Ch. 12 [Oh, Baby! -2]

2.4K 317 53
                                    

Nafsu makan Felix menurun, Sup kimchi kantin rumah sakit yang biasa selalu di makan untuk sarapan pagi kali ini terasa hambar di lidah Felix. Benar benar definisi tanpa rasa yang sulit di artikan leeat kata kata.

Mendorong mangkuknya menjauh ke arah sang sahabat Eric.

"Gak mau" keluh Felix kemudian meminum susu.

"Really? Baru sesuap nasi!" Suami si Kim itu menegur dengan penuh antisipasi.

"Rasanya aneh..."

"Tapi ini sama seperti kemarin lusa?" Kekeuh Eric berulang sambil mencicipi rasa yang ada.

Bunyi ponsel panggilan darurat Felix dapat, memotong percakapan atau apapun yang akan di lontarkan Eric sebagai bentuk pola makan Felix yang tak karuan.

"Setidaknya bawa buah apelnya...." Eric sedikit meninggikan suara saat Felix bergegas sambil berlari keluar kantin dan melambaikan tangan tanda pamit.

Sampai jam malam sekitar pukul tujuh, Felix keringat dingin didalam ruangannya sendiri tapi tetap aja pas di samperin Eric yang baik hati bertanya perihal kenapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai jam malam sekitar pukul tujuh, Felix keringat dingin didalam ruangannya sendiri tapi tetap aja pas di samperin Eric yang baik hati bertanya perihal kenapa.

Felix Bersikukuh mau pulang sendiri dan karena hendak belanja kebutuhan.

"Aku mau buat suprise saat Hyunjin pulang..."

"Tapi kamu pucat pasi sekarang!" Nada Eric meninggi, cekalan di snelli yang Felix taruh di kursi pun dilakukan Eric.

"Tapi sahabatku yang overprotektiv... brownies tidak akan jadi jika tanpa bahan..."

"Felix terakhir kali kita bertengkar perihal kamu sakit! Aku harus telpon Jaemin..."

"Nana jaga malam..." cegah Felix yang tersenyum manis, mencegah Eric menelpon Jaemin guna menemani ke supermarket.

"Kalau kamu pingsan!!!"

"Astaga Eric, aku tidak selemah yang kamu bayangkan!" Setelahnya Felix mengambil tasnya dan melambai untuk kali kedua hari itu dan meninggalkan Eric gusar.

Usaha terakhir Eric sebelum benar benar Eric diajak keluar ruangan Felix adalah "besok kan bisa..."

"ada jadwal pasien rawat jalan sama rawat inap dan seminar jadi nggak bisa, padat" Felix cengengesan sambil mengusap peluh yang mendadak jatuh.

"Mas Hyun pulang jam tiga sore... ya sekitaran segitu... waktunya hanya dua jam setelah selesai seminar aku pulang, kamu tau kan..."

"Tapi..." Tapi untuk yang terkahir kali sebelum Eric benar benar menyerah karena kolotnya Felix mengenai brownies.

"Kalau ada apa apa, telpon aku atau Jaemin..."

"Okay bestie..." pelukan Erat sebelum benar benar Felix jalan ke parkiran mobil dengan perut yang mendadak perih bukan main.

We need baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang