Ch. 15 [let's take a break]

2.2K 308 56
                                    

Dua januari sudah terlewati dan Felix masuk kerja lagi. Setelah kejadian Felix ketahuan masuk ke dalam ruangan kerja Hyunjin. Sang Hwang tidak bertanya perihal apa, malah khawatir keadaan Felix bagaimana.

Gangguan intens pasca "hal yang tidak mau disebutkan" Felix mengalami kesusahan. Salah satunya adalah waktu tidur yang berantakan.

Awalnya biasa saja, Felix pikir karena ia akan masuk kerja. Tapi ketika mencoba tidur di samping Hyunjin kembali. Felix tidak bisa bahkan hanya untuk sekedar pejam mata.

Pil tidur yang Felix bawa dari kantor, tanpa bilang Jaemin Na perihal konsumsi obatnya. Felix berpikir kalau sekali dua kali tak apa. Namun seminggu sudah menjadi ketergantungan dan sebenarnya sangat bahaya, Felix tau akibatnya.

Setiap ingin tidur, Felix kedapur untuk minum. Beberapa kali dilihat Hyunjin saat di tanya jawaban Felix hanya menegak vitamin atau memang minum air.

Tapi, kejadian jam dua pagi saat Felix terbangun dan mau tidur lagi dengan meminum obat kembali. Hyunjin melihatnya dengan mata kantuk yang terbuka lebar kaget di tempat.

Seperti peribahasa sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Felix ketahuan malam itu oleh Hyunjin Hwang.

"Kamu minum pil tidur..." obat yang Felix genggam di rebut Hyunjin dan di arahkan ke lampu agar lebih jelas terlihat.

"Kamu tau kan ini gak baik..." desis Hyunjin kecewa. Felix tau faktanya.

"Mas besok aku kerja, kembalikan sini obatnya— aku mau istirahat..." Berusaha mengambil dari Hyunjin yang mundur tiga langkah, Felix menggeram karena perubahan suasana hatinya tiba tiba.

Tidak pernah di bayangkan sebelumnya apa yang di lakukan Hyunjin kemudian. Obat yang berharga lumayan untuk membantu Felix istirahat di buang Hyunjin ke tong sampah dengan santai.

"Kamu harus sehat dan jangan gila.."

Reaksi Felix yang lambat, ketika Hyunjin hendak balik kamar dan Felix meledak sudah.

"Iya aku gila, aku gila! habis keguguran. Mas gak tau kan rasanya sampai trauma. Malam malam tanpa bisa terlelap dan ada bayang bayang rasa bersalah..."

"Mas gak tau rasanya jadi aku..."

"Mas cuman mikirin keturunan mas aja kan..."

"Gak sekalipun terbesit tentang aku yang berjuang!!"

"Ya kan!!"

"Aku yang paling sakit disini, seenaknya buang obat aku... privasi kita kan masing masing! SESUAI KESEPAKATAN!!..."

Selesai Felix berbicara lantang di hadapan Hyunjin di samping tong sampah dengan obat tidur di dalamnya. Felix membuka tempat bau itu dan hendak mengais sisinya, mencari obat tidur agar lekas istirahat seperti kemauan Lee keras kepala Felix di awal.

Merasa tangannya di pegang dan di angkat keatas, Felix berontak saat Hyunjin mencekal tangan Felix ke belakang kepala. Mencegah mencari obat yang berbahaya.

Begitu kuat pegangan Hyunjin sampai Felix protes "Mas sakit tau!!." dengan tatapan nyalang menantang.

"Lepas!!" Felix meminta dilepas sampai berontak tak tenang. Tapi Hyunjin tetap diam. Malah menjauhkan Felix dari tempat ke jadian ke arah kamar.

Mulut Felix kembali terbuka, mengomel dan berteriak sekaligus menjerit agar Hyunjin Hwang melihat adalah jalan satu satunya cekalan tangan di lepas. Untuk Felix bebas.

We need baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang