Prolog 3

843 61 33
                                    

Li Xuerui POV

Mu Ruri:"Xuerui!"

Lu Xuerui:"eh?"

*Suara klakson mobil.....

Aku didorong.

Aku sempat melihat ke belakang dan Mu Ruri mendorongku dengan kuat hingga diriku terjatuh.

*BAMMMM!!!

Li Xuerui:"ah!"

Aku terjatuh.

Lututku lecet.

Aku terjatuh cukup keras, namun sebelum terjatuh, aku melihat wajah Mu Ruri yang terlihat tergesa-gesa.

Dia mendorongku menjauh saat suara klakson mobil terdengar dari arah sampingku dan mendengar suara sesuatu tertabrak dengan sangat keras.

Saat itu, aku tidak ingin mengakuinya.

Aku tidak ingin mengakuinya!

"Hyaaa!"

"Ambulan! Panggil ambulan!"

Orang-orang mulai berdatangan.

Ada yang menolongku berdiri, namun hanya ada beberapa orang yang menolongku.

Hampir semua kerumunan di kedua sisi jalan berkumpul dan mengelilingi seseorang di samping kiriku.

Aku berdiri dan dengan hati gelisah dan rasa takut hingga mampu membuat kedua kakiku mati lemas, aku berusaha untuk berdiri.

Aku berjalan menuju tengah-tengah kerumunan dan memaksa mereka untuk menyingkir dari jalanku.

Kepalaku memberitahuku kalau aku tidak boleh kesana, apapun yang terjadi, namun hatiku memaksaku pergi ke sana.

Aku menyerobot orang-orang dan sampai di tengah-tengah kerumunan.

Saat aku sampai, kedua kakiku benar-benar lemas dan aku terjatuh lemas disini.

Li Xuerui:"ahaa...ahhhhh!!"

Darah mengalir kemana-mana.

Di dekatku, darah orang ini mengalir kemana-mana dan bahkan membasahi celanaku.

Aku tidak bida berpikir apapun.

Aku tidak ingin itu terjadi dan tentang apa yang telah kukatakan kepada laki-laki ini, aku ingin mengatakan padanya kalau semua itu tidak benar.

Namun, aku terlambat.

Di depanku, seseorang yang membuatku tertarik, yaitu Mu Ruri telah menyelamatkanku dengan bayaran nyawanya sendiri.

Li Xuerui:"TIDAKK!!!!!"

Aku memeluknya saat dia tertidur lemas dengan darah di kepalanya.

Dia tertabrak mobil karena kecerobohanku sendiri.

Apa yang telah terjadi?

Pemandangan mengerikan macam apa yang sedang terjadi ini?

Aku berteriak sekeras mungkin sambil menangis dengan keras di tubuh Mu Ruri.

Kedua matanya terbuka, namun tidak menunjukkan reaksi sama sekali.

Kedua matanya memang terbuka, namun tidak terlihat hidup sama sekali.

Darahnya mengalir keluar dari kepala, mulut dan beberapa bagian tubuhnya telah patah.

Tabrakan itu sangat keras hingga membuat mobil yang menabraknya penyok serta pecah pada bagian kacanya.

Apa yang telah terjadi akibat kecerobohanku?

Seseorang...tolong beritahu aku bahwa ini tidak benar!

Rimuru Tempest X Omniverse (S3 Another)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang