Saat tengah malam Clarissa merasa lapar dan ia pun turun dari ranjang perlahan lahan agar Kevin tidak terbangun
"Non mau makan?"
"Iya bik"
"Non kok jalan?enggak pakai kursi roda?"
"Gakpapa bik,jangan bilang ke Kevin nanti marah,soalnya aku belum boleh banyak gerak"
"Non jangan gitu nanti marah beneran den Kevinnya"
"Udah bik,mau makan laper"
"Iya ini non,hati hati lukanya non"
"Iya bik"
Clarissa pun menikmati makanannya,saat selesai makan ia kembali ke kamar
"Darimana?"
Sontak ia terkejut melihat Kevin berdiri di hadapannya dengan tatapan tajam dan tangan dilipat silang didepan dada
"Abis makan"dengan senyum ia pancarkan
"Kenapa enggak pakai kursi roda?"
"Aku capek duduk trus,lagian lukanya gakpapa"
"Babe jangan gini,nanti kenapa napa lukanya iya diluar kering yang di dalam masih basah Clarissa Adelia Putri"
"Maaf,aku salah Vin maaf"sembari memeluk Kevin
"Huft.....lain kali jangan ok,udah istirahat"sembari mengusap pucuk kepala Clarissa
"Iya Vin"
Mereka menghabiskan waktu di bandung cukup lama dan minggu ini minggu dimana sidang dilanjutkan Clarissa dan Kevin sudah kembali ke jakarta
"Sa besok aku ada janji kamu dirumah aja"
"Vin kamu besok sidang?"
"T-tau darimana?"
"Enggak perlu kamu tau aku darimana,aku ikuttt"
"Tapi Sa-"
"Ikuttt"
"Ok fine kamu ikutt"
"Tapi kamu jangan cemberut Vin,kalau emang enggak boleh Yaudah gakpapa"
"Enggak boleh kok,kita berangkat besok"
Clarissa mengangguk
~•~
"Kamu udah siap kita berangkat"
"Udah,Vin kangen papah sama mamah"
"Nanti juga mereka pulang dari luar kota,udah yuk"
"Yuk"
~•~
"Kamu siap?"
"Siap Vin aku gakpapa,ikhlas kok"
"Haii Bagas"
"Hai,gimana keadaan lo Sa?"
"Udah jauhh lebih ba-"
"Udah lebih baik Bagas,lo disana aja jangan peluk peluk Clarissa"dengan tangan di depan Clarissa untuk menghandang Bagas memeluk Clarissa
"Em sorry,tapi dia adik gua"
"Noo dia istri gua"
"Hey kok ribut?udah ya mending kita fokus"
"Sorry babe"
"Hadeh kelakuan manusia bucin"benak Bagas
Sidang pun dimulai dan mereka ber 4 ditetapkan masuk penjara,Kevin merasa senang dan Bagas merasa campur aduk antara senang dan sedih
"Bagas kamu sedih?karna papah kamu sekarang di penjara?"
"Enggak,aku tau kok kalau mereka emang berhak di tahan gakpapa Sa"
"Emm Vin aku mau ketemu Bunga ya"
"Terserah kamu,kamu sendiri gakpapa kan?aku mau ngobrol sama Bagas"
"Iya gakpapa,kamu temenin dia biar enggak sedih"
"Iya babe"
Clarissa berjalan menuju ruang tunggu dan bertemu dengan Bunga
"Bunga maaf karna aku kamu jadi gini"
"Ya gara gara lo gua jadi harus di sini!"
"Maaf aku enggak maksud Bunga"
"Temen macam apa lo?masukin temennya sendiri ke tempat kaya gini dan nikung temennya?"
"Aku-"
"Ah lo sama aja freak"sambil mendorong Clarissa
"Awww"rintih Clarissa
"Masukkan dia ke dalam lapas,karna sudah membuat onar"perintah penjaga lapas
"Baik ndan"
"Kamu tidak apa apa?"
"Tidak hanya terkena ujung meja tapi tidak apa apa"
Clarissa berjalan dan menutupi semua yang terjadi
"Sa"
"Iya Vin?"
"Baju kamu kok merah merah?"
"Ah bukan apa apa"
"Lo serius Sa?"
"Iya,ayo Vin pulang"
"Em....baiklah"
"Bagas aku pulang ya"
"Iya Sa"
~•~
"Aku liat perut kamu ya,aku takut kenapa napa"
"Enggak akan udah lama juga pasti lukanya udah kering"
"Sa diluar kering di dalamnya masih lama kering,kamu dengerin aku"
"Tapi Vin-"
Kevin membuka sedikit kancing baju Clarissa dan melihat
"Sa,lukamu berdarah lagi abis ngapain kamu?"
"A-aku enggak ngapa ngapain"
"Ah shit....bentar aku ambil p3k"umpat Kevin
"Jangan grasak grusuk Vin nanti enggak ketemu"
"Kamu suka benget bikin khawatir,kalau kenapa napa bilang Sa"
"Maaf,tadi jatuh kena ujung meja"
"Kenapa bisa?"sembari mengobati luka bekas jahitan Clarissa
"Di do-dorong sama Bunga"dengan gugup ia menjawab
"Mulai hari ini kamu jangan ketemu mereka lagi"
"Tapi Vin dia sahabat aku"
"Enggak aku enggak ijinin udah kamu dengerin aku,aku enggak mau hal ini keulang lagi,kita kerumah sakit ganti perban kamu sekalian cek jahitan"
"Enggak usah Vin"
Kevin tak menjawab dan menancap gas menuju rumah sakit
~•~
"Lukanya aman cuma lain kali lebih hati hati,karna tadi lukanya sudah mulai terbuka sedikit"
"Baik dok terimakasih"
"Iya pak bu saya permisi"
"Kamu denger kata dokternya?"
"Iya Vin maaf aku salah"
"Maaf Sa aku terlalu kenceng ya ngomong nya?"sembari mengangkat dagu Clarissa yang sedari tadi kepalanya hanya menunduk
"Enggak,aku yang salah enggak bisa dengerin kamu"
"Udah sekarang kita pulang,kamu istirahat kamu pakai jas aku"
"Makasi"
"Iya babe"
Mereka pun pulang dan sesampainya dirumah mereka langsung istirahat
Next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarissa[COMPLETED]
RomansaApa yang dirasakan jika menikah dengan seseorang yang belum selesai dengan kisah cinta di masa lalunya? Clarissa Adelia Putri ia menikah paksa dengan pria yang tidak ia cintai belum lagi pria tersebut belum selesai dengan kenangan masa lalunya,apa C...