Watch out minor!
tw // toy, sex
Just it🙂👍🏻Perlakuan Hyunjin itu terlalu lembut, sangat hati hati dan membuat Felix melayang jauh dari bumi.
Tidak berpijak lagi saat telinga bagian kiri di jilat sedikit— melimpir ke bawah ke perpotongan leher, membuat Felix memejamkan mata. Sensasi yang di buat yang tua sungguh luar biasa.
Mana tau tangan sang Hwang di bawah menyusup kebagian celana.
Felix tidak merengek, tapi sudut matanya mengeluarkan air sedikit demi sedikit. Hyunjin menjaganya selembut sutera. Tidak ada perlakuan kasar yang perlu Felix tangiskan, setidaknya sekarang.
Tapi tetap Felix ingin menangis karena hal ini adalah yang pertama kali untuknya.
Permulaan yang awal, permainan yang sungguh sopan. Felix tidak langsung di banting, Hyunjin membimbing.
Suara berisik selain kecipak basah mulut Felix dan Hyunjin adalah tangan Hyunjin yang mengambil alat dari laci.
Entah untuk apa Felix tidak peduli, Nikotin dan tar tidak secandu dari bibir Hwang.
Tarikan pelan pada bagian bawah piyama, Felix sekarang telanjang pinggang ke bawah. Mata yang Tua menatapnya lapar. Tapi ada kesan kehati hatian.
Jadi dengan begitu satu set air mata baru saja meninggalkan sudut mata saat kejutan kesenangan lain menyapu tubuhnya. Felix gemetar, tangannya disamping membolak-balikkan seprai, mencoba melepaskan diri dari kesenangan yang luar biasa tetapi tidak ada yang berhasil. Saat ternyata vibrator yang Hyunjin pasang perlahan terus menyiksa bagian anal Felix, dan ia merasa seperti semakin dekat dengan ambang ketidaksadaran.
"You okay?" Kecupan di ujung hidung, bersamaan Hyunjin memasukkan mainan itu lebih jauh masuk kedalam yang tidak bisa Felix bayangkan.
Felix hanya bisa merintih saat memberikan jawaban untuk Hyunjin, bahkan saat dia mengejang untuk ketiga kali. Felix mengeluarkan napas kasar setelah ia sampai putih dan tinggi, namun mainan terus berdengung di pantat Felix.
Nafasnya bersaut sautan dengan milik Hyunjin yang empunya sedang tersenyum tampan. Bisikan bisikan nakal kemudian "Sekarang... saya ingin dokter memohon untuk itu."
Untuk apa?
Otak Felix mencoba yang terbaik untuk berpikir dan berfungsi, tetapi gelombang kesenangan mengaburkan pikirannya tanpa henti. Dengungan itu seperti gelombang radar, mematikan semua indera yang bekerja dan semuanya tidak berfungsi lagi.
Tak kunjung menjawab pertanyaan Hyunjin, mainan itu bergetar lebih kuat. Felix mendesis hebat.
"Tuan please.... keluarkan-!! Saya butuh yang lain!!" Felix mengeluarkan permohonan menyedihkan setelah bekerja keras untuk mendapatkan kemampuan berpikirnya.
"Ada yang lain Felix?"
Felix bergidik, namanya dipanggil.
"To-tolong.. sampai saya t-tidak ingat nama sendiri!! Jadi semuanya.. bisa-bisa lihat saya.. diambil alih o-oleh anda!"
Hyunjin menyeringai ketika akhirnya Felix merasa yang tua menghentikan vibrator di analnya, mengeluarkannya dari lubang dan cekalan tangan Felix yang ditahan ke atas agar tidak bergerak.
Sekali saat Felix merintih lega, semua otot tubuhnya mengendur karena kelelahan padahal baru awalan. Hyunjin pun kembali membawa Felix untuk ciuman yang berantakan, sementara tangan yang lebih kecil mulai meremas kancing piyama Felix yang masih melekat di badan.
Terlalu banyak pakaian... Terlalu banyak pakaian...
"Saya harap setelah ini anda tidak pingsan dokter? Meskipun saya sudah menarik 3 orgasme sebelumnya" Hyunjin menyeringai, melepaskan ciuman sementara tangan yang lain menarik rambut Felix dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
We need baby!
ContoFelix getol ingin bayi, tapi tumbuh sebagai anak broken home. Ia trauma dan berencana untuk tidak menikah. Jadi temannya Eric menyuruh ke Bank Sperma saja- tapi bagaimana kalau yang lahir bayi monster? Sedangkan di lain pihak ada Hyunjin yang terus...