Chapter 20: Kepulangan

336 30 29
                                    

Rimuru POV

Gawat.

Dua monster ini datang secara bersamaan padaku.

Dan lagi, aku harus bertarung selagi melindungi gadis ini.

Tunggu, kenapa aku harus melakukan hal itu?

Gadis ini tidak ada hubungannya denganku, bahkan aku tidak tau dia.

Akan kutinggalkan dia disini sebagai umpan dan pergi.

Sebaiknya, aku sedikit meredam sihirku agar kedua serigala besar ini tidak mengetahui keberadaanku disini.

Aku menarik aura sihirku yang menyebar.

Walaupun penyebaran aura sihirku telah dihentikan, tapi bukan berarti hal itu bisa kulakukan dengan sempurna.

Ada beberapa aura sihir yang bocor, namun serigala adalah makhluk yang menggunakan indera penciuman mereka sebagai alat pelacak.

Mereka mampu merasakan sihir, dan bahkan lebih hebat dari hidungnya sendiri.

Dengan menyerap auraku, mungkin jika aku berlari dengan kecepatan penuh aku akan berhasil lepas dari mereka berdua.

Aku berdiri lalu memasukkan kembali pedangku ke dalam sarungnya.

Lalu, aku berbalik dan berjalan mundur diam-diam.

Rimuru:"....perlahan..."

Aku meninggalkannya perlahan tanpa menyebabkan suara apapun yang akan menarik perhatian mereka berdua.

Lalu, setelah cukup jauh aku meninggalkan kedua serigala besar itu bersama dengan gadis tadi, aku berbalik dan berjalan sedikit lebih cepat.

Dengan begini, aku berhasil bebas.

Kedua serigala itu kuat.

Bahkan untukku, tidak mungkin melawan kedua serigala itu di waktu yang bersamaan.

Aku akan mati jika bertindak gegabah dengan melawan mereka berdua secara bersamaan.

Monster seperti itu hanya bisa dibasmi oleh orang-orang seperti pahlawan dari dunia lain atau yang lainnya yang memiliki kekuatan yang lebih kuat dariku.

Kedua serigala itu memiliki rank B, dan dikategorikan sebagai monster pembawa bencana bagi kota berukuran kecil.

Karena tidak banyak petualang kuat sepertiku atau rank B keatas, serigala itu tidak bisa dibasmi begitu saja.

Sedikit, aku menengok ke belakang dan entah kenapa dadaku terasa sangat sesak.

Dadaku panas, sakit dan pikiranku tidak sinkron dengan tubuhku sendiri.

Gadis itu....dia akan dimakan?

Oleh mereka berdua?

Rimuru:"sial, {Fire Ball}!"

Aku berbalik dan menembakkan sihir bola api ke arah sana.

Sial-sial, apa yang sebenarnya kulakukan?

Padahal aku bisa selamat dengan menggunakan gadis itu sebagai umpan.

Namun, apa yang kulakukan sekarang ini?

Kenapa?

Aku....kedua kakiku berlari ke arah gadis itu.

Kenapa tubuhku tidak mau mengikuti kehendakku sendiri?

Apa yang sebenarnya kulakukan?

Aku menarik pedangku sambil berlari ke arah sana secepat mungkin.

Rimuru Tempest X Omniverse (S3 Another)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang