Ch. 10 [Membaik]

2.4K 318 25
                                    

Slight 🔞

Saat sampai untuk kesekian kalinya, di atas Felix terasa ada kunang kunang yang menari nari seperti mengitari lampu jalan— entah untuk apa, bayangan Hyunjin Hwang tetap tampan walau dengan keringat yang mengkilat kilat setelah berkerja dengan giat. Felix tersenyum sebelum benar benar jatuh pingsan.

Ajaibnya saat jam sembilan pagi Felix membuka mata dan memakai kembali atasan piyama dan celana dalam yang terlempar jauh di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ajaibnya saat jam sembilan pagi Felix membuka mata dan memakai kembali atasan piyama dan celana dalam yang terlempar jauh di lantai. Panas dan flu yang diderita tidak separah kemarin.

Pandangan Felix saat membuka pintu kamar adalah Hyunjin yang sedang memasak dengan tanpa baju hanya boxer yang terpakai, komat kamit sambil bilang "gimana cara minta maaf, gimana cara minta maaf, ya harus minta maaf, demi Tuhan... minta maaf" begitu secara berulang ulang.

Sampai Felix terkikik sebentar.

Maksud Hyunjin itu dipaham Felix, bahwa Hyunjin mau meminta maaf ke Felix karena telah berhubungan badan dengan orang sakit.

"Hyunjin sadar..." tamparan pada diri sendiri ke pipi itu segera Felix cegah dan Hyunjin terperanjat di tempatnya.

Menjauh dua langkah ke kiri, Hyunjin geleng geleng kepala. Kemudian berkata "jangan minta aneh aneh lagi..."

Felix terkikik "udah gak sakit" sambil memegang dahi sendiri.

Setelahnya hembusan nafas lega Hyunjin, sambil mengangkat omelete yang sudah jadi dan di taruh di piring.

Berjalan ke meja dan duduk di kursi, Felix enggan mengikuti sebelum di bolehkan sang calon suami.

"Ai makan pagi..." toleh Hyunjin ke Felix yang cuman nyengir berdiri di posisi tadi.

Jadi lekas bergegas Felix mengampiri Hyunjin yang sudah siap menyuap telur dan nasi ke mulut, tapi mendarat di mulut lain.

Kursi Felix itu ada didepan Hyunjin, sudah pula disediakan makanan yang sama tanpa beda. Tapi Felix tidak mau dan malah duduk di paha Hyunjin yang menghalangi si Hwang untuk makan miliknya.

"Felix..." bukan panggilan kesayangan lagi melainkan nama, jidat Hyunjin tertempel sempurna di punggung Felix. Sepertinya Hyunjin sudah menyerah menghadapi tingkah Felix yang sangat tidak bisa di kira.

"Mas gak bisa makan kalau gini sayang..." Hyunjin berujar setelah mengumpulkan nyawa yang berserakan karena tingkah Felix yang membuat kewalahan.

Usapan di belakang kepala juga tak membuat Felix pindah ketempatnya dan malah menghabiskan seluruh omelate yang Hyunjin punya.

Kemudian selesai dan bersandar ke dada Hyunjin yang bidang, menaruh kepalanya di pundak dan mengecup pipi si Hwang dengan penuh kegemasan.

"Pengen aku makan sekalian" gigit Felix pada pipi Hyunjin yang sudah mirip dumpling.

We need baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang