14

211 7 0
                                    

Clarissa pun sampai di apartemen lalu Bagas bergegas pergi

"Bagas kenapa ya?apa iya dia suka aku?ah enggak mungkin"

"Hai Sa lo jadi tunangan?"sapa Bunga dari koridor

"Hai Bunga,jadi nanti dateng ya ke hari pertunangan aku"

"Iya Sa pasti tapi Sa,lo udah yakin mau tunangan sama pria itu?"

"Doain yang terbaik aja"

"Iya Sa pasti lo sahabat gua"Bunga memeluk Clarissa

"Makasi Bunga aku beruntung punya sahabat seperti kalian"Sembari membalas pelukan Bunga

"Yaudah lo istirahat ya gua mau keluar dulu"

"Ouh yaudah hati hati"

"Yoi Sa"

Clarissa pun berjalan memasuki kamar dan beberes lalu istirahat

Keesokan paginya Clarissa cuti karena sudah menjelang natal sudah pasti ia akan mendapat libur hingga akhir tahun

"Pagi ini mending aku jogging kali ya"

"Apa aku ajak Bunga"

*****

Tok....tok.....tok

"Bunga jogging yuk"

Tak ada jawaban

"Em mungkin lagi keluar"

Clarissa pun berjalan ke arah taman dekat apartemen

"Clarissa"teriak Bagas dari kejauhan

"Bagas"

"Jogging bareng yuk"

"Boleh kebetulan aku sendiri,em Bagas aku mau tanya boleh?"

"Iya tanya saja"

Sembari berlari kecil mengelilingi taman

"Bagas apa kamu ada perasaan untukku?"

"E-ehh tidak kita sahabat bukan?"

"Ah iya aku hanya iseng bertanya"

"Iya tidak apa apa,ada lagi?"

"Em.....kamu ada liat Bunga tidak?"

"Semalam gua lihat Bunga berjalan ke cafe deket apartemen sudah itu saja yang gua tau"

"Bagas"

"Yes?"

"Kamu tau cafe itu ada tempat rahasia"

"Maksud lo?"

"Tidak mungkin kau sebagai pria tidak mengetahui tempat itu"

"Serius gua enggak tau"

"Mari kita kesana bagaimana?"

"Boleh,gua jadi penasaran"

"Xixixiixix kamu pasti suka Bagas"

"Kita lihat saja"

*****

"Nah ini pintunya"

"Dibelakang cafe?lo bisa tau ini darimana?"

"Aku sering lewat sini kau lupa?"

"Ah iya maaf,tapi ruangan apa ini?"

"Tempat pelarian setiap pria"

"Bar?"

"Yes of course"

"Kau bercanda bukan tidak mungkin Bunga kemari"

"Aku tidak tau apa salahnya kita mencoba"

"Baiklah"

Mereka pun masuk lalu berkeliling di setiap meja

"Gua salah liat kan?"

"Aku sama terkejutnya denganmu"

"Bunga hey bangun"

"Bunga mabuk Sa"

"Kamu begitu bodohnya sudah pasti mabuk,apa kamu belum pernah masuk bar?"

"Tidak"

"Serius?pria sepertimu tidak pernah?"

"Yes gua pria baik baik Sa"

"Ah iya aku percaya,sekarang kamu bantu aku bawa dia ke apartemen"

"Iya Sa,semoga tidak berat"

"Hahahaha bisa saja"

Mereka pun membawa Bunga keluar dari bar lalu berjalan sembari menuntun Bunga berjalan

****

"Bagas ambilkan air hangat"

"Segera Sa"

"Bunga bau banget mulut mu seperti bau bangkai wkwkwkkw"

"Nih Sa"

"Apa kamu ingin membunuhnya?"

"Maksud lo?"

"Kebo benget punya sahabat,ini terlalu panas"

"Maaf Sa gua buat ulang"

"Tidak perlu hanya perlu sedikit air suhu normal"

"Oh baiklah"

Bagas kembali membawa baskom berisi air lalu ia basuh muka Bunga

"Apa bisa sadar?"

"Jika tidak sadar kemungkinan sudah banyak minum Bagas"

"Em"

"Kenapa?"

"Tidak"

"Kau lebih baik pulang,biarkan aku disini"

"Tidak"

"Lalu?"

"Ya gua tetep disini"

"Terserah deh"

Next part

Clarissa[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang