07

289 9 0
                                    

Menjelang sore Clarissa pun pamit pulang

"Om tante saya mau permisi pulang"
"Kamu bareng sama Kevin ya"
"Enggak usah tante bisa naik taksi kok"
"Udah gakpapa,Kevin antar Clarissa mau hujan itu"
"Iya mah"Dengan wajah datar Kevin beranjak dari duduknya dan mengambil kunci mobil lalu bergegas menghidupkan mobil

"Om tante saya permisi terimakasih"
"Iya nanti main lagi kesini"
"Iya tante"

Clarissa pun masuk ke mobil Kevin dan Kevin pun menjalankan mobil

"Rumah lo dimana?"
"Deket kantor"
Kevin tak menjawab ia fokus menyetir

"Vin jangan ngebut"
"Diem!"
"Udah turunin aku disini"
Kevin memberhentikan mobil,Clarissa pun keluar dari mobil dan berjalan
"Lo yakin?"Teriak Kevin dari jauh
"Iya"

Seketika hujan turun begitu lebat
"Ah sial mana masih jauh,langit kamu kepengen banget aku nebeng sama pria dingin itu"Keluh Clarissa sembari ia melihat langit
Ia pun merasakan seketika tidak ada air sedikitpun membasahi badannya saat ia menoleh

"Vin?"
"Apa?"
"Kamu bantuin aku?"
"Gak usah kepedean ini juga karna bokap dan nyokap"Ketus Kevin
"Iya maaf"
"Udah lo ikut gua"
"Enggak usah ini juga ada taksi"
"Gak pokonya ikut sama gua enggak ada penolakan"
"Tapi-"
Kevin menarik Clarissa masuk ke mobilnya

Mobil Kevin
"Jadi perempuan keras kepala banget"Ketus Kevin
"Vin kalau enggak ikhlas udah biarin aku pulang sendiri"
"Gua anter"
Clarissa terdiam
"Woy!"
"Eh iya sorry"

Kevin pun melanjutkan perjalanan,sesampinya di parkiran apartemen

"Makasi"
"Iya"

Kevin pun kembali menancap gas dan kembali pulang

"Gakpapa Sa jangan pernah suka sama orang seperti Kevin badboy sekali dingin pula"Ucap Clarissa pada dirinya

Clarissa pun masuk ke dalam apartemen

"Kenapa badan gua enggak enak ya perasaan tadi happy aja apa panic attack lagi"
Clarissa pun merebahkan badan tapi rasanya aneh perasaan yang bercampur aduk rasa emosional bercampur semua

"Ayo Sa kamu bisa lewatin ini"Clarissa menyemangati dirinya

Setelah 15 menit keadaan emosional itu mulai mereda

"Huh akhirnya selesai juga,aku capek banget tuhan kenapa enggak mati aja?"
Clarissa pun berjalan ke arah balkon hujan sudah mulai reda

"Langit hari ini begitu sendu sama seperti diriku sekarang terkadang hidup memang perlu seperti semesta harus ada hujan sebelum pelangi"Ucap Clarissa sembari menatap langit

"Ah sudahlah lebih baik aku tidur daripada kambuh lagi"Ucap Clarissa sembari masuk dan menutup pintu balkon lalu ia pun merebahkan diri di ranjang

Clarissa terbangun di tengah malam
"Ah sial mimpi itu lagi"Sembari ia mengusap keringat dingin di wajahnya
"Ayo Sa bisa kamu udah biasa kan?kamu kuat"Ucap Clarissa yang sedang berusaha memejamkan mata dan akhirnya ia pun bisa tertidur

Keesokan paginya
Tok....tok....tok
"Ah siapa?"Clarissa mengusap matanya lalu berjalan ke atau pintu
"Kebo banget jadi perempuan"
"Bisa enggak sih jangan ketus pagi pagi?"
"Eh gua kesini juga terpaksa,udah cepet lo mandi"
"Lah siapa yang suru anda menjemput saya?"
"Lo bisa jadi perempuan jangan banyak bac*t hah?!"
"Kenapa marah marah?iya iya mandi"Clarissa kembali ke dalam dan bersiap siap
"Sekarang kemana?"Ucap Clarissa sembari mengunci pintu
"Gua anter ke kantor"
"Hah?ngapain?"
"Diem!"
Clarissa pun berjalan di belakang Kevin lalu ia pun masuk ke mobil Kevin

"Kamu disuru lagi?"
"Kalau lo udah tau jangan tanya lagi"
"Iya maaf"

Keadaan mobil pun sunyi tak ada yang buka bicara
Sesampainya di kantor

"Turun"
"Kok disini?"
"Masih untung gua anter,gua malu"
"Iya Vin aku turun"
Clarissa pun turun di pinggir jalan tepat di depan kantor ia pun berjalan memasuki gerbang

Next part

Clarissa[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang