Hyunjin dinyatakan sehat dan Felix juga ketika selesai melakukan medical check up disela sela jadwal padat. Kesepakatan pertama sudah terlewati dan Felix merasa lega kalau anaknya nanti sehat sempurna ketika lahir ke dunia.
Hari itu hari sabtu, jarak beberapa hari ketika Felix beres beres baju dan mengosongkan apartement sempit yang di belinya dengan susah payah. Mungkin akan ia pasang iklan penyewaan besok lusa—
Pindah ke rumah mewah yang mempunyai halaman dan garasi kebesaran untuk menampung mobil milik Felix sendiri dan si Hwang.
Hyunjin tidak berceloteh panjang lebar soal larangan untuk Felix menyentuh barang barang, bagaimana pun jua mereka akan bersama selama tiga tahun dan menikah.
Tiga bulan dari sekarang, Hyunjin menawarkan Felix untuk menikah secara sah dihadapan Tuhan dan Pemerintah serta dalam tempo sesingkat singkatnya mereka harus menghadap keluarga Hwang utama untuk meminta restu.
Felix pikir sendiri, keluarganya tidak perlu tahu. Felix jauh dari jangkauan Ayah dan ibu? Di australia dengan keluarga baru. Mungkin kabar lewat pesan akan cukup— pikir Felix begitu.
Percayalah, menikah dan berkeluarga bukan hal yang indah dalam benak Felix— tapi apa daya ketika pendonor sperma untuk bayi lucu miliknya nanti mengajukan syarat luar biasa.
Felix hanya bisa pasrah dan menurut.
Walk in closet Hyunjin itu sudah terisi dengan separuh milik sang empu dan separuh milik Felix.
Keluar dan terduduk di ranjang yang membangkitkan memori memalukan, Felix geleng geleng kepala karena kekonyolan yang dirinya timbulkan secara tidak sengaja.
Sembilan malam adalah waktu Hyunjin Hwang pulang dari kantor. Yang tua itu menjelaskan kalau akan ada project besar perusahaan.
Jadi Felix mengiyakan, beberapa hari kedepan ia juga akan jaga malam dan mungkin tidak akan pulang. Felix saja baru sampai rumah Hyunjin pukul lima tadi sore karena baru selesai kerjaannya di rumah sakit.
"Anda sudah makan malam dokter Lee?"
Felix menoleh ke sumber suara saat Hyunjin keluar kamar mandi menggunakan barthrobe yang ada.
Jantung Felix rasanya berdebam keras karena melihat hal yang tidak ia bayangkan sebelumnya— bukan kah terlalu cepat untuk mereka...
"Uhuk uhuk..." Felix terbatuk kesedak ludah sendiri karena memikirkan hal yang tidak tidak.
"Kalau belum, saya pesankan makanan kebetulan saya juga belum makan malam..." Hyunjin menawarkan secara cuma cuma ke Felix yang mukanga sudah memerah.
Melangkah seperti robot melewati Hyunjin agar bisa keluar ke ruang tengah, Felix sembari berkata "s-saya membeli Galbitang sebelum pulang Tuan Hwang, mungkin anda bisa makan bersama saya setelah ini"
Jadi Felix melipir keluar cepat cepat dan ke dapur memanaskan sup iga yang ia beli sore tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
We need baby!
Short StoryFelix getol ingin bayi, tapi tumbuh sebagai anak broken home. Ia trauma dan berencana untuk tidak menikah. Jadi temannya Eric menyuruh ke Bank Sperma saja- tapi bagaimana kalau yang lahir bayi monster? Sedangkan di lain pihak ada Hyunjin yang terus...