Pagi....
Rimuru POV
Aku membuka mataku.
Ini... bukan kamarku.
Itu berarti aku tertidur di dalam kamar Mu Ruri tanpa disengaja.
Sepertinya aku kelelahan, apa Asmodeus sudah mendapatkan bahan-bahan untuk pil itu?
Seharusnya sudah, akan kucek itu nanti.
"Mmmhhh..." Suara erangan seseorang terdengar dari arah bawahku.
Dan hembusan nafasnya membuatku terkejut.
Entah kenapa sejak kemarin tubuhku semakin sensitif terhadap sesuatu.
"Hhngg...." Aku mencoba menahan hembusan nafas yang dikeluarkan Mu Ruri.
I-ini memalukan...aku harus pergi dari sini.
Ah, benar juga, kenapa aku merasa bebas di dadaku?
Aku menengok kebawah dan ternyata...piyamaku tidak terkancing dengan baik.
......a-aku harus segera pergi sebelum Mu Ruri terbangun.
T-tapi...tanganku!
Si-sial apakah aku mengigau kemarin? Kepala Mu Ruri ada di atas tanganku.
D-dan lagi, ada sesuatu yang menyentuh pahaku.
A-apa ini?
Aku melihat lebih kebawah, dan ternyata itu hanya sebuah tangan.
Tunggu, tangan siapa itu?!
Aku segera menaikkan kepalaku dan melihat ke arah belakang Mu Ruri.
Uhhh, harusnya aku sudah menduga ini sedari awal.
Tang Zianyi sedang tertidur di belakang Mu Ruri dan memeluknya dengan sangat erat.
Tunggu, yang lebih penting! Kemana tanganmu memegang?!
Kalau tangannya ada di pahaku, itu berarti......
.....t-tidak bisa kupercaya.....dia memegang adik kecil Mu Ruri....
"H-hentikan.....jangan tempelkan dadamu ke wajahku......" Mu Ruri mengigau sembari menggerakkan tangannya.
T-tunggu, jangan bergerak lagi.
*Boing......
.....i-ini bohong kan?
"Mnn? Mochi...." Ujar Mu Ruri di tidurnya.
Aku merasa wajahku semakin memanas.
"H.....hyaaa!!!" Aku berteriak lalu mendorong kepala Mu Ruri menjauh dari dadaku.
"Ah!" Mu Ruri terkejut karena suaraku lalu dia langsung terbangun dengan wajah terkejut.
Aku segera menutup dadaku dengan tangan kiriku.
"K-kenapa kau disini?!" Ucapku sambil menunjuk Mu Ruri.
"I-ini kamarku! Kau menangkapku saat aku ingin mengembalikan ponselmu...!" Balas Mu Ruri dengan wajah yang terlihat malu.
"S-selain itu, bisakah kau sedikit lebih waspada?" Dia melanjutkan ucapannya sambil menengok ke kanan.
Waspada?
T-tidak, lupakan itu, mengembalikan ponsel? Aku tidak mengeceknya karena aku memberikannya kepada Mu Ruri agar dia bisa menghubungi Asmodeus.
"L-lupakan itu! Cepat!!!" Aku berteriak sembari mengancingi piyamaku.
"Y-yes mam!"
Mu Ruri membuat pose hormat padaku.
Setelah selesai, aku menengok ke arah Mu Ruri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru Tempest X Omniverse (S3 Another)
ActionRimuru yang mengamuk dan mulai menginginkan kehancuran dunia seperti sebelumnya berhasil dihentikan oleh Hinata, Sang Dewa Utama keempat. Jiwa Rimuru dilepaskan dari tubuh Slimenya, namun, sebuah keadaan tak terduga yang dibuat oleh Dewa Utama perta...