan hati yang sedikit kesal, Yangyang berjalan ke arah mejanya, "Ji, kok lo semua udah nyampe? lo pada ninggalin gue ya jangan-jangan" tanya Yangyang curiga.
"gue sama yang lain tadi udah ke rumah lo, tapi lo nya enggak ada, jadi kita semua mutusin buat berangkat duluan" santai Jisung tanpa ada rasa bersalah.
Yangyang yang mendengar nada bicara Jisung sesantai itu tanpa ada rasa bersalah karena telah meninggalkannya pun sedikit kesal tapi dia masih bisa menahannya dan dia pun langsung duduk tanpa bertanya apa-apa lagi.
Sedangkan di bangku belakang Rania, Haechan, Sungchan dan Jaemin sedang mati-matian menahan tawa mereka, karena rencana pertama telah berhasil membuat Yangyang sedikit kesal.
Tak lama guru mata pelajaran pertama pun datang ke dalam kelas untuk mengajar, anak-anak yang lain segera duduk di tempatnya masing-masing untuk siap belajar.
*-*-*-*
Rania melihat jam tangan nya yang menunjukkan sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi dan pas sekali sekarang guru nya sedang tidak ada di kelas.
Ia menatap Haechan, "Chan tolong izinin aku sama Mila ke toilet sebentar ya" pinta Rania, Haechan pun mengganggukkan kepalanya.
Sebelum Rania ke tempat duduk Mila ia mengambil sesuatu dari tas nya.
"Mil anterin aku ke toilet bisa?" tanya Rania pada Mila yang ingin membereskan buku tulisnya.
"Bisa kok Ran, yuk" balas Mila sambil bangkit dari tempat duduknya.
Mereka pun akhirnya berjalan bersama menuju toilet.
Sesampainya di toilet Mila menatap Rania heran, "Ran kamu ke toilet cuma mau cuci tangan?" tanya Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invenire Alstroemeria
Teen FictionErat dan kompak persahabatan bukan diukur dari seberapa lama kita kenal, tetapi tentang seberapa percaya kita antara satu sama lain. . . . "Harusnya kita bisa lebih percaya antar satu sama lain, tapi kenapa akhirnya malah kayak gini?"