Ch. 8 [Busan] 🔞

4K 339 22
                                    

Hyunjin Hwang benar benar ada diluar rumah sakit tempat Felix selesai menaruh spesimen orthopedi. Busan bukan seperti Seoul yang ditau Felix jalannya, sedangkan Hyunjin sudah tersenyum tampan dan menyambut Felix masuk ke dalam pelukan.

Jadi Felix berlari cepat dan girang masuk ke pelukan si Hwang.

"Hemmm bauk"

Felix terkikik geli, meskipun begitu Hyunjin tetap mencium bagian belakang cuping telinga kiri milik Felix.

"Sampai jam berapa tadi? Naik kereta kan?" Felix melepas peluk, bergelendotan manja ke Hyunjin yang menuntun ke arah halte bus.

"Iya.. malas bawa mobil. Barusan kok—" kilah Hyunjin yang di percaya Felix.

"Mau makan dulu..." rengek Felix.

"Boleh... emang ai tau?"

"Gak tau.. pokok cari aja dulu" kata Felix kesenangan. Menarik Hyunjin yang ikut tertawa karena menertawakan tingkah Felix yang ke kanak kanakan.

Masuk ke dalam Bus yang entah ke mana arah perginya, Felix baru membaca tujuan setelah duduk di samping Hyunjin yang menatapnya heran.

"Kenapa sih dari tadi senang banget kelihatannya?"

Mendapat pertanyaan dari sang calon suami, Felix kembali terkikik geli "Kayak lagi kencan" Ungkap Felix polos.

Hyunjin menanggapinya dengan berbisik kecil di telinga Felix yang sedang tertawa asik melihat keluar jendela Bus yang berhembus angin.

"Okay Felix, kalau ini kencan— i am putting you on my to-do list"

Mana begitu, Felix jadi diem dan membola menatap Hyunjin yang tersenyum dalam penuh makna.

Felix tau mereka malam ini akan mengarah kemana, tapi perut Felix selalu seperti kebun binatang kalau Hyunjin Hwang menawarkan hal tersebut padanya.

Kupu kupu sudah ketinggalan jaman— jadi pakai istilah kebun binatang.

Kupu kupu sudah ketinggalan jaman— jadi pakai istilah kebun binatang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix menunggu dengan penuh kehati hatian. Ia sudah selesai mandi dan bersiap. Ya meskipun wangi sabun hotel karena ia tak membawa keperluan mandi dan lain lain. Barthrobe masih Felix gunakan saat duduk di ranjang menghadap jendela luar.

Perihal pakaian, mana sudah di siapkan Hyunjin sebelum berangkat di tas yang tergeletak asal di sofa kamar.

Hotel yang di pilih buat Felix geleng geleng kepala. Setara seperempat gaji Felix sebulan.

Kocek berapa yang sudah Hyunjin keluarga untuknya. Rasanya Felix tidak bisa membayar dengan pantas.

Deburan ombak terlihat Hotel yang mereka tempati, Felix berpikir apakah sengaja Hyunjin pilih untuk hotel yang jauh dari keramaian kota.

Sungguh didepan Felix di balik kaca terlihat laut hitam dengan pantulan cahaya rembulan. Hanya itu saja.

"Ai, handuk..."

We need baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang